17 ( special)

3.5K 212 4
                                        


Lima bulan berikutnya,
Tangan freen akhirnya pulih, dan sesuai keinginan freen akhirnya mereka melakukan proses ivf. Dan becky yang akan mengandung.

Setelah sebulan menunggu, akhirnya proses itu membuahkan hasil becky positif hamil.

"Aku ingin menunjukkan sesuatu padamu" ucap becky saat freen baru pulang bekerja.
"Apa??" Tanya freen bingung.
Dengan raut wajah bahagia, becky menarik laci meja riasnya mengambil benda agak panjang yang berwarna putih biru.
Dua garis merah berada disana.
"Aku hamil.." ucap becky menatap freen.
"Apa??" Freen terkejut setengah mati.
"Hmm.." angguk becky.
"Aku punya calon anak?? Di-didalam sini??" Tanya freen memastikan sambil menyentuh perut becky dengan telunjuknya, dan dibalas becky dengan anggukan.
"Asiikkk..." betapa senangnya dia saat mendengar kabar bahagia ini, dan memeluk istrinya dengan sangat erat dan tak lupa menciumnya dengan sayang.
....

Beberapa bulan berlalu, akhirnya perut itu semakin lama semakin membesar.
Itu tidak gampang baginya, apalagi bagi freen. mulai saat bulan pertama ada saja yang mempengaruhi mood becky.

"Sayang...!!!" Teriaknya saat menelepon freen.
"Ada apa sayang.. jangan berteriak seperti itu" tegur freen.
"Kau memarahiku?? Tega sekali kau memarahi istrimu!! Sudahlah aku ingin pulang saja, aku tidak mau lagi tinggal bersamamu!" Rajuk becky.
"Beb.. bukan begitu.. aduhh.. maksudku jangan berteriak seperti tadi, telingaku sakit. Ah sudah lupakan, apa yang kau inginkan sayang?" Tanya freen.
"Aku ingin kau pulang segera.."
"Beb.. aku tidak bisa pulang sekarang, aku ada meating lima menit lagi" ucap freen.
"Pulang sekarang... aku ingin kau pulang.. atau jika tidak.. aku yang akan pulang!!"
"Be-becky sayang.. hahh.. baiklah aku akan pulang sekarang"
"Bagus.. aku menunggumu dan aku mencintaimu.."
Dan telepon itu mati.

Dengan cepat, freen segera memberi tugas pada sekertarisnya untuk menggnatikan dirinya saat meating tiba. Lalu dia segera pulang.

Sesampainya dirumah, bukan pelukkan hangat yang dia dapatkan disana. Melainkan tangis histeris dari becky yang entah apa penyebabnya.
"Sayang.. kau kenapa?" Tanya freen khawatir.
"Kau jahat..! Kau berselingkuh lagi kan??"
"Hah?? Mana mungkin bec.. aku tidak selingkuh"
"Lalu?? Kenapa wangi bajumu berbeda sekarang?? Kau memakai wangi lain??"
"Yaampun bec... aku baru memakai parfum ini dua hari kemarin, dan itu yang kau belikan untukku sebulan yang lalu." Terang freen.
"Oh yah??" Tanya becky memastikan.
"Iyah rebecca chankimha!!"
"Hehe.. maaf aku lupa, kupikir kau berselingkuh"
"Astaga.. mana mungkin aku berselingkuh dari wanita secantik dirimu?"
"Itu mungkin.. buktinya kau dulu berselingkuh dengan temanmu sendiri." Tuntut becky.
"Sudah jangan dibahas.. aku tidak ingin mendengarnya. Lalu apa yang aku lakukan dirumah saat kau menyuruhku untuk segera pulang??" Tanya freen.
" aku ingin kau mencarikan aku tom yum goong yang amat pedas dan satu teh susu yang tidak pakai susu"
"Apa?? Bagaimana ceritanya?? Sayang kau tidak bisa makan makanan yang pedas. Lalu teh susu? Tidak pakai susu?? Ini bagaimna??" Tanya freen penuh bingung.
"Sudah jangan banyak bertanya.. aku ingin makan itu.. cepat cari untukku!" Perintah becky.
"Baiklah.. aku segera pergi" ucap freen lalu segera pergi.

Entahlah perasaan ibu hamil memang sangat sensitif. Dan menjadi pemicunya adalah freen.
Apapun itu, yang dilakukan freen atau yang diminta oleh becky harus selalu dipenuhi.
Dan itu membuat freen menjadi kewalahan.

Dan pernah ketika mereka akan tidur, becky mengusirnya keluar dari kamar dengan alasan tidak tahan akan bau freen. Padahal dia sudah mandi.
Yeah.. dengan berat hati freen akhirnya tidur di sofa ruang tengah.
"Untungnya istriku sendiri, jika bukan aku yang akan mengeluarkannya dari kamar sana" gerutu freen saat membaringkan tubuhnya di sofa.
....

Satu porsi tom yum goong dan satu teh susu tanpa susu sudah disediakan freen diatas meja.
Dengan perasaan senang, becky mendekati meja lalu mencicipi makanan tersebut.
"Sayang.. apa kau baik-baik saja?" Tanya freen ketika melihat becky memakan makanannya.
Dia khawatir pada istrinya apalagi bayi yang ada dalam perut itu. Apalagi saat becky dengan lahap memakan tom yum goong, membuat freen serasa merinding. Dia pemakan pedas, tapi tidak sepedas itu juga.

"Sayang.. sudah jangan makan lagi, aku takut terjadi sesuatu padamu dan bayinya" ucap freen khawatir.
"Sedikit lagi.." ucap becky singkat, dan membuat freen tidak bisa membatah kemauannya.


Freen pov,

Aku sangat menyayanginya, apalagi saat aku mengetahui jika dia hamil anakku. Aku tambah sangat menyangainya.

Aku tidak tau kenapa, saat dia hamil seperti ini dia terlihat sangat cantik. Ya tuhan aku tidak mau kehilangannya untuk yang kesekian kali lagi.

Usia kandungannya kini sudah mencapai sembilan bulan, dan itu adalah masa-masa dimana menunggu hari persalinannya.

Aku berada di kantor, melakukan meating bersama para pegawaiku.
Ponselku beberapa kali bergetar di saku bajuku. namun aku tak menghiraukan panggilan itu karena fokus pekerjaanku.
Tiba-tiba pintu ruang meatiing terbuka.
Nam berada disana dengan raut wajah amat marah.

"Freen..!!" Teriaknya dan itu membuat pegawai disana terkejut termasuk aku.
Dia masuk dengan langkah tergesa-gesa menuju padaku.
"Apa yang kau lakukan disini!!?? Angkat teleponmu!! Kau mau istrimu dirumah mati!!??" Bentaknya.
Aku bingung dengan kata-katanya, setahu aku becky baik-baik saja saat aku tinggalkan dirumah, lagi pula ada maid yang menjaga dia.

"Bediri cepat, dan pergi kerumah sakit sekarang!! Becky akan melahirkan!!" Teriaknya dihadapanku.
Mataku membulat sempurna karena terkejut, dengan cepat aku berdiri dan berlari keluar kantorku.
Mencari keberadaan mobilku yang terparkir dan segera bergegas pergi.

Aku sampai disana, dirumah sakit.
Perasaanku campur aduk, aku khawatir akan keadaan mereka berdua. Rasa takutku melanda, aku takut terjadi sesuatu yang tidak ku inginkan.
Dengan cepat aku menuju ruang persalinan, mendapati orang tuaku dan orang tua becky disana.
Satu pertanyaaku, apakah becky baik-baim saja?.

Ibuku dan ibu mertuaku menenangkan ku dikursi tunggu. Sedangakn ayah becky mondar-mandir didepan pintu menunggu dokter keluar. Ayahku keluar sebentar untuk mengurus administrasi.

Tak lama dokter keluar Dan memintaku untuk masuk.
Dengan cepat aku memasuki ruangan itu dan menemui becky yang terbaring lemah disana.
Yah tuhan.. aku ingin memangis saat melihatnya yang berjuang disana dengan peluh yang bermunculan diwajah cantiknya. Tanganku bergetar.
Aku mencapainya, menggenggam tangannya dengan kuat.
"Kau bisa sayang.. kau kuat aku tau itu, ayo kau psti bisa" aku menguatkannya.
Matanya memerah, air matanya keluar, bibirnya bergetar saat melihatku.
Ya ampun, aku tidak kuat melihatnya kesakitan. Oh tuhan tolong dia.

Saat dia berteriak mencoba mengeluarkan manusia kecil didalam sana membuatku gemetar gugup.

Akhirnya.. proses itu berhasil.
Anak itu keluar dengan selamat. Dan suara tangisnya yang pertama memyapaku.
Aku menagis melihatnya.
Anak itu dibawah perawat untuk dibersihkan badannya, dan tak lama mereka menaruhnya didada becky dengan telanjang.
Aku berdiri di samping bangkar becky saat melihat anak itu dengan nyaman bersentuhan dengan ibunya.
Air mataku tak pernah berhenti mengalir, aku mendekatkan wajahku pada mereka.

Kuciumi kening istriku.
"Kau hebat..kau lebih kuat dariku.. aku mencintaimu dan anak kita." Ucapku.
"Aku lebih mencintaimu freen" ucapnya lalu melihat lagi bayi perempuan yang ada di dadanya.
"Chole patricia chankimha.. itu namanya. Aku memberinya nama tengahku untuknya" ucap becky.
"Wajahnya lebih mirip dengamu dibanding aku, aah bayi farangku" ucapku senang saat melihat chloe.


                            TAMAT

It's you, and only you (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang