5

1.3K 142 2
                                    

         Nam membaringkan tubuh wanita jangkung itu diatas kasur, tak lupa sepatu itu dilepaskan dari kedua kaki freen.
Sesaat kemudian dia berlari menuju kamar mandi dan mengambil handuk kecil yang sudah dia basahi dengan air hangat. Mengusap kedua tangan freen beserta wajahnya.

"Bec.. becky... aku minta maaf..aku mencintaimu bec.. aku mohon jangan tinggalkan aku.. becky..." racau freen.
Nam yang melihatnya menjadi iba, tak rela jika temannya mengalami hal sesulit ini di hidupnya.
"Freen, aku kasihan padamu. Semoga saja ada jalan keluar dari semua ini." Gumamnya, tak terasa tetes air mata itu mengalir dipipinya.

Sebelum nam menjemput freen, nam menemui orn di salah satu coffeshop.
" apa maksudmu membuat rumah tangga temanmu sendiri hancur??" Nam dengan nada amarahnya.
" aku tidak menghancurkannya, dia sendiri yang terbuai akan aku" ucap orn dengan santai.
" tapi kau mengumpannya.. freen mengatakannya sendiri padaku, jadi disini jangan mengatakan freen sepenuhnya yang bersalah. Kau pun juga bersalah, bersalah karena merusak rumah tangga seseorang!!"  Ucap nam sambil menggerbak meja.
"Memang dari awal kau berteman dengan freen, aku sudah menaruh tidak suka padamu. Dengan tingkah anehmu kau berhasil masuk kedalam dan membuat freen memberi kebebasan padamu, dasar ular!!" Umpat nam.

Tak terima dengan sebutan itu, orn berdiri dan menyamakan posisinya dengan nam.
"Apa kau bilang?" Teriak orn tak terima.
Tiba-tiba ponsel nam berdering, freen menghubunginya dan mengatakan untuk menjemput dirinya. Belum sempat bertanya alamat, freen lalu memutuskan sepihak panggilan tersebut.
Dengan tergesa-gesa nam segera pergi pergi dan meninggalkan orn disana.
"Lihat saja... aku tidak akan membiarkan perempuan itu dengan freen lagi." Ucap orn yang membuat langkah nam terhenti.
Dengan cepat nam berbalik lalu melangkah kembali kearah orn dan....

Plakkk.....
Satu tamparan mengenai pipi mulus orn.
" jangan coba-coba, jika kau tak mau terluka dengan kuku-kukuku maka hentikan niat licikmu itu!! Ingat... sampai kapanpun freen hanya tetap milik becky!" Ucapnya dan segera berlalu dari hadapan orn.

Beberapa saat nam mengemudi mobilnya menyusuri jalan bangkok sambil mendumel akan freen karena tidak memberikan alamat dimana keberadaannya. Belum lagi nada bicara freen yang terdengar seperti mabuk. Bukan karena apa, dia khawatir akan kondisi temannya sekarang apalagi saat-saat terpuruknya seperti ini. Dia takut jika terjadi sesuatu pada teman baiknya tersebut.
  Namun, pandangannya tiba-tiba menangkap sosok yang dicarinya dari tadi. Terlihat freen sedang berdiri diantara wanita dan pria disana.
Dengan cepat dia menepikan mobilnya, sambil terus memperhatikan dua orang yang di antarai oleh freen.

Benar saja, itu adalah becky dan si pria itu..siapa pria itu??
Hendak turun dari mobilnya untuk menjemput freen, namun niat itu dia hentikan sejenak saat melihat adegan tiba-tiba disana.
Freen dengan cepat menarik becky dan menciumnya seketika di depan pria itu. Ada rasa bangga akan aksi temannya yang tiba-tiba itu, tapi sejeank kemudian ia melihat freen ambruk dibahu becky. Dengan cepat nam turun dari mobilnya dan berlari mendekati mereka.

Diraihnya lalu dia bopongnya saat itu juga. Berniat ingin mengetes becky, dia bertanya apakah freen menyakitinya tau tidak. Namun apa kata becky membuatnya sangat senang, tanpa pikir panjang dia ingin sekali lagi mengetes becky, dengan pergi membopong freen didepan becky. Berharap becky akan memanggilnya dan menawarkan untuk
Membatunya. Namun, apa yang dia dengar membuat dirinya sedikit kecewa dengan kata-kata becky yang memberitahukan padanya agar hati-hati.
Tanpa berlama-lama lagi, akhirnya nam segera menuju mobilnya dan pergi.
~







Di ruang kerjanya, freen termenung sendiri sambil memegang bibirnya.
Apakah itu mimpi? Seperti kenyataan freen mencium bibir becky. Rasa itu masih ada disana, empuk, dan terasa manis. Dia sangat hapal dengan bibir berbentuk hati milik si istri tersebut, apalagi deru napas yang keluar dari hidung mancung becky itu sudah sangat familiar.
Tapi apakah itu mimpi atau kenyataan?

Lamunannya kini buyar karena si sekertaris memanggilnya.
"Nona freen??" Panggilnya.
"I-iyah ada apa?" Tanya freen.
" apakah anda ingin keluar makan siang atau akan saya siapkan saja?" Tawar si sekertaris
"Tidak terimakasih, saya aakn makan siang diluar"
"Baiklah kalau begitu" pamit sekertaris lalu keluar dari ruangan freen.

Ponselnya berdering menampilkan satu pesan teks disana.
Dia meraih ponselnya tersebut, dan matanya seketika membulat melihat siapa yang mengiriminya pesan.
  "Apa kau sibuk siang ini? Temui aku di tempat ini, aku ingin berbicara denganmu" lalu menyertakan lokasi dipesan tersebut.
Yah, becky yang mengiriminya pesan. Hatinya berdegup sangat kencang melihat nama kontak yang bertulisakan istriku disana.
Dengan cepat ia meraih tasnya dan segera bergegas untuk menemui sang istri yang dirindukannya selama seminggu lebih ini.

Duduk berhadapan dengan diam, canggung sekali padahal mereka adalah sepasang kekasih yang sudah menikah.
Beberapa makanan sudah tertera didepan mata mereka, tapi belum ada satupun yang mereka sentuh.
"B-bagaimna kabarmu?" Freen mulai membuka pembicaraan.
"Aku baik," jawab becky singkat.
"Kau tidak menanyakan kabarku?" Tanya freen.
"Hhh untuk apa?? Apa gunanya, kau akan selalu baik apalagi dengannya. Kau terlihat sangat senang" ucap becky membuat hati freen terasa perih seketika.
Seakan ada yang mencegat tenggorokannya secara tiba-tiba. Dia mulai menelan ludah kepahitan itu, raut muka sedihnya itu dengan cepat diubah kembali.

"Aku merindukanmu.." ucapnya terbata-bata sambil tertunduk.
Becky yang sama posisi hatinya dengan freen, itu terkejut dengan kalimat dari dari si istri.
Dirinya seakan ingin menagis saat itu juga dengan kaliamat tersebut. Ingin sekali dia merangkul sosok didepannya ini sambil membalas kaliamat tersebut, bahwa dia juga sangat merindukannya.
"Sudahlah.. tidak perlu dibahas lagi. Aku menemuimu hanya untuk memberikan ini", becky memberikan selebar surat pada freen.
Dibukanya surat itu, dan alangkah terkejutnya dia saat mengetahui surat itu adalah surat kesepakatan bersama untuk bercerai.
"Segeralah tanda tangan, agar kita dengan cepat menyelesaikan masalah ini" ucap becky dengan wajah datarnya.

Freen membasahi beberapa kali bibirnya, deru napasnya tidak lagi stabil. beberapa kali dia menghela napas, tubuhnya menjadi tegang.
"Tidak... aku tidak akan menyetujui ini, aku tetap akan menjadi istrimu. Aku tidak mau seperti ini" mohonnya.
Becky berusaha sekuat mungkin untuk menahan dirinya agar tidak menangis, beberapa kali juga dia menelan ludah.
"Kuberi kau waktu selama tiga minggu dan itu sudah sangat lama, jika sudah aku akan datang untuk meminta tanda tangan darimu dan surat itu" ucapnya lalu segera pergi meninggalkan freen.

"Bec.. becky tunggu.." freen mengejarnya saat itu juga.
Diarihnya tangan mungil itu, dan dengan cepat dia menghentikan lari wanita itu lalu dengan segera maraik kedalam pelukkannya.
"Bukan ini yang aku inginkan, aku tidak mau seperti ini. Mari berdamai dan selesaikan secara baik-baik. Aku menyayangimu, aku tidak ingin berpisah denganmu baby" air mata itu membanjiri pipinya sambil memeluk wanitanya.
Bukan hanya dia, tapi wanita berhidung mancung itu juga tidak lagi menahan rasa tangisnya. Sekejap kemudian becky menarik diri dari pelukan freen.
"Sudah cukup freen...! Tidak ada lagi yang harus kita selesaikan dengan baik-baik. Semuanya sudah hancur ketika kau bersama wanita sialan itu.. aku sudah cukup sabar  dengan semua yang kalian lakukan!!  Aku sudah muak dengan semuanya, keputusanku sudah bulat, aku ingin kita secepatnya bercerai." Ucapnya lalu meninggalakn freen disana.

Berlari menuju mobil yang terparkir agak jauh dari restoran tersebut. Dibukanya pintu sebelah kemudi dan melanjutkan tangisnya disana.
"Sudah.. jangan menangis lagi. Keputusanmu sudah sepenuhnya benar bec.. kau harus kuat" hibur bright sambil mengusap air mata di pipi becky.

Berbeda halnya dengan freen, masih terus menangis menatap kaca mobil didepannya yang nemampilkan sosok pria yang mengusap pipi becky. Itu membuatnya sangat sakit.
"Aku bersumpah.. aku tidak akan melepasmu sayang, akan aku perbaiki semuanya dari awal. Aku akan bertanggung jawab atas kesalahanku tapi bukan dengan cara ini. Akan kubuat dirimu jatuh cinta lagi padaku, aku akan buktikan bahwa aku mencintaimu. Kau adalah milikku seutuhnya" gumamnya, lalu mobil itu pergi meninggalakn dirinya disana.
~~~~~~



Yey... double update thor hari ini.. siapa yang seneng??🥳🥳
Mumpung thor lagi gak sibuk-sibuknya
Jadi ada bonus update.
Jangan lupa vote yahh..😘

It's you, and only you (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang