Sadipta melihat kearah kue yang berisi buah stroberi, ia pun menggendong tubuh mungil Naka dan membeli kue itu. Sesampainya dirumah, mereka disambut oleh papinya, Naka takut, ia pun memeluk erat leher Sadipta.
"Nakaa turun yuk,"
"Ndak mau, naka atut,"
"Hey, tidak usah takut, kini kamu sudah menjadi bagian dari keluarga kami,"
"Hah! Benarkah?!"
"Iyaa, kamu ingat kan siapa nama mu?"
"Eum... Sedikit,"
"Coba sebutkan ke papi,"
"Naka, sini ke papi," panggil papi
Naka pun melepaskan gendongan nya dan berlari kearah papinya.
"Nama atu, eum... Naka Laut,"
"Naka laut?" tanya kembali papinya
"Eum, itu saja, naka ingat,"
"Kalau begitu papi kasih kamu nama, Naka Laut Abhintara, bagaimana?" ucap papinya
"Wahh bagusss namanya, naka cuka!"
"Suka bukan cuka,"
"Hehehe,"
"Sadipta, ajak Naka ke kamarmu,"
"Baik pi,"
Sadipta pun menggendong Naka dan menginjak satu persatu anak tangga. Kini Naka sedang memakan kuenya itu dengan buah stroberi. Sadipta melihat Naka yang sibuk menikmati kuenya itu, ia terkekeh gemas melihatnya makan. Sambil menemani nya makan, Sadipta mengerjakan tugas sekolah nya.
Saat Naka sudah menginjak smp, Naka heran dengan sikap kakaknya sekarang, kakanya semakin cuek dengannya, ia merasa bahwa sekarang kakaknya membencinya. Kini Sadipta sudah kuliah mengambil fakultas manajemen agar bisa mengambil alih perusahaan papinya.
Flashback off...
"Gimana?" tanya Harumna
"Ahh iya aku sudah mengingatnya,"
"Nah jadi sekarang kalian pulang dulu ya," ucap papa Harumna
"Ngapain aku pulang kan rumah aku disini,"
"Rumah kamu disana, disini rumah papa lah,"
"Oh gitu,"
"Sudah-sudah pulang sana,"
Mereka pun pergi dari Dream World istilah dari tempat itu bagi Naka. Mereka berdua pulang dengan rasa lega, namun Naka masih tak menyangka dengan hal itu. Harumna melihat temannya yang nampak sedih, ia pun mencoba menenangkan nya.
"Sudah tenang, pasti berhasil kok, lakukan aja dulu, apa salahnya mencoba kan,"
"Makasih, tapi bagaimana caranya ia mengetahui bahwa aku adik kandungnya?"
"Hmm, coba kamu suruh kakakmu mencari informasi tentang foto pas kamu masih bayi,"
"Hmm yaudah deh nanti aku coba, makasi ya bantuannya Harumna,"
"Santaiii,"
Sesampainya dirumah, Naka membuka pintu rumahnya, ia sudah ditunggu oleh kakaknya itu diruang tamu. Naka melihat jam tangannya dan sudah menunjukan pukul sebelas malam.
"Duduk,"
"Darimana saja kamu, jam segini baru pulang?" tanya Sadipta
"Habis dari rumah Harumna, kan aku sudah izin sama kakak,"
KAMU SEDANG MEMBACA
KELOPAK BUNGA [END]✓
Ficção AdolescenteThea, seiring waktu berjalan, kematian terus-menerus mengelilingi pikiran nya, satu-persatu hatinya hancur berkeping-keping, sehingga saat ia ingin mengakhiri hidupnya, Sadipta, Naka, dan Harumna menghentikannya. "seberapa banyak kematian yang terja...