Dua hari kemudian tibalah waktu pengumuman penerimaan mahasiswa baru.
Sekarang jam menunjukkan pukul 09.40 pagi dan pengumuman akan di buka pada pukul 10.00 pagi.
"Abang sih yakin pasti keterima" ucap xavier
"Kalau nggak?" ucap viera
"Nggak mungkin" bantar xavier
"Ayah kok belum sampai ke rumah ya? ayah kamu dimana?" tanya ibu
"Kata ayah sudah dekat komplek bu sabar aja" jawab xavier
Ceklek
"Gimana²? Udah?" tanya ayah terburu²
"Belum sini² bentar lagi ni, udah jam 09.55" ucap ibu
"Oke" Ayah pun ikut duduk di depan laptop bersama, jika dilihat posisi mereka sangat lucu memandangi laptop secara bersamaan dengan wajah yang tegang.
"Oke, sekarang saatnya, siap?" tanya xavier
"Siap" ucap viera lalu menyatukan tanggannya dan menutup mata
Klek
Setelah menekan enter di laptop semua orang terdiam, karena selain viera mereka semua sudah melihat hasilnya.
"Gimana bang?" tanya viera masih dengan mata tertutup
"Lihat aja" ucap xavier dengan nada lemas
"Kenapa? gak keterima yaa? kok suara abang lemas?" tanya viera membuka matanya melihat ekpresi semua orang yang sedih lalu melihat ke layar laptop dan terdiam.
"Huaaaa abang ihh kirain gak lolos hiks huaaa" tangis viera pecah melihat hasilnya karena viera lulus sesuai dengan yang dia inginkan yaitu di psikologi.
"Selamat sayang" ucap ibu
"Selamat yaa cantik" ucap ayah
"Gak usah cengeng udah mau kuliah juga tapi selamat yaa" ucap xavier mengelus kepala adiknya
Mereka semua berpelukan menyelamati penerimaan viera.
.
.
.
tutt tutt clek
"Halo fah gimana hasil kamu?" tanya viera
"Gw....." jawab fahra lama
"Kenapa?" tanya viera lemas
"GW LULUS AAAKKKKHHHH" teriak fahra membuat viera terkejut dan menjauhkan hpnya dari telinga
"Yeaaahhhhhh" Viera juga bersorak bahagia
"Kalau lo?" tanya fahra
"Aku juga luluss" Jawab viera
"Yeaaa walaupun beda jurusan gw turut senang sih, emm btw ke tempat rahasia yuk" ucap fahra
"Haa ayo, kapan?" tanya viera
"Sekarang gw jemput lo, atau lo mau di jemput vano?" tanya fahra
"Emm gak deh gak enak aku, mending aku pakai taksi aja kesana" ucap viera
