Setelah Naka bercerita panjang, bell pun berbunyi. Sepulang sekolah, Harumna mengajak Naka untuk pulang bersama. Naka ingin menolaknya tapi ia tidak enak untuk menolaknya.
"Oh ya, kamu dari mana dapat mobil?"
"Beli dong yakali nyuri,"
"Buset, terus mu tinggal dimana?"
"Apartemen SA,"
"Hah? Beneran?"
"Iya, kenapa kok kaget gitu,"
"Antar aku ke gedung yang tinggi itu ya, plisss,"
"Yayayaya,"
Harumna pun mengantarkannya menuju gedung perusahaan punya kakaknya.
"Oke, sudah sampai,"
"Kalau begitu aku pergi ya Harumna, makasii tumpangannya,"
"Yaa sama-sama!"
Harumna penasaran, kenapa Naka memasuki gedung besar dan tinggi itu?. Ia pun pulang dan mengganti pakaiannya lalu pergi menuju Cafe NA untuk melanjutkan pekerjaannya.
Saat Harumna memasuki tempat kerjanya itu, kesibukan dimana-mana. Cafe nya sangat ramai orang, mulai dari berpacaran, keluarga, reuni, mengerjakan tugas, membuat vidio, dan banyak lagi.
"Harumna!" panggil Naren
"Huh! Untung kamu disini, cepetan buatkan pesanan sekarang," ucap Naren
"I-iya baiklah,"
Ia dan rekan kerjanya pun menjalani pekerjaan nya itu dengan sangat sibuk. Sehingga Cafe itu pun mulai sepi kembali, tidak terlalu banyak customer. Customer terakhir datang, semua orang langsung menghormatinya karena customer nya adalah seorang Ceo perusahaan terkenal.
Harumna turun, menginjak satu persatu anak tangga, ia melihat customer terakhir nya.
"Naka?"
"Eh? Harumna kamu kerja disini?"
"Iya dan kamu ngapain kesini?"
"Buat ngebengkel, pake nanya,"
"Candaaa,"
Harumna beralih menatap seorang disamping Naka, ia tidak mengenalnya tetapi kenapa semua orang menunduk hormat kepadanya? Siapa dia?
"Naka," panggil Sadipta
"Iya, kak?"
"Siapa dia? Kamu mengenalnya?" tanya Sadipta
"Dia Harumna, teman Naka dimim–"
"Jangan naka! sstt!"
Harumna memberikan kode agar tidak memberitahukan yang sebenarnya.
"Dimim apa Naka?"
"Diminggu lalu! Iya minggu lalu,"
Harumna merasa lega karena dirinya tak mau orang-orang mengetahui identitas nya.
"Bukan pacar kamu kan?"
"Bukan kak, sudah Naka mau makan,"
"Harumna,"
"E-eh, iya?"
"Buatkan saya lima pesanan ini, segera,"
"B-baik pak,"
Harumna dan Naren pun segera membuatkan pesanan nya. Pesanan mereka pun selesai dibuat, Naka memakan kue dengan buah stroberi yang ia pesan, Sadipta hanya menatap gemas adiknya makan. Ia teringat saat Naka memakan kue yang sama saat ia berumur 6 tahun setelah ia mengadopsinya. Entah kenapa saat Naka berumur 10 tahun ia sangat membencinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
KELOPAK BUNGA [END]✓
Teen FictionThea, seiring waktu berjalan, kematian terus-menerus mengelilingi pikiran nya, satu-persatu hatinya hancur berkeping-keping, sehingga saat ia ingin mengakhiri hidupnya, Sadipta, Naka, dan Harumna menghentikannya. "seberapa banyak kematian yang terja...