bab 7

19 8 0
                                    

Jangan lupa follow akun tiktok ku yaww
Ipipaww0

Happy Reading
.
.
.
.
.

James menatap nanar rumah besar berwarna coklat, saat ini dia sudah sampai rumah di mana rumah itu dulu nya adalah tempat dimana James bahagia pada masanya, kini sudah menjadi neraka bagi James.

Ia menghela nafas berat. Turun dari motornya, membuka pintu besar berwarna hitam Lalu masuk.

Langkah James terdengar begitu pelan, lampu lampu sudah mati, gelap gulita. Hingga James menyalakan flash handpone, tenggorokan James terasa kering, dia berjalan ke Arah dapur, membuka kulkas mengambil botol minum, lalu meneguk hingga tandas.

Lalu membuang botol ke tempat sampah.

"Gue kangen ibu." kata James pelan.

Pikiran James sekarang tertuju pada ibu, kenapa tepat hari itu ia kecelakaan dengan sang ibu? Andai waktu bisa di putar kembali James tidak akan mau berangkat sekolah.

James naik anak tangga satu persatu, masuk ke dalam kamar nya. Tidak lupa dia membersihkan diri.

* * * *

Matahari menembus gorden berwarna abu abu, remaja lelaki terusik akibat cahaya matahari, dia mengerang pelan. Bangun beralih  duduk mengucek ngucek mata.

Mengambil jam di nakas "Baru jam 6" kata nya dengan suara serak. Lalu mengembalikan jam nya di nakas.

Dia bergegas masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Tidak lupa menenteng handuk di bahu kiri.

James berdiri di depan cermin ia sudah memakai seragam sekolah dengan ciri khas yaitu acak acakan. Dia segera mengambil tas di meja belajar. Lalu turun tangga mengarahkan ruangan ruang tamu dapur dan sebagainya.

James melewati meja makan, melewati orang tua dan adik, dia sama sekali tidak menoleh. "Pulang jam berapa?" Suara besar terdengar di telinga James.

Langkah James terhenti di depan meja makan. "Bukan urusan Lo." ujar James tanpa menoleh. "Peduli Lo?" James melanjutkan langkah yang sempat tertunda.

Burhan menggeram kesal, dia ingin menampar anak sulung itu, Burhan meremas kedua sendok dan garpu yang berada di tangan.

Burhan berdiri "mas berangkat dulu ya, ayo dek" mengambil tangan Victor, berjalan keluar rumah besar. Bellinda mengekori suami dengan meneteng tas kerja Burhan.

Burhan sampai di teras rumah, membalikan badan ke arah bellinda "mas berangkat ya." Ujar Burhan, mengulurkan tangan. "Nanti kalau James buat masalah, telfon mas."

Bellinda menerima uluran tangan Burhan, dia mencium punggung tangan Burhan dengan kasih sayang. "Iya mas, iya" bellinda tersenyum.

* * * *

James menatap sekeliling jalanan Surabaya, ramai kendaraan bermotor pagi ini, karena banyak nya orang berangkat bekerja bahkan sekolah juga.

Rambu lalu lintas menampakan berwarna merah, James menghentikan motor, James tidak sengaja menatap ke arah halte bus bagian depan James berhenti, dia melihat gadis memakai seragam sekolah SMA surabaya 1. Di sekolah James berada.

JAMES PRATAMA [ON GOING] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang