Terlihat pria berjas putih selutut berlari bak kesetanan memasuki gedung yang menjulang tinggi di tengah-tengah kota Seoul, di mana tempat itu di gunakan untuk merawat orang yang sedang membutuhkan pertolongan. Pria tinggi, kurus, putih dan berparas cantik itu terus melangkah kan kakinya ke dalam rumah sakit itu dengan tatapan dingin nan menyeramkan bahkan dia tidak peduli dengan tatapan orang-orang yang mulai membisikkan sesuatu tentang nya dan mengabaikan setiap staf atau dokter yang membungkuk menghormatinya.
Pria itu memasuki lift menuju lantai di mana seseorang yang sangat penting untuk hidup nya sedang terbaring lemah, sesampainya di depan ruangan dengan pintu bercat putih, ia membuka gagang pintu itu dan perlahan menampakkan isi dari dalam ruang rawat tersebut. Ia masuk dan mendekat ke bangsal di mana terlihat pria tampan sekaligus cantik itu sedang menutup matanya bak putri tidur. Tangan nya terulur mengusap kepala sang empu dan perlahan maju untuk mencium keningnya.
"Kooki-ya, kau mendengar Hyung?"
Mata yang berisikan bintang itu perlahan membuka mata nya dan membiasakan pandangan nya lurus ke depan dan menatap langit-langit dari ruangan itu, ia menghadap kan pandangan nya ke samping di mana suara itu membangun kan nya, ia melihat sosok yang ia sayangi sedang memegang tangannya dan mengelus nya.
"Wonu.. Hyung" Ucap nya lirih menatap mata rubah milik kakak nya Jeon Wonwoo. "Aku baik-baik saja, Hyung" Ia tersenyum menyirat kan akan ketenangan di sana, Wonwoo menatap mata itu tanpa enggan mengalihkan pandangannya.
"Siapa yang melakukan ini padamu?"
Jungkook tau Hyung nya akan menanyakan hal itu, ia jadi bingung akan menjawab apa. Pasal nya saat di pukuli ia tidak melihat wajah apa lagi mendengar suara nya, karna orang itu menyerang nya dalam diam. "Aku tidak tau, saat itu gelap dan samar-samar aku mendengar seseorang mengikuti ku. Saat aku berbalik dia memukuli ku dan melarikan diri". Wonwoo mendengar dengan seksama apa yang di katakan adik nya, ia jadi berpikir apakah orang itu musuh adik nya mengingat Jungkook adalah seorang pengacara dan pasti banyak yang mengincar nya. Bukan hanya pintar dan cerdas, Jungkook juga pandai mengatur strategi untuk mengelabui penjahat yang meminta tolong pada nya. Bahkan ia sering bekerja sama dengan Jaksa dan hakim sidang untuk menuntut klien nya melalui dirinya.
"Baik lah, sekarang istirahat jika kau membutuhkan sesuatu hubungi Hyung atau Jihoon"
Jungkook mengangguki apa yang di katakan Wonwoo dan mulai menutup mata nya kembali, mungkin dengan tidur bisa mengurangi rasa nyeri di kepala nya, pikirnya. Setelah membiarkan Jungkook tertidur, Wonwoo meninggalkan nya dan menuju lantai teratas rumah sakit itu, namun sebelum benar-benar meninggal kan ruang rawat Jungkook ia memastikan bahwa tidak ada yang mencurigakan, dan meminta seseorang untuk menjaga ruang rawat itu.
Di sini sekarang Wonwoo berada, di ruang ganti dan bersiap untuk melakukan operasi mendadak. Tujuan nya ke lantai terakhir rumah sakit itu sirna karna panggilan mendadak untuk menangani korban kecelakaan dan harus cepat diberi pertolongan. Tidak berselang lama Wonwoo masuk ke ruang operasi. Ia mengunci pintu ruang operasi itu setelah memastikan semua perlengkapan dan para tenaga medis yang di butuhkan berada di dalam dan memasukkan kunci itu ke dalam saku nya. Bagian atas ruangan itu hanya di tutupi kaca bening namun anti peluru sehingga banyak orang yang menyaksikan operasi yang akan Wonwoo lakukan termasuk pria dengan berjas hitam bak orang kantoran itu, bahkan aura nya sekarang memancar kan keseriusan dengan pandangan lurus kedepan dan tidak peduli dengan omongan para dokter yang terkejut dengan apa yang di lakukan Wonwoo.
"Apa yang dokter Jeon lakukan?"
"Apa dia akan membunuh pasien itu, dengan mengunci pintu dari dalam?"
"Dia seperti dokter yang sudah gila"
Dan seterus nya, Dari jauh Jihoon mendengar itu semua bahkan Jihoon telah mengeluarkan aura kelam nya dan siap menghantam mulut kotor yang telah menghina Wonwoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind The Veil Of Secrets (MINWON)
Mystery / ThrillerDia adalah manusia berdarah dingin yang mampu membakar sesuatu dengan tatapan tajam nya, membunuh tanpa menyentuh dan menjadi kematian bagi yang mengkhianati nya.