Di dalam ruangan gelap dan dingin, hanya ada suara samar dari nafas terengah-engah yang memecah keheningan. Jungkook dan Taehyung duduk terikat di kursi, tubuh mereka lemah dan tangan mereka diborgol di belakang. Cahaya redup dari celah pintu yang tertutup rapat memberikan sedikit kilauan di mata mereka yang terpejam sebagian.
Jungkook terlihat pucat, kepalanya tertunduk dengan mata yang perlahan menutup, tanda-tanda dari efek obat bius yang diberikan oleh Yuta mulai merenggut kesadarannya. Keringat mengalir di pelipisnya, dan nafasnya semakin berat. "Hyung." Gumamnya yang masih bisa di dengar oleh Taehyung di hadapannya.
Taehyung, meski tubuhnya lemah, dengan tatapan penuh kecemasan memandang Jungkook yang hampir tak berdaya. Dengan suara serak dan pelan, ia berbisik, "Sayang, bertahanlah," mencoba memberikan semangat pada Jungkook meski dirinya pun didera rasa takut dan putus asa.
Di luar ruangan, suara langkah kaki terdengar semakin mendekat, memberikan tanda bahwa Yuta mungkin akan kembali, dan waktu mereka semakin sedikit.
Suara langkah kaki semakin jelas mendekat, seolah-olah menghitung waktu yang tersisa sebelum mereka kembali dihadapkan pada Yuta. Taehyung menggertakkan giginya, matanya tetap fokus pada Jungkook yang berjuang melawan efek obat bius. Dia tahu mereka harus segera bertindak atau segalanya akan berakhir buruk.
Pintu berderit pelan saat terbuka, dan sosok Yuta muncul di ambang pintu, senyum sinis menghiasi wajahnya. "Ah, kalian masih di sini. Aku pikir obat itu akan lebih cepat bekerja," ujarnya dengan nada mengejek. Yuta berjalan mendekat, memeriksa keadaan mereka seolah-olah menikmati kekuasaan yang ia miliki atas mereka.
Taehyung merasakan tubuhnya menegang, rasa takut bercampur dengan kemarahan. Dia tak bisa membiarkan ini terus terjadi. Sementara Yuta sibuk memeriksa Jungkook, yang hampir kehilangan kesadaran sepenuhnya.
"Bagaimana rasanya, Taehyung-ssi, melihat dia menderita di depanmu? Kau tak bisa melakukan apa-apa, bukan?" Yuta berkata dengan nada mengejek, mendekatkan wajahnya ke arah Taehyung. "Aku mendapatkan pionnya... Sebentar lagi raja dan ratunya akan datang untuk memohon meminta keselamatan kalian."
"Jangan harap... Hyung Ku tidak akan melakukan hal itu." Suara lemah Jungkook kini terdengar di telinga mereka, walau matanya terasa berat tapi ia masih mampu mengendalikan kesadarannya
Yuta berbalik, menatap tubuh lemah itu dengan tatapan sinisnya kemudian ia mendekat dengan perlahan. Berlutut di hadapan Jungkook lalu mencengkram dagu Jungkook dengan sekuat tenaga dan mengangkatnya ke atas. "Dia akan datang setelah mendengar kabar kematianmu kelinci kecilku."
"Tidak satu atau dua, tapi tiga... Ketiga Hyung Ku akan datang dan mengajarkan bagaimana caranya mati dengan mengenaskan kepadamu." Ucap Jungkook tak kalah seriusnya dengan tatapan menantang untuk Yuta.
Yuta melepaskan tawanya di udara, membiarkan suara melengkingnya membumbui suasana tegang di ruangan itu. Ia melepaskan cengkramannya dengan menghempas dagu Jungkook lalu beranjak. "Sebelum itu terjadi, akan ku bunuh kalian terlebih dahulu."
Suasana mendadak mencekam. Jungkook menatap datar ke arah Yuta, sementara Taehyung justru menatap Yuta dengan penuh kebencian. Rahangnya mengeras, menunjukkan tekad kuat untuk melindungi orang yang dicintainya.
"Jika kau berani melukainya, akan kupatahkan tanganmu!" ancam Taehyung, suaranya berat dan menggetarkan. Meski terikat, ia berusaha meronta, menegaskan tekadnya untuk melindungi Jungkook. Genggaman tangannya mencengkeram kuat di belakang kursi, seolah siap untuk melakukan apa pun demi orang yang ia cintai.
Yuta menunjukkan rasa ibanya, seolah-olah merasa terharu dengan perjuangan Taehyung. Sedetik kemudian suara tamparan keras terdengar di ruangan itu membuat Taehyung membulatkan matanya. "Yuta!!" Teriaknya, hingga urat lehernya pun ikut terlihat saat melihat Yuta memberikan tamparan keras kepada Jungkook. Kursi yang tadinya tenang kini bergoyang kesana-kemari mencoba melepas kan diri dari ikatan dan borgol yang merengkuh pergelangan tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind The Veil Of Secrets (MINWON)
Mystery / ThrillerDia adalah manusia berdarah dingin yang mampu membakar sesuatu dengan tatapan tajam nya, membunuh tanpa menyentuh dan menjadi kematian bagi yang mengkhianati nya.