Draco muncul di gerbang Manor dan dengan langkah lebar dia menuju danau yang berada di belakang Manor. Dari kejauhan dia bisa melihat Hermione yang berdiri di pinggir air danau yang tenang itu.
Sudah tengah hari saat itu sehingga udara mulai sedikit menghangat dan tidak terlalu berangin lagi.
Draco langsung ke Manor karena dia hanya tahu bahwa Hermione kemungkinan akan pulang ke sana untuk menenangkan pikirannya. Dia berhenti berjalan ketika melihat Hermione melepaskan bootnya dan mencelupkan kakinya ke air danau yang pastinya dingin itu. Alisnya berkerut tidak mengerti.
Tapi sesaat setelahnya matanya melebar dan dia langsung berlari dengan sangat cepat saat melihat Hermione mengambil langkah maju. "Keluar dari situ, Hermione! Apa yang kau sedang lakukan?!" Entah karena memang Hermione tidak mendengar atau pura-pura tidak mendengar, wanita itu mengambil dua langkah maju dan tanpa bisa dicegah Hermione langsung tenggelam ke dalam danau.
"HERMIONE!" Draco berteriak panik, dia buru-buru melompat ke dalam danau itu.
Dari permukaannya danau itu memang tampak dangkal, namun Draco sendiri tidak pernah tahu betapa dalamnya danau tersebut.
Draco menyelam ke dalam dan melihat Hermione yang rupanya sudah ditarik oleh sulur tanaman air yang hidup. Wanita itu meronta-ronta di dalam air dan ketakutannya terlihat jelas di matanya. Dengan sedikit usaha, Draco melemparkan mantra untuk menyingkirkan tanaman air itu dan beruntung dia berhasil menarik Hermione keluar dari sana. Tanpa mempedulikan tongkat sihirnya yang terlepas dari tangannya ketika membawa Hermione kembali ke permukaan.
Draco menggendong Hermione dan membaringkannya di atas rumput tebal di dekat sana. Hermione langsung terbatuk-batuk karena air yang masuk ke paru-parunya.
"PIXIE! AMBILKAN KAMI HANDUK!" Draco berseru dengan sangat kasar saat memanggil peri rumah itu. Pixie muncul dengan takut menyerahkan dua lembar handuk pada Draco. Draco mengambilnya dan hanya mengangguk dengan kaku sebagai tanda terima kasihnya pada peri rumah yang malang itu.
Dia mendekati Hermione dan membungkus tubuh wanita itu yang sudah gementar karena dinginnya air. Draco sendiri kemudian melepaskan jubah dan kemeja putihnya yang sudah basah itu dan melemparnya ke tanah dan menggunakan handuk untuk menghalau rasa dingin yang menyentuh kulitnya yang telanjang.
"Kau kehilangan akal sehatmu, hah?! Kau lagi-lagi melakukan hal bodoh, Hermione Granger! Apa yang ada di pikiranmu sebenarnya?! Kau keterlaluan, Hermione! Kau mau mati?! Demi apapun tolong pakai akal sehatmu! Aku mohon padamu, jangan bertindak sembarangan lagi, Hermione!" Draco berteriak frustrasi pada Hermione. Kemarahannya tidak bisa disalahkan. Dia marah karena jika saja dia tidak menyusul Hermione ke mari, dia tidak tahu apa yang mungkin akan terjadi.
Sedangkan Hermione sudah menatap Draco dengan gemetar. Bukan takut pada Draco, namun karena dia baru menyadari bahwa dia punya trauma lain yang berasal dari tahun keempat. Danau hitam dan Turnamen Triwizard sialan itu. Meski dia berhasil diselamatkan oleh Viktor Krum saat itu, sebenarnya dia cukup membenci Krum saat itu.
Hermione tidak benar-benar sadar tadi, pikirannya kacau dan tubuhnya bergerak sesukanya. Kalau saja, pikirannya benar-benar dalam keadaan jernih, dia tidak akan sudi untuk menyentuh air danau itu.
Draco mengacak rambutnya yang basah dengan frustrasi. Dia berjalan menjauh dari Hermione. Dia mengambil napas dalam-dalam untuk sekuat tenaga menetralkan emosinya sendiri, lalu berbalik kembali pada Hermione. Wanita itu sekarang mengigil karena kedinginan. Tentu Draco menjadi tidak tega untuk terus memarahinya.
Draco mendekatinya dengan mencoba lebih lembut padanya. "Lihat, kau pada akhirnya mengigil seperti ini sekarang." Draco merengkuhnya dan kembali menggendongnya. Dia berapparate langsung ke kamarnya di mana hanya ke kamarnya sendiri, tempat di mana Draco diizinkan berapparate di Manor itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
When The Darkness Comes Back (Dramione)
Fiksi Penggemar⚠️Mature Content ⚠️ Trigger Warning: Strong abusive language, Violence, Death, Abduction, Murder . Mereka yang bermusuhan sudah berteman. Semuanya kembali membaik setelah perang. Tapi sialnya, sesuatu terjadi dan tiba-tiba 'penglihatan' itu datang. ...