( _-*| •C10• |*-_ )

18 14 0
                                    

Cerahnya pagi hari, matahari memunculkan dirinya untuk menerangi bumi dari kegelapan.
Mekarnya bunga-bunga indah, sejuknya udara dingin dipagi hari.

Para murid memasuki sekolah nya, Naren memarkirkan motornya digarasi, saat ia ingin pergi, ia melihat Thea duduk sendirian. Ia pun menghampiri nya.

Thea yang sedang menikmati suasana tenang dengan bunyi kendaraan diluar sana, ia dikejutkan dengan kemunculan Naren disampingnya.

"Sendirian aja nih,"

"Ish, jangan ngagetin,"

"Iya maaf deh, nanti jalan-jalan mau?"

"Ha? Kemana?"

"Ya kemana aja,"

"Boleh deh, aku juga sedang bosan dirumah,"

"Bener nih ya?"

"Iyaa,"

"Yaudah nanti aku jemput,"

"Okee,"

Naren pun pergi meninggalkannya, ia sangat senang karena Thea mau menerima ajakannya itu. Istirahat tiba, di rooftop, Harumna dan Naka ingin membicarakan tentang itu.

Saat mereka sedang asik mengobrol, Naren keluar dari pintu masuk. Ia tidak menyadari bahwa ada keberadaan Naka dengan Harumna. Ia berjalan menuju ujung bangunan sekolah nya itu, mereka berdua melihat itu sempat panik. Naren menduduki dirinya sembari melihat pemandangan tinggi itu.

Naka dan Harumna bingung melihat Naren yang tidak biasa. Kemudian ia pun pergi dari situ, Naka dan Harumna saling menatap dengan wajah bingung.

"Ada apa dengannya?" tanya Harumna

"Tidak tahu, tidak biasanya dia kesini,"

"Sudahlah, jadi kak Sadipta sudah mengetahuinya?"

"Eum, terima kasih ya harumna, telah membantu ku,"

"Udah tidak apa-apa,"

"Turun yuk, bosan,"

"Ayo, aku juga sudah mulai bosan disini,"

Mereka berdua pun turun dari sana karena sudah merasa bosan. Sesaat ditangga, tiba-tiba getaran keras muncul, mereka berdua segera berlari keluar dari gedung sekolah. Para murid saling berlarian dan berteriak. Lampu lampu pecah, jalan retak, lemari pada berjatuhan, kepanikan menyerang mereka semua.

Thea mencari keberadaan Kiran, namun ia teringat, bahwa terakhir ia melihatnya, Kiran berada di perpustakaan. Tanpa basa-basi, ia pun kembali memasuki gedung sekolah nya itu, guru dan yang lainnya meneriakinya untuk tidak melakukan nya. Thea mengabaikan nya, ia berlari menuju perpustakaan, sesampainya disana, ia memanggil nama Kiran. Thea melihat lemari buku yang terjatuh, dan ia mendapatkan Kiran sedang terbaring lemas.

Ia pun langsung menggendongnya, tidak peduli dengan banyaknya benda-benda terjatuh yang ingin menimpanya. Tepat dilorong menuju pintu keluar, tiba-tiba saja lantai atas roboh, Thea yang terkejut langsung berlari keluar disaat ia dan Kiran ingin ditimpa oleh reruntuhan bangunan.

Ia berlari sekencang mungkin dengan reruntuhan yang terus menerus ingin menimpanya. Tepat saat ia keluar dari gedung sekolah, bangunan tinggi itu roboh, guru-guru melihat Thea dan Kiran yang berhasil keluar dari gedung sekolah pun segera meneleponkan ambulan.

Harumna yang melihat kedua temannya itu kerumah sakit pun langsung mengikutinya. Naren yang melihat itupun mengikutinya juga saat ia ingin menghidupkan motornya, Naka memanggilnya.

"Kak Naren!!" panggil Naka

"Ehh Naka? Ada apa?" tanya Naren

"Aku ikut ya kak,"

KELOPAK BUNGA [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang