Matahari mulai masuk ke kamar viera dan menyinari dua bersaudara yang sedang tertidur lelap disana.
"heii kalian bangun, mau bangun jam berapa haa?" ucap ibu sambil membangunkan mereka
"haaa masih ngantuk bu" ucap viera
"ehh dibawah ada teman kamu loh itu viera" sambil mengelus kepala anaknya itu sedangkan xavier tidak mengubris sama sekali dan masih terpejam
"siapa?" tanya viera lemah
"Vano" setelah mengatakan itu viera yang tadinya masih lemah langsung terduduk tegap dan xavier yang masih kelihatan telalp dalam tidurnya juga sama² langsung terduduk.
"Berani² nya tu si brengsek datang kesini" setelah mengucapkan itu tanpa babibu lagi xavier langsung turun dari kasur dan keluar kamar.
"Ibu tahan abang cepetan" ucap viera khawatir
"Tenang ada ayah dibawah" ucap ibu menenangkan viera
"Makanya dari itu bu lebih baik ibu sekarang ke bawah, cepet bu" ucap viera sambil mendorong ibunya pelan akhirnya ibu mengalah dan turun ke bawah, viera menyusil setelah mencuci muka
"WOI BANGSAT NGAPAIN LO KESINI?" ucap xavier berteriak dari atas
Setelah mengatakan itu xavier turun dengan emosi dan saat dibawah langsung manarik kerah baju vano dengan emosi.
"Berani banget ya lo nginjak rumah gw" ucap xavier
"Hei ada apa ini xavier?" Tanya ayah
"Dia udah buat viera kita celaka" ucap xavier
Setelah mendengar itu ayah mulai menatap vano penuh tanya. Vano yang tidak merasa mencelakai viera juga bingung dengan perkataan xavier.
"Apa maksud lo? gw gak paham" ucap vano melepas cengkraman tangan xavier di kerah nya
"Jangan sok polos lo, memang lo bangsat" ucap xavier marah kembali menarik kerah baju vano
"Stop xavier bisa jelasin ke ayah dulu" ucap ayah
"Ada apa ini?" ucap ibu yang baru saja turun dan melihat xavier menarik kerah baju vano, Xavier pun akhirnya melepaskan kerah baju vano dan mulai duduk
"Duduk vano, sini bu mereka mau cerita" suruh ayah
"Sebelumnya saya mohon maaaf om dan tante, tapi saya tidak tau apapun maka dari itu saya kesini dan ingin meminta penjelasan dari viera sendiri atas kejadian tadi malam" ucap vano
"Ada apa tadi malam xavier? itu alasan kalian tidur bareng?" tanya ibu dan xavier mengangguk
"Ada apa?" tanya ayah dengan wajah yang serius
"Aku juga kurang tau yah, tapi setelah dia dansa sama ini anak ingat viera kembali" jawab xavier
"Ingatan?" tanya vano
"Lo gak perlu tau, intinya ini semua salah lo" ucap xavier berdiri
"Bukan salah vano bang" ucap viera sambil menuruni tangga
"Viera jelas² setelah kamu dansa sama dia kamu jadi ingat kan?" ucap xavier kesal
"Bang ingatan itu udah mulai muncul dari lama, tetapi hanya lewat mimpi aku udah pernah bilang sama abang tapi abang bilang itu hanya mimpi dan tidak ada kaitannya dengan aku sedikitpun, kejadian tadi malam membuat aku benar² mengingatnya dan aku sadar selama ini mimpi² itu nyata tetapi tidak satupun dari kalian yang mau memberitahukan aku tentang itu, TIDAK SATUPUN" ucap viera dan menekankan bagian terakhirnya
"Viera bukan kami tidak mau beri tahu kamu tetapi ini semua demi kebaikan kamu, dan jika kamu ingat segalanya mungkin kamu ingat apa yang terjadi selanjutnya dengan kamu, kami semua tidak mau itu terulang" ucap ibu