Freen pov,Entah, rasanya sudah bercampur aduk menjadi satu.
Aku merasakan tulang tanganku seperti hancur didalam daging disana.
Rasa sakit hatiku, rasa sakit ketika di pukul oleh ayah mertuaku, dan rasa bagaimana terpisahnya aku dari istriku, semuanya menjadi satu.Aku tak melawan, dalam hatiku saat ini aku rela terluka habis-habisan untuk mempertahankan keluargaku. Bahkan jika nyawaku sekalian, tidak apa-apa.
Sungguh, aku sangat menyesal telah membuat dia terluka beberapa bulan kemarin. Dan aku sadar, bahwa memang perbuatanku salah.Yahh aku pantas mendapatkan hukuman ini. Aku layak membayar semua kesalahanku asal aku bisa bersama dengan dia lagi.
Aku tak merasakan dinginnya udara yang mengitari ayah mertuaku di hadapanku. Aku hanya menutup mata menahan sakit di punggung tanganku. Tiba-tiba sebuah pelukkan mendarat di tubuhku, aku merasakannya namun belum membuka mataku.
Kedua tangan itu dengan erat melingkar di leherku, seperti ada helaian rambut menyapu wajahku. Rasanya seperti terlindungi.Tiba-tiba suara becky menggema dibelakang telingaku.
" ayah memukulnya lagi, berarti ayah menyakitiku.." ucapanya.
Aku merasakan Dia menyingkirkan tangan kiriku yang sudah tak bisa bergerak dari atas meja.
"Jika kau menyakitinya...sama hal ha kau menyakitiku juga..!!" Teriaknya dengan suara yang akan menangis.
"Becky.. menyingkir dari berandalan itu..!" Ayah memperingatkannya.
"Tidak... dia istriku, aku berhak membelanya"
"Kau sudah dihianati.. masih kah kau membelanya!!?" Ayah mertuaku tak mau kalah.Aku membuka mata, dan aku melihatnya bangkit berdiri dan melawan ayahnya.
"Sudah cukup..!! Aku membatalkan perceraianku, dan aku masih mencintainya" tegasnya.
"Bagaimana mungkin?? Setelah kesakitanmu yang panjang ini??" Ayah mertuaku tak terima.
"Ini keluragaku, dan aku berhak memutuskan! Bagaimana pun kondisi ku, terluka atau tidaknya aku karena dia, aku tetap memilihnya. Karena aku sangat mencintainya, karena aku tak bisa apa-apa tanpa diaa.." teriaknya sambil telunjuknya mengarah padaku.
Ayah mertuaku diam mendengarakan anaknya membentak dirinya.
"Sudah cukup main-mainnya... aku tidak ingin di atur ayah lagi, aku sudah dewasa dan aku sudah menikah" ucapnya dan segera meraihku dan mengajak untuk keluar dari rumah orang tuanya."Beckyy..." panggil ayahnya.
Dia tidak mengindahkan panggilan itu dan terus menuntunku keluar.
•••••"Kau baik-baik saja?" Dia mendekat kan wajahnya ke wajahku sambil merangkul kedu pipiku.
"Iyah.." ucap freen sambil tersenyum menahan sakit di tanganku.
Mereka dirumah sakit setelah keluar dari rumah ayahnya.
Dia membawa freen dengan cepat ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan pada tangan kirinya.Tangan freen akhirnya di gips, sedangkan becky terlihat khawatir saat mengetahui kondisi tangan istrinya.
"Tangannya remuk, sendi-sendinya terpisah. Akan butuh waktu lama bisa pulih kembali. Gips ini akan membantu untuk menyatukan kembali tulang-tulangnya. Dan untuk membatu pemulihan, pasien wajib mengonsumsi makanan-makanan dan minum yang membatu penguatan tulang." Ucap dokter itu dihadapan becky dan freen.
"Berapa lama akan pulih?" Freen bertanya.
"Kira-kira tiga sampai lima bulan" balas dokter laki-laki itu.
"Astaga.." ucap freen merasa shock. Bagaimana tidak, freen lebih menguasai tangan kirinya daripada tangan kanan. Jika nanti akan bekerja bagaiman jadinya dia akan menggunakan tangan kanannya? Apalagi saat menulis?.
"Tidak apa-apa sayang.. kita akan memmulihakannya kembali, aku akan membantu" becky menenangkan freen.Setelah mereka keluar dari ruang perawatan, mereka menuju kursi yang terletak di koridor rumah sakit. Becky berusaha menenangkan freen dengan mengusap-usap punggunya.
Nampak dua orang sedang berlari menuju ke arah mereka berdua.
"Freen.. becky.." panggil wanita yang berada di samping pria jangkung bermata sipit.
"Nam..?"
"Aku menghubungi mereka tadi, saat kau di rawat dokter, aku khawatir makanya aku menelepon mereka" ucap becky.Nam dan heng mendekat kearah mereka berdua.
"Apa yang terjadi?" Heng bertanya sembari memperhatikan tangan freen.
"Ayahku menghantam punggung tangannya sampai remuk" tutur becky.
"Bagaimana bisa??" Tanya nam terkejut.
"Panjang ceritanya, nanti sampai dirumah aku menjelaskan" sambung becky lagi.
"Ayahmu sangat keterlaluan.." gerutu nam.
••••••Semuanya dijelaskan oleh becky, bagaimna freen datang menemuinya dirumah untuk memabwanya pulang sampai pada dimana ayahnya memukul tangan freen.
Nam dan heng merinding saat mengetahui tindakan dari ayah becky. Sebegitu marahnya orang tua itu.
"Aku paham kenapa ayahmu memukul freen, dia sudah sangat kecewa sekali pada freen. Apalagi dia memaksa freen untuk menanda tangani surat perceraian kalian. Aku mengerti, ini memang layak untuk wanita bodoh ini" ucap nam sambil menunjuk pada freen.
"Yasudahlah, yang penting sekarang freen sudah tidak apa-apa dan kalian kembali akur. Kalau begitu aku pamit pulang" ucap heng lalu menarik nam untuk pulang.Becky pov,
Aku sakit ketika melihatnya terluka.
Perasaanku saat itu hancur, ayah memaksanya untuk melanjutkan proses perceraian itu.Dia tiba-tiba datang dan menarikku untuk keluar, namun ayah menghalanginya. Mencoba untuk memisahkan kami. Ayah menyuruh petugas untuk menarikku masuk kedalam kamar dan mengunciku.
Perasaanku tidak enak saat itu, aku takut terjadi apa-apa pada freen. Dengan sekuat tenaga aku menarik pintu kamarku agar petugas itu tidak menguncinya. Akhirnya berhasil, entah apa dipikiranku aku berlari menuruni tangga tak memperdulikan petugas yang sedang mengejarku dibelakang.
Hancur hatiku saat melihat dirinya aniaya ayahku sendiri. Ayah yang selalu kubanggakan kini menyakiti orang yang kusayang.Dengan cepat aku berlari melindunginya. Kugapai tubuhnya lalu memeluknya dengan erat. Tangan kirinya dengan cepat kuturunkan dari meja agar ayah tidak melanjutkan pukulannya lagi.
Ini pertama kalinya aku membentak ayahku sendiri.
Sejak aku kecil hingga dewasa aku tak pernah melawan orang tua itu, segala kemauannya kuturuti karena itu demi kebaikanku. Sosok ayah yang baik, dan lemah lembut. Namun sekranag aku sudah melihat sisi buruk dari ayahku.
Hatiku sakit, apalagi ketika dia memaksaku untuk segera mempercepat proses perceraian.
Aku membencinya karena dia menyakiti freen.Dan disinilah aku,
Aku duduk dihadapannya sambil melihat tangannya yang sekarang di gips.
Air mataku bercucuran melihat kemalangannya.
"Aku minta maaf soal ayahku" kataku padanya.
"Ssstt... jangan minta maaf seperti itu, ayahmu tidak salah" ucapnya sambil menahan bibirku dengan jari telunjuknya.
Dia masih sempat tersenyum padaku, oh tuhan.. dengan kecelakaan yang di terimanya dia masih sempat tersenyum ikhlas?Kubelai wajahnya dengan sayang, menyingkirkan helaian tambut yang menghalangi wajah cantiknya.
"A-aku minta maaf akan semuanya, yah semua yang menimpa kita" ucapku pelan.
"Tidak bec.. seharusnya aku yang minta maaf atas semua ini. Ini salahku, aku pantas menadapatkan semua ini. Aku berusaha memperbaiki semuanya, sebisaku. Bec... jujur aku tak mau berpisah darimu. Aku sayang padamu.. aku mohon maafkan aku..aku ingin kamu.. dan hanya kamu tidak ada yang lain. Aku janji, setelah ini tidak akan ada lagi perpisahan yang kedua. Aku berjanji padamu, aku mohon kembalilah padaku bec..aku tak bisa melakukan. Apa-apa tanpamu, aku menderita saat kau tidak ada disisiku.."tuturnya sambil melelehkan air mata.Aku melihat ketulusan dari matanya saat meminta pengampunanku.
Astaga, betapa menderitanya dia semenjak kami berpisah. Ini salahku, kenapa dulu aku tidak berpikiran jernih. Padahal bisa di perbaiki secara baik-baik walau tidak perlu kata cerai itu.
Aku sudah paham semuanya, dari cerita p'nam dan upaya-nya untuk meyakinkanku lagi.Aku tidak bisa bohong bahwa aku memang sayang pada wanitaku.
Kami berdua salah, yah dan kami akan memperbaiki ini semua. Aku masih terlalu mudah untuk masalah besar ini, tapi aku yakin kedepannya aku akan berusaha dewasa dalam menyikapi masalah lain. Karena aku tidak mau jauh lagi darinya.
Aku mencintainya, sangat mencintainya.Bersmbung......
Aduuhh... bau-bau tamat nih..
KAMU SEDANG MEMBACA
It's you, and only you (End)
RomantikBagaimana jadinya ketika sebuah rumah tangga yang awalnya harmonis tiba-tiba runtuh oleh sebuah kesalahan yang tidak disengaja? Berusaha memperbaiki kesalahan, meyakinkan mantan pasangannya agar bisa kembali bersatu? Apakah bisa? Dengan kekecewaan y...