"Tidak lagi orn... maaf.." ucapnya sambil memalingkan tubuhnya dari wanita itu.
"Apa kurangku freen??... cantik?? Aku lebih cantik dari istrimu. Seksi?? Aku lebih menggairahkan dari dia..!!??" Teriak orn sambil menarik wajah freen untuk menatapnya.
Mendengar perkataan itu, freen menggelengkan kepala sambil menatap tak percaya pada sahabatnya.
"Tapi aku lebih menyayanginya dari pada kau" ucap freen lagi.
"Haha... kau menyanyanginya?? Apakah masih ada rasa sayang itu ketika dia menutuskan untuk bercerai freen?? Jangan bodoh, singkirkan rasa sayang tidak berguna itu untuknya sarocha. Masih ada aku yang akan bersedia menggantikan posisinya"
" tidak!!! Sampai kapan pun, aku akan tetap mencintai dia!! Kau siapa berani mengatur hidupku??" Freen tak kalah dalam bersuara.
"Aku temanmu freen!!!"
"Kau... bukan temanku, dan mulai hari ini aku memutuskan hubungan kita berdua. Kau sudah merusak rumah tanggaku orn!!"
"Haha.. jangan salah, justru kau yang terbuai dalam belaianku" orn masih tak mau kalah.
"Sudah cukup!!" Ucapnya, lalu beranjak pergi dari apartemen itu.
"Freen...!! Tunggu.. lihat saja, aku akan membuat dirimu melupakan dia!! Chamkan itu!!" Teriaknya pada wanita jangkung itu.
~Sudah seminggu lebih setelah kejadian itu.
Masih tetap sama, becky masih duduk termenung di di pinggiran kolam rumah kedua orang tuanya.
Duduk dengan kedua tangannya menyilang didada, sambil menatap kosong kearah kolam.
Pikirannya masih diselimuti oleh pertengkarannya dengan sang istri.
Pahit rasanya ketika membayangkan orang yang dia cintai itu tidur dengan orang lain.
Apakah keputusannya sudah benar dengan menggugat cerai dia?
Jika dipikir-pikir, berat rasanya saat mengucapkan itu. Seperti sebuah daging yang ditarik paksa dari tulang, hingga terpisah.
Sayang?? Yah dalam hati kecilnya dia sebenarnya masih sayang pada freen.
Benci?? Bukan, kata lainnya adalah kecewa.
Kecewa dengan sosok orang yang dicintainya.
Bukan karena kekerasan rumah tangga, freen tak pernah berlaku kasar padanya. Freen adalah istri yang baik dan juga penuh dengan kasih sayang. Memperhatikan semua detail pada dirinya, yang selalu mengerti akan posisinya, dan paham betul akan dirinya.
Dia adalah sosok yang hanpir sempurna untuk sebagai seorang istri. Bahkan pria pun akan kalah dengan semua yang ada padanya.
Namun, semuanya berubah sekejap ketika dia membuat satu kesalahan fatal."Apakah harus begini terus?" Sosok suara berat itu membuyarkan lamunannya.
Becky menoleh melihat lelaki yang tersenyum
Padanya sambil berjalan mendekat.
Lelaki itu duduk di kursi sebelah becky, lalu melepaskan kacamatanya.
"Hmm... sudah jangan teralalu dipikirakan, lama-lama kau bisa kurus kering karena itu" ejek si pria yang mempunyai tinggi 183 cm tersebut.
Masih dengan diam, becky hanya membalas dengan senyum simpul padanya.
"Ckk... apa bagini caramu menyambut tamu ini?" Tanya pria itu lagi.
"Sudahlah bright, kau sudah terbiasa lalu-lalang dirumah ini. Apakah aku harus menyambutmu dengan karpet merah di depan jalan?? Jangan konyol" becky membuka pembicaraan.
"Hahaha.... Aku bercanda bec.."
"Lalu untuk apa kau kesini?" Tanya becky.
"Ckk... aku datang untuk menghiburmu. Ayolah, kita keluar untuk melepas semua pikiran-pikiran itu." Bright menarik lengan becky untuk beranjak dari kursi.
"Kita mau kemana??" Tanya becky.
"Kau tidak perlu tau, yang terpenting segeralah ganti bajumu, dan aku menunggu di parkiran," ucapnya.~
Dentingan gelas itu saling beradu, suara musik dj itu memenuhi seluruh ruangan. Banyak penggunjung yang berjoget asik mengikuti irama musik, ada juga yang duduk sambil
Menikmati minuman mereka. Termasuk wanita jangkung itu, duduk sendirian di ujung meja bar sambil memutar-mutar gelasnya.
Matanya terlihat sangat berat, mabuk itu sudah membaluti dirinya. Tapi dia enggan untuk beranjak pulang."Tolong satu botol vodka lagi" pintanya pada bartender.
Sang bartender itu sebenarnya sudah lama memperhatikan dirinya, khawatir jika saja dia mabuk berat. dia enggan sebenarnya memberikan minuman itu untuk freen, karena freen sudah minum beberapa botol dari tadi.
"Ini yang terakhir untuk anda nona" ucap sang bartender.
"Bukannya kau menyediakan banyak vodka dibar ini? Kenapa ini yang terakhir??" Tanya freen seperti meracau.
"Bu-bukan masksud saya nona, tapi anda sudah sangat mabuk. Aku khawatie jika anda pulang nanti" ucap bertender itu ketika kerah bajunya ditarik freen.
"Kau siapa khawatir padaku??, yang berhak mengkhawatirkan aku adalah istriku. Bukan orang-orang yang tidak jelas seperti kalian!!" Ucap freen.
"M-maafkan saya nona"
"Aahh sudahlah.. dasar tidak berguna. Hmm yahh tidak berguna, itulah aku... hahaha" ucapan tidak
Jelasnya lagi dihadapan si bartender.
"Hhmmm...aku pantas dihukum iyah kan?? Bagaimna menurutmu?? Yahh memang pantas, aku adalah manusia yang pantas untuk menerima hukuman ini.. aahh dasar sarocha bodokk" racaunya.
Bartender itu masih tetap diam disana, lalu freen segera merogoh dompetnya dan mengeluarkan beberapa lembar uang dan diberikannya pada bartender.
"Ini untuk botol-botol kosong tadi, ambillsh sisanya" ucapnya dan beranjak pergi dari bar tersebut.Baru keluar dari pintu, tiba-tiba dirinya ingin muntah. Segera bergegas menuju tempat aman untuk mengeluarkan air asam itu dari lambungnya.
Tak kuat lagi, akhirnya dia merogoh sakunya menganbil ponsel untuk menghubungi seseorang.
"Hallo nam... jemput aku sekarang juga" perintahnya dan segera mematikan telepon itu.Menunggu si wanita cerewet itu sambil berjalan menyusuri pinggiran jalan.
Jalannya kini sempoyongan, beberapa kali menabrak tiang pembatas jalan disana, dan beberapa kali meracau tak jelas.
"Aku sudah bilang.. kau jangan menghalangi jalanku, siapa yang menanammu disini haa?? Aku akan membunuhnya jika ketemu" racaunya pada tiang disana.
~"Kau suka??" Tanya bright pada becky yang sedang memegang gulali besar berbentuk bunga itu.
"Hm yah... bentuknya sangat lucu juga sangat manis.." balas becky.
Tak henti-hentinya lelaki itu menatap sambil tersenyum penuh takjub pada gadis farang disampingnya.
Ingin sekali dia merangkul pundaknya dan merapatkan tubuh wanita itu di sampingnya.
"Jika kau senang, aku juga senang. Hmm becky.."
Panggil bright sambil berhenti.
"Iyahh.."Bright berusaha menyamakan posisinya dengan becky, lalu diputarnya sedikit tubuh becky untuk menghadapnya.
"Tak perlu seperti itu lagi, jika kau merasa butuh bantuan aku akan datang membantumu. Aku akan dengan senang hati menghiburmu, jangan membuat semuanya begitu rumit. Ingat masih ada aku yang akan selalu membantu dan menghiburmu" ucapnya sambil menatap mata becky.
Becky terdiam dengan ucapan dari lelaki berbadan tegap itu, ada rasa syukur ketika seseorang memperhatikan dirinya, menghiburnya, tapi ada seperti sebuah bisikan yang memperingatinya untuk sadar akan semua itu, karena posisinya sekarang dia masih sah sebagai istri dari freen."Ogh.. hayy maaf mengganggu waktu kalian"
Sosok suara yang tak asing berada tak
Jauh darinya. Dia menoleh dan melihat orang tersebut, yang ternyata adalah freen.
Perlahan dia menarik air ingusnya, maju beberapa
Langkah pada dua orang didepannya sambil sempoyongan.
Tiba-tiba dia menarik istrinya lalu menciumnya didepan bright.
Sontak, becky terkejut dengan ulah dari wanita mabuk itu, tapi dirinya tak bisa melawan akan perlakuan freen.
"Dia istriku, dia cantikkan?? Kau jangan pernah menyentuh punyaku, paham??" Dia memperingatkan bright sambil mengacungkan jari telunjuk didepan pria itu.Freen menoleh lagi pada becky, dia tersenyum dengan sayang sambil menatap mata cantik itu.
Becky yang ditatap seketika menjadi salah tingkah sendiri sambil jantungnya berdegup sangat kencang. Apa ini?? Rasanya seperti jatuh cinta lagi.Si calon janda itu masih tetap memandangi istri tercintanya. Matanya sudah memerah dan sayup, pipinya juga memerah seperti tomat, mulutnya bau alkohol. Becky tersadar jika freen sekarang sedang mabuk. Rasa kasihan itu seketika timbul melihat si istri sekarang, seperti ada keinginan untuk membawanya pulang.
Tiba-tiba tubuh wanita jangkung ambruk didepan becky. Beruntung becky menahannya, jika tidak, dipastikan tubuh itu mendarat di tanah."Freen.." panggil nam yang berlari kearah mereka bertiga.
Segera nam mengangakt tubuh itu dari becky,
"Masfkan aku nong.. apa dia berbuat macam-macam padamu??" Tanya sambil memperbaiki bopongannya pada freen.
"Eh tidak phi.."
Nam memperhatikan sekilas bright lalu berslih pandang pada becky.
Seakan paham, bahwa becky bersama pria tersebut, makanya dia bertanya apakah freen menyakitinya atau tidak.
Sebenarnya ada rasa kekecewaan dihati nam saat melihat becky bersama pria itu, namun dia bisa apa.
Dan akhirnya dia memutuskan untuk membawa freen meninggalkan mereka berdua."Ehh phi nam.." panggil becky.
Nam berhenti tapi tak berbalik, "yahh.." jawab nam.
"Hati-hati.." ucap becky.
Nam berdecak sambil menyunggingkan sebelah senyumnya. Hanya itu yang dia katakan? Kukira dia akan berkata biar aku yang mengantarnya atau biar aku yang mengurusnya, ckk.
"Baiklah.. kau juga hati-hati dan jaga dirimu nong" ucapnya lalu pergi kearah mobilnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
It's you, and only you (End)
RomanceBagaimana jadinya ketika sebuah rumah tangga yang awalnya harmonis tiba-tiba runtuh oleh sebuah kesalahan yang tidak disengaja? Berusaha memperbaiki kesalahan, meyakinkan mantan pasangannya agar bisa kembali bersatu? Apakah bisa? Dengan kekecewaan y...