Bab Lima Belas: Surat Tanpa Nama

55 4 0
                                    

Besoknya, Hermione terbangun dan langsung duduk dengan tatapan kosong. Ingatannya tentang apa yang terjadi semalam nyaris tidak ada.

Bukan sepenuhnya tidak ada, namun dia hanya tidak bisa mengingat hampir sebagian besarnya. Yang dia ingat mereka memainkan permainan Muggle yang disebut Truth or Dare, namun mereka mengganti Dare dengan Drink yang menjadi alasan utama kenapa banyak di antara mereka menjadi sangat mabuk. Termasuk dirinya sendiri.

Teman-temannya menanyakan terlalu banyak pertanyaan pribadi yang tidak bisa Hermione jawab. Sehingga dia harus terus minum. Ada beberapa kali—kalau ingatan tidak salah—Draco sampai menggantikannya untuk minum.

Tetapi Hermione entah dari mana datangnya, dia tiba-tiba merasa bahwa dia telah melakukan sesuatu dan dia  sama sekali tidak bisa mengingat apa alasannya.

Sekeras apa pun dia mencoba, dia sama sekali tidak bisa mengingatnya. Dia akhirnya menyerah. Dia kemudian turun dari kasurnya dan memutuskan untuk masuk ke kamar mandi agar bisa mengubah dirinya yang sekarang terlihat mengerikan ini, menjadi Hermione yang sesungguhnya.

Setelah mandi dan berpakaian dia turun untuk sarapan. Dia menemukan seluruh penghuni Manor itu lengkap di ruang sarapan.

"Selamat pagi, semua."

Semua orang membalas sapaan Hermione, selain Draco yang tidak membalasnya. Mengabaikannya.

Dia bahkan tidak menatap Hermione.

Hermione yang duduk di depannya mengerut kebingungan. Dia memandang pria berambut pirang platina itu dengan bertanya-tanya.

Dia melirik ke arah Andromeda dan Narcissa untuk meminta bantuan, namun keduanya kompak mengangkat bahu mereka.

Kedua saudari itu jelas tahu ada yang aneh dengan Draco pagi ini. Dia menjadi lebih pendiam dari biasanya. Padahal mereka yakin semalam, pria itu masih sangat peduli pada Hermione yang mabuk.

Dengan diamnya Draco itu, sesi sarapan  mereka menjadi sepi dan canggung.

Teddy yang biasanya suka berbincang saat sarapan pun, hanya bisa menatap Uncle Draco–nya dan Auntie Mione–nya bergantian dengan bingung.

Keadaan bertambah membingungkan ketika Draco pamit lebih dahulu tidak seperti biasanya.

Hermione mengikuti pria itu dengan matanya saat Draco berdiri dan meninggalkan ruang sarapan.

"Apa yang sebenarnya terjadi padanya?" Narcissa sendiri pada akhirnya mempertanyakan sikap putra semata wayangnya itu.

Hermione menggeleng tidak tahu. Kepalanya berpikir dengan keras.

Pada akhirnya Hermione menjadi merasa tidak nyaman. Dia terganggu oleh sikap Draco yang tiba-tiba seperti itu. Dia sedih karena Draco seperti jijik untuk melihatnya. Dia bertanya dalam hati, apakah dia semalam mengatakan sesuatu yang membuat pria itu sakit hari, sehingga Draco kembali menjadi Draco yang tidak akrab dengan Hermione sama seperti di tahun-tahun mereka di Hogwarts sebelum perang.

Hermione menggigit bibirnya sambil berpikir. Dia berhenti saat akan menaiki tangga menuju lantai dua.

Saat itu, Draco juga turun dan melewatinya. Tidak menegur atau bahkan meliriknya. Draco mengambil langkah cepat sampai ke pintu depan.

"Jangan jadi pengecut, Hermione Granger!" Hermione memarahi dirinya sendiri dengan pelan. Dia langsung berbalik untuk mengejar Draco dengan cepat.

"Malfoy!"

Beruntung pria itu berhenti, namun dia mengambil waktu beberapa saat untuk berbalik dan menatap Hermione dengan alis sebelahnya yang terangkat.

Hermione yang ingin mempertanyakan alasan sikap Draco padanya itu, seketika mengurungkan niatnya.

When The Darkness Comes Back (Dramione)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang