( _-*| •C1• |*-_ )

130 47 5
                                    

Sadipta sedang sibuk mengerjakan pekerjaan perusahaan nya, sehingga ia tidak menyadari bahwa jarum jam sudah menunjukan pukul sepuluh malam. Sadipta lalu teringat dengan adiknya, sedangkan dirumah hanya ada adiknya saja naka.

Sadipta bergegas menuju garasi, dan menancapkan gas mobilnya dengan rasa khawatir adik nya kenapa-kenapa. Sesampainya dirumah, ia membuka pintu rumahnya dan lihatlah apa yang dia lihat sekarang. Ia melihat bayi kecil yang sedang tertidur pulas disofa karena lelah menunggu kakaknya pulang.

Sadipta tersenyum lembut melihat tubuh bayi kecil yang mungil itu tertidur pulas karena menunggu aku pulang? Hahaha kasihan sekali, entah kenapa aku dulu bisa sangat membenci keberadaannya. Namun semua itu berubah semenjak kita hanya tinggal berdua dirumah ini.

Sadipta pun menaruh barang belanjaannya dimeja dan menggendong tubuh mungil adiknya itu menuju kamarnya. Ia menidurkan tubuh naka dengan hati-hati agar tidurnya tidak terganggu, sebelum ia keluar. Sadipta mengelus rambut adiknya itu, ia sekarang sangat menyayangi adiknya itu.

Kini ia tahu, cerita yang diawali dengan kebencian kini menjadi penuh kasih sayang.
Seberapa lama waktu berjalan, semakin banyak perubahan yang terjadi tanpa kita sadari.

Dirasakan naka sudah tertidur pulas, ia berjalan dengan perlahan dan keluar dari kamar adiknya itu. Sadipta membawa barang barangnya tersebut menuju kamarnya.
Ia lalu duduk di meja tempat ia mengerjakan pekerjaan perusahaan nya itu.

Naka merasa tidak nyaman dengan tidurnya, ia terbangun dari tidurnya, ia merasakan rasa sedih didalam mimpinya, yaitu dimimpi naka, ia bermimpi bahwa ia telah menemukan ibu nya ia berlari menghampiri ibu nya itu tetapi sialnya ia melihat ibu nya tertabrak oleh mobil dengan kecepatan tinggi sehingga ibu nya terpental dan tergeletak di tengah jalan dengan darah yang keluar mengalir deras. Naka yang melihat itu seketika terbangun dari tidurnya itu.

Naka keluar dari kamarnya, saat ia melewati kamar kakaknya itu, ia melihat kakaknya yang sedang mengerjakan pekerjaan nya itu. Ia merasa khawatir terhadap kesehatan kakaknya nanti, ia tidak mau kakaknya sakit.

Sehingga naka pun menuruni anak tangga dan bergegas menuju dapur untuk membuatkan kakakny makanan. Naka pun membuat nasi goreng dan teh hangat, ia mencoba merasakan nasi goreng yang ia buat pertama kalinya dan ia tidak menyangka bahwa ini akan menjadi nasi goreng ter enak buatan nya.

Ia pun menaiki anak tangga menuju ke kamar kakaknya. Ia membuka pintu kamar nya dengan hati-hati. Sadipta tidak menyadari bahwa adiknya memasuki kamar nya, ia tetap sibuk dengan pekerjaan nya itu.

Saat sedang sibuk mengetik, Sadipta dikejutkan dengan kemunculan adiknya naka sambil membawakan nya nasi goreng dan teh.

"Naka kamu kenapa belum tidur? Ini sudah pukul satu malam lohh."

"Naka tidak nyaman, naka ingin peluk kakak, dan...."

Suaranya berubah menjadi pelan, sadipta merasakan bahwa ada yang tidak beres dengan adiknya.

"Dan...... Naka merindukan ibu"

Jlepp!!!

Kini hati sadipta rasanya seperti ditusuk oleh banyaknya anak panah. Ia merasa tenggelam dalam pikirannya setelah mendengar kalimat itu. Dan kini sadipta mengerti dengan keadaannya naka sekarang, ia pun langsung memeluk tubuh naka dengan erat dan penuh kasih sayang, karena ini adalah pelukan hangat yang bisa menenangkan hatinya.

"Yasudah, hmm ini kamu masak sendiri?"

"E-e iyalah siapa lagi."

"Hmm."

Sadipta yang sudah lapar pun memakan satu suapan nasi goreng. Ia terkejut karena ini pertama kalinya baginya, ia tidak menyangka bahwa masakan adiknya akan seenak ini. Sadipta pun memakan nya dengan lahap sehingga tidak ada nasi yang tersisa di piring nya.

"Naka? Ini beneran kamu yang masak?"

"Iyaaaa, kenapa? Tidak enak? Ma-

"Naka ini sangatt enak, besok buatkan kakak lagi ya."

"Siapp kakk!"

Naka sangat gembira ketika masakan pertama nya akan sangat enak bagi kakaknya. Sadipta yang melihat reaksi adiknya itupun hanya bisa tersenyum melihat kelakuan adiknya yang lucu walaupun ia sudah menginjak kelas sebelas dan disekolah nya ia terlihat lebih dewasa ketimbang dirumah. Namun sifatnya masih seperti anak kecil, ia masih tersenyum melihat tingkah laku adiknya yang lucu itu. Sehingga ia tidak menyadari bahwa tangannya mengusap rambut adiknya dengan lembut.

"Kak dipta."

"Hm?"

"A-aku boleh tidak tidur sama kakak?"

"Boleh dong naka, siapa juga yang tidak membolehkan, yuk kita tidur, sudah malam banget ini naka."

Sadipta menutup laptopnya, ia lalu menggendong tubuh naka dan menidurkan nya ditempat tidur. Sadipta mematikan lampu kamarnya, ia menyelimuti adiknya dengan selimut. Sadipta melihat wajah adiknya itu dan ia teringat akan pertama kali mereka dipertemukan yang awalnya sadipta tidak menyukai adanya keberadaan naka dan sekarang sadipta malah suka melihat adiknya itu naka, ia malah sangat sayang kepada adiknya itu. Sadipta memeluk tubuh naka dan mereka pun tidur bersama.

Pagi nya, sadipta mengantar adiknya menuju sekolah, didepan pintu gerbang sekolah, naka ia hari ini sangatlah bersemangat karena hal yang kemarin. Sadipta yang melihat tingkah adiknya itu pun tersenyum dan ketawa kecil karenanya.

Disaat sadipta ingin membalikan badannya, tiba-tiba, seorang siswi menabraknya, siswi itu bernama Thea.

Ia tidak sengaja menabrak sadipta karena sedang terburu-buru, semua barang-barang bawaannya terjatuh, thea yang panik pun dengan segera mengambil nya.

Sadipta yang melihat itu pun ikut membantu thea mengambilkan barang barangnya itu. Thea yang tidak sengaja tangannya bersentuhan dengan Sadipta, begitu pun dengan sadipta, kini mereka berdua saling bertatapan. Orang-orang yang melihat itu pun mulai memfotokan nya.

Setelah barang-barang nya selesai diambil ia berterima kasih kepada sadipta lalu berlari memasuki sekolah nya.

Saat dikelas, temannya Kiran yang melihat temannya yang begitu berantakan pun terheran-heran, tidak biasa nya anak itu seperti ini.

"Thea, ada apa dengan kau? Berantakan banget sih pasti belum mandi ya ihhh jorok."

"Bapak kau belum mandi, tadi aku tidak sengaja menabrak orang terus barang-barang aku jatuh ya gini jadinya."

"Buta sih, kebiasaan banget dah, udah ah rapiin dulu tuh."

"Ck! Iyayaya."

"Kau membawa apa itu?"

"Ohh, cookies, akhir-akhir ini aku selalu sibuk, dengan orderan yang terlalu banyak, kebetulan disini juga banyak yang memesannya."

Jam pelajaran pun dimulai, 3 jam kemudian, istirahat pun tiba. Kini saatnya Thea mengantarkan pesanan nya ke beberapa kelas, semua pesanan telah habis, kini ia sedang memakan ditaman belakang sekolah dengan Kiran teman dekatnya itu.

Kiran yang sibuk memainkan handphone nya sembari memakan cookies thea terkesiap melihat info sekolah nya itu yang berisi tentang kejadian Thea dan Sadipta tadi pagi.

Komen & Vote nya ya semua ;)

KELOPAK BUNGA [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang