( _-*| •C15• |*-_ )

13 9 0
                                    

Paginya, Harumna bangun duluan, ia tidak menyangka kalau apartemennya akan menjadi berantakan seperti ini. Ia melihat Naren yang tertidur pulas dilantai dengan suara dengkuran bapak bapaknya itu.

Ia pun memutuskan untuk mencuci mukannya dan merawat wajahnya dengan skincare yang ia punya. Walaupun wajahnya sudah bersih, mulus, cantik alami, ia harus tetap mengikuti apa yang dibilang sama papanya. 'Harumna, papa minta tolong sama kamu ya, walaupun kamu sudah bersih cantik mulus tapi kamu harus tetap merawatnya ya, bukan hanya wajah tapi tubuh kamu juga'

Saat keluar dari kamar mandi, Thea dan Naren sudah terbangun, dan duduk berdua sembari menunggu Harumna selesai.

"Hadeh, bangun-bangun udah pacaran aja," ucap Harumna

"Diem lo, bilang aja lo pengen kan? Ckckck," balas Naren

"Najis sotoy,"

"Udah ih! Kalau gitu aku duluan ya," ucap Thea

"Aku ik-"

"Ekhem ekhem!, dilarang melakukan tindakan buaya wleowleo disini," ucap Harumna

"Ngawur banget anjing, the-"

"Byee," ucap Thea

Naren menjadi geram dengan Harumna, ia pun mengancam Harumna akan memukulnya. Dan seperti biasa Harumna hanya mengiyakan nya saja, karena buat apa iya takut dengan buaya cabul awokawok.

Setelah semuanya sudah selesai mencuci muka, mereka pun bersih-bersih di apartemennya Harumna, karena sangat berantakan.
Naren awalnya tidak mau tetapi kekasih nya memaksa nya, jadi mau gimana lagi, ia tidak bisa menolak perintah si kucing oren (Thea) alias cantik cantik galak.

Semua telah selesai, kini apartemen Harumna kembali bersih. Naren pamit dengan Thea dan yahh seperti biasa ia mengabaikan si biawak (Harumna) walaupun aslinya Harumna adalah kelinci hahaha tapi karena Naren tidak mengetahuinya jadi sudahlah.

"Minimal makasi udah nginep di gw,"

"Makasi!,"

"Dih,"

"ADUH IH KALIAN,"

Thea lama-kelamaan menjadi geram dengan mereka berdua yang selalu bertengkar dimana pun itu. Saat Naren sudah pergi, ponsel Harumna berdering, ia melihat nama Naka diponselnya, Naka menelpon Harumna ia sangat terkejut dengan informasi yang diberikan oleh ibu kiran.

Ditelepon

Naka-
Hiks..hiks k-kak harumna
K-kiran kak...kiran..

-Harumna
Hah? Kiran? Ada apa dengan kiran?
Naka! Naka jawab Naka!

-Thea
H-hah...kenapa kiran? Dia sudah bangun?

Naka-
K-kak thea? E-ee...

-Harumna
Kenapa kiran naka! Jawab cepat...
Naka? Halo? Naka?

Naka-
A-aku..t-tidak...bisa...hiks
Mengatakan..nya sekarang, k-kalian datang saja kerumah sakit h-hiks

Harumna dan Thea pun bergegas menuju rumah sakit dengan kecepatan tinggi. Tanpa mereka sadari, 2 kelopak bunga mawar yang Harumna beli kemarin, terlepas dari bunganya dan berterbangan diudara oleh angin kencang.

Dua kelopak bunga yang dimana artinya Thea telah kehilangan 2 orang yang ia sayang. Kelopak bunga yang terlepas dari bunganya itu artinya telah hilang atau kehilangan seseorang, hewan, dan lainnya yang ia sayang. Di sini, kelopak dan bunga itu adalah Teman-temannya dan Thea, jika kelopak bunga masih bisa bersatu dengan bunganya, itu artinya mereka masih bisa bersama selamanya, jika salah satu seorang telah putus asa dan hancur, maka teman-temannya juga akan ikut seperti itu dan bunga akan layu dan kehilangan semua kelopak bunganya.

Sampai nya dirumah sakit, Thea bergegas menuju keruangan Thea. Saat ia berlari, Naka menghampirinya, ia mengajak Thea ke sebuah ruangan. Mereka bertiga masuk kedalam ruangan tersebut, Hati Thea semakin retak, hancur, dan runtuh melihat temannya sudah ditutupi kain putih, ia menangis, sangat sakit.

Saat ia membuka kain putih itu, ia semakin menangis dan saat itu juga Naren datang.

"K-kiran...hiks...KIRAN!!,"

"K-kiran...bangun...b-bangun..kiran!...hiks..h-hiks,"

"T-thea...," panggil Naren

"Jangan, biarkan saja dia," ucap Naka

"GAK!! GA MUNGKIN!! INI PASTI MIMPI KAN??!! GAMUNGKIN KIRAN MATI GAA KIRAN GA MATI!!,"

"T-thea sudah thea..,"

"H-HIKS..K-KIRAN...k-kenapa kau tinggalkan aku kiran...hiks..hiks..kiran
Bangun..kiran..h-hiks KIRANN!!!,"

"Nak thea sudah nak thea...kita ikhlaskan saja..., tante sudah ikhlas menerima kepergian kiran nak..," ucap mama kiran

"T-tapi bagaimana bisa!! Dokter mana dokter?! H-hiks kirann!! Kenapa?! Kenapa!! Hiks,"

"Thea sudah thea sudah tenang thea...," ucap Naren menahan air matanya lagi sambil memeluk Thea.

Harumna melihat warna hitam disetiap tubuh temannya, mama dan papa kiran, Naka, Sadipta, Naren, dan Thea. Tapi ia lebih kasihan terhadap Thea, yang kini hatinya sudah sangat retak, hancur, dan runtuh. Harumna terkejut apa yang ia lihat, ia bisa melihat arwah Kiran, yang sedang memeluk Thea, dia menangis melihat temannya yang hancur, kehilangan dua orang kesayangan dengan waktu dekat sangatlah menyakitkan.

Sadipta, ia sangat sakit, sedih, marah, kecewa terus menghantuinya. Begitupun dengan naka yang menangis dipelukan Sadipta. Semuanya terlihat hancur, sakit dan sakit, suasana menjadi sangat gelap, bayangan hitam ada dimana-mana.

Kesedihan memenuhi ruangan, tidak ada kesenangan yang tersisa, semuanya sakit hancur gelap. Banyaknya tangisan air mata mengalir deras, sesak, tusukan, pukulan itu semua menyerang seluruh tubuh Thea.

Setelah itu, pemakaman jenazah Kiran pun dimulai, teman-temannya melihat jenazah Kiran dikubur, walaupun disini sangat lah terang, tetapi suasana tetaplah gelap, terang dan gelap, putih dan hitam. Kelopak bunga ditaburkan dikuburan Kiran, suasana semakin menjadi hancur dan runtuh. Sadipta menangis melihat adik sepupunya yang telah pergi untuk selamanya disana bersama kakaknya Thea, Adinda Venata dan Biru Kirana Natasha.

Harumna? Ya, ia bersembunyi di pohon yang sama, dan menangis dalam Isaknya, tidak tahan melihat suasana hancur, runtuh itu. Kelopak bunga jepun terbang diudara, kejadian saat pemakaman jenazah Adinda terjadi lagi.

Thea melihat kearah kelopak-kelopak bunga yang terbang diudara, ia menyadari bahwa setiap ia kehilangan seseorang, akan selalu ada kelopak bunga yang terbang dimana-mana.

"Kelopak Bunga,"

Teman-temannya melihat kearah Thea, begitu juga dengan Harumna. Kini Thea tahu kenapa selalu ada saja kelopak bunganya yang terjatuh dari bunganya sehingga layu.

Harumna melihat warna Thea yang muncul warna putih walaupun sangat sedikit tapi itu sudah menjadi kebahagiaan yang sangat besar.
Thea tersenyum tiba-tiba, itu membuat sedikit suasana terang kembali walaupun sangat sedikit.

Thea kembali menangis, kini ia telah kehilangan dua orang kesayangan nya untuk selamanya disana bersama. Rasa hancur kembali menyerang Thea, warna putih kembali hilang, suasana kembali menjadi gelap lagi. Kini hatinya sudah hancur, dua tusukan tombak membuatnya semakin merasakan rasa sakit. Bayangan hitam ada dimana-mana, arwah Kiran dan Adinda terlihat sedang memeluk Thea.

Harumna yang sedang menangis pun dikejutkan oleh keberadaan arwah pacarnya dulu saat menenangkan nya ketika mama harumna meninggal dengan tragis.

Tbc

Semua makasi yg udh baca book aku ini, vote komen ya semua :((


KELOPAK BUNGA [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang