Thea diam-diam melihat handphone kiran dan lihatlah apa yang dia lihat sekarang, kaget bukan main. Thea langsung mengambil handphone kiran dan melihat komentar komentar nya itu.
"Kapal baru guyss,"
"Anjayy thea sama sapa tuch?"
"Mereka berdua kenapa sweet banget sii,"
"Kok jadi kita yang salting ya wkwk,"
Thea yang melihat semua komentar itu pun pipinya berubah menjadi warna merah. Kiran yang melihat temannya yang sedang marah dan geram pun mempunyai rencana untuk menjahili nya.
"Ekhem ekhem kiw,"
"Apaan si,"
"Kiw siapa tuh thea, sweet banget kayaknya wkwk,"
"Diam lah!!"
"Salting nih? salah paham at-"
Suara kiran terpotong karena adanya suara seperti ada suara orang berantem di gudang belakang. Mereka berdua pun menghampiri tempat itu.
Dan benar saja, ia melihat seseorang yang sedang dibully disana, ia pun menyuruh kiran untuk merekamnya. Dengan keberanian nya, thea pun menunjukkan dirinya kepada para pembully.
"WOYY!!"
Para pembully pun langsung melihat kearah thea. Thea yang menjadi perempuan yang sok berani pun membuka suara.
"Woy para jalang, ga ada kerjaan banget sih,"
"Terus urusannya sama lo apa?"
"Lo pada mengganggu telinga gw banget anjj, mending lo pada pergi dah!!"
Thea yang geram pun melempar semua barang-barang yang ia bawa mulai dari tas, kotak bekal, sepatu, sapu, batu, sandal, pecutan kayu, kepada para pembully. Para pembully yang mulai tak nyaman dengan keadaan yang sekarang pun pergi dari tempat itu. Pembully yang berjalan disamping thea pun menatap thea dengan penuh amarah.
"Apa lo liat-liat gw!?"
"Pergi sana hush! Hush!! Ganggu banget sih jadi cowok,"
"Ck! Awas aja lo,"
Kiran melihat temannya itu terkesiap, melihat temannya yang begitu brutal. Tanpa kiran sadari, ternyata ia sedari tadi tidaklah merekam nya, ia ternyata menekan tombol live di Instagram. Dari banyaknya orang yang menonton, ada satu seseorang yang bertanya "Naka?"ujar orang itu.
Disaat naka ingin membangun kan dirinya, kiran dengan cepat memberhentikan live nya itu dan bergegas membantu naka untuk berdiri. Thea mengemasi barang-barangnya yang ia lemparkan tadi.
"K-kak thea terima kasih b-banyak,"
"Uhukh! hgkh... Agh!"
Brukk!!
Thea dan Kiran sangat panik ketika mereka terkejut melihat naka pingsan tak sadarkan diri. Mereka berdua bergegas membawa naka menuju uks dengan tergesa-gesa.
Para mata memandang naka dengan berbagai pandangan. Ada yang memandang naka dengan rasa kasihan, kebencian, kesenangan, kekhawatiran, dan kemarahan.
Disaat naka setengah sadar, ia menatap indahnya cakrawala dan merdunya lantunan suara burung-burung.Sesampainya diuks, parah nya lagi, aliran darah terus mengalir dari hidung naka.
Tanpa berbasa-basi ia pun segera dibawakan ke rumah sakit terdekat dengan pertolongan pertama.Naka terbangun dari tidurnya, ia merasakan ada yang aneh. Kenapa aku ada disini? Bagaimana cara nya aku kesini? Aku ingin pulang tapi bagaimana caranya?.
Naka bertanya-tanya kepada dirinya sendiri. Ia kini sedang berada di sebuah danau dengan derasnya air terjun mengalir, pohon-pohon yang menjulang tinggi, nyamannya rumput lebat yang diterpa angin, dan indahnya cakrawala.
KAMU SEDANG MEMBACA
KELOPAK BUNGA [END]✓
Teen FictionThea, seiring waktu berjalan, kematian terus-menerus mengelilingi pikiran nya, satu-persatu hatinya hancur berkeping-keping, sehingga saat ia ingin mengakhiri hidupnya, Sadipta, Naka, dan Harumna menghentikannya. "seberapa banyak kematian yang terja...