( _-*| •C14• |*-_ )

10 8 0
                                    

Mereka mengobrol sangat lama sehingga hari sudah malam. 'Kakak Sunmoon' ya, kakak matahari dan bulan. Itu adalah panggilan khusus dari Thea, karena menurutnya, kakak sunmoon itu indah, terang, seperti bulan dan matahari. Sunmoon mendengar itu pun menyukainya saat ia berpisah dengan Thea, ia merasa sedih, ia merasa bahwa dirinya telah jatuh cinta kepada nya.

"Harumna, sekarang kita bagaimana caranya untuk pulang?" tanya Thea

"Tenang, aku punya kekuatan agar kita bisa cepat sampai dirumah," jawabnya

"Oh iyakah?"

"Kau tidak mempercayai ku?"

"Engga, coba tunjukkan,"

"Ayo berangkat,"

Mereka pun keluar dari goa tersebut dan pergi menuju goa bawah tanah itu.

"Harumna gelap banget disini,"

"Tenang aelah!"

Wush!!

Thea terkejut karena tangan Harumna mengeluarkan api terang, kini mereka berjalan seperti biasa karena keadaan sudah terang dan tidak gelap lagi.

"Eum, Harumna,"

"Ha?"

"Kau punya berapa kekuatan?"

"30, tetapi 5 kekuatan itu aku tidak berani untuk mencobanya karena sangat susah dan berbahaya juga, tidak bisa dipakai sembarangan juga tau,"

"Ohh, itu aja si,"

Mereka berjalan-jalan melewati kebun bunga matahari, hutan, danau, dan jembatan lagi untuk kembali kerumah. Setelah keluar dari gang sempit itu, mereka pun pulang ke apartemen Harumna.

Ping!

Ping!

Pinh!

Suara notif berisik berasal dari handphone Thea, Naren memberikan beberapa pesan WhatsApp. Harumna mengambil handphone tersebut dan membaca pesannya lewat notifikasi, Harumna tersenyum, karena ia melihat hati Naren yang begitu perhatian terhadap Thea.

Sesampainya digarasi, Harumna menggendong tubuh Thea menggunakan kekuatannya, Harumna itu juga hanyalah manusia biasa yang tidak sekuat Titan yang bisa membawa benda berat.

Ia menjadi pusat perhatian orang-orang di lift. Sampainya di apartemen nya, ia langsung menidurkan Thea dikamar tidurnya.

Harumna kembali melihat-lihat beberapa pesan dari Naren

'Thea kamu dimana?'

'Thea sayang, jangan seperti ini'

'Kamu baik-baik saja kan?'

'Thea tolong jawab sayang'

'aku bawakan makanan ya?'

'selamat malam thea'

Harumna pun membalas pesan Naren, ia tahu bahwa Naren sedang memikirkan Thea saat ini.

Dichat..

-Harumna
Thea lagi tidur dikamarnya
Dia baik-baik saja

Naren-
Ahh, Harumna, kalian kemana
Saja tadi? Aku mencari ke
Apartemen kau tapi kenapa tidak ada?

-Harumna
Kau mencari ku? Tapi darimana
Kau bisa tahu apartemen aku?
Aku bahkan tidak memberitahu
Kau, apa kau melacak aku?

KELOPAK BUNGA [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang