Bab Lima: Pertanyaan

60 5 0
                                    

Draco pulang ke Manor sekitar pukul enam Sore. Dia menemukan rumah itu sepi dan tenang seperti biasanya. Hanya dia dan ibunya, serta lima Peri Rumah yang tinggal di bangunan besar itu. Dia jarang sekali menggunakan jaringan floo untuk pergi dan pulang kerja, hanya dalam keadaan mendesak baru dia menggunakanya. Kalau tidak, dia lebih terbiasa berapparate bolak-balik Wiltshire dan London. Walau melelahkan, dia lebih suka tidak ada orang yang bisa memplot perjalanannya.

Pixie menyambutnya begitu dia membuka pintu depan. Draco yang sudah kelelahan, benar-benar sangat merindukan kasur empuknya. Namun Pixie membatalkan niat tuannya itu dengan menyampaikan pesan dari Narcissa Malfoy yang memintanya untuk makan malam bersama. Dengan diiringi helaan napas panjang, Draco hanya mengangguk dan naik ke kamarnya untuk mandi. Lima belas menit kemudian dia muncul di ruang makan, di mana semua makanan sudah ditata rapi dan ibunya yang anggun sudah ada di sana. Keduanya duduk berhadapan dan makan dalam tenang, yang kemudian dipecahkan oleh Narcissa Malfoy. "Beberapa hari ini kau tidak makan dengan baik. Bagaimana kalau nanti kau sakit?" Narcissa menatap khawatir pada Draco yang sedang memotong steaknya dengan perlahan. "Mother, pekerjaanku benar-benar banyak saat ini. Ditambah lagi kejadian yang terjadi belakangan ini, aku benar-benar kehilangan selera makan karena semua itu." Draco mencoba untuk memberikan alasan atas kelalaiannya sendiri itu.

"Aku tahu, tapi perhatikan juga kesehatanmu. Jika kau sakit, kau juga tidak bisa bekerja dengan baik. Ingat nasihat Mother ini. Mother tidak mau mendengar bantahan." Narcissa Malfoy memberikan tatapan tegas pada putra semata wayangnya, yang kemudian hanya mengangguk mengerti pada ibunya. Ada keheningan sebelum akhirnya Draco membuka topik pembicaraan baru. "Mother, boleh aku bertanya sesuatu?" Draco tiba-tiba saja teringat sesuatu. Sebenarnya tidak penting, tapi entah kenapa dia merasa agak terganggu dengan hal itu.

"Tentu saja boleh, ada apa?" Narcissa mengangguk sambil menyuapkan potongan steak ke mulutnya dengan anggun. Draco menaruh pisau makan dan garpunya di kedua sisi piringnya dan memandang ibunya dengan rasa ingin tahu. "Apa hanya keluarga Black yang punya tradisi untuk menamai anak mereka dengan nama perbintangan?" Ini merujuk pada ucapan pria bernama Achernar Venom yang meminta bantuan Hermione tempo hari lalu di Departemen Kerjasama Sihir Internasional. Bukan apa-apa, namun karena suara pria itu seratus persen mirip dengan pelaku penyanderaan Sybill Trelawney—sehingga masuk di akal jika Draco agak curiga padanya.

Narcissa Malfoy tampak berpikir sejenak. "Tradisi penamaan itu bukanlah sesuatu yang khusus sehingga hanya dimiliki oleh keluarga Black. Namun tampaknya keluarga Black lebih sering menggunakan nama-nama benda-benda langit dan perbintangan daripada keluarga Pureblood lain. Memangnya ada apa, nak?" Memang benar kalau tradisi penamaan tersebut lebih terkenal dilakukan oleh keluarga Black. Draco menarik napasnya dalam-dalam, keningnya mengerut—berpikir. Lagipula, pria itu sepertinya bukan orang Inggris atau setidaknya tidak pernah tinggal di daratan Britania ini. Bisa jadi keluarganya yang entah berasal dari mana itu, juga memiliki kebiasan atau tradisi yang sama. Namun dia tidak bisa menghilangkan kecurigaannya secepat itu. Dia kemudian menggeleng pelan. "Hanya penasaran saja, baru-baru ini aku bertemu seseorang dengan yang bernama Achernar Venom—Oh, tapi apakah Mother punya saudara lain yang tidak aku kenal?" Draco sama sekali belum puas.

Narcissa Malfoy ikut menjadi serius dan juga menaruh pisau makan dan garpunya di kedua sisi piring. Kedua tangannya di satukan di atas meja.
"Tidak, sepertinya tidak. Kami bertiga bersaudara—Bella, Romey, dan aku. Sepupuku—Regulus dan Sirius, dan seperti yang kau ketahui paman Alphard tidak punya anak. Namun selain aku dan Romey, mereka semua sudah tiada. Lalu sepupu jauhku dari pihak para bibi, tentu tidak ada lagi yang mewariskan nama keluarga kami. Contohnya adalah Arthur. Jadi, hanya tersisa kami berdua di generasi kami yang mewarisi nama keluarga Black itu sendiri. Keluarga Black memang bercabang ke banyak keluarga lainnya. Namun kedua sepupuku yang dekat hanyalah Sirius dan Regulus. Sayang sekali, tidak ada lagi yang mewarisi nama keluarga itu. Keturunan langsungnya tersisa kau dan Teddy yang paling dekat." Narcissa jadi merenungi nasib keluarga Black yang akan hilang keberadaannya tanpa pewaris langsung. Draco sendiri adalah pewaris dari keturunan perempuan, namun tetap saja dia tidak diberikan nama keluarga tersebut. Itu yang membuat nama keluarga Black tidak akan digunakan di dalam masyarakat lagi.

When The Darkness Comes Back (Dramione)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang