10. Hukuman?

2K 234 10
                                    

Berbanding terbalik dengan Claire, keadaan Jayden bisa dibilang kacau. Sangat kacau. Iblis itu mengamuk dengan hebat. Setelah tidak mendapati Claire serta dua bayinya di dalam istana, Jayden menghancurkan hutan kecil itu. Menghabisi semua pelayan di istananya. Kemarahan Jayden membuat semua penghuni dunia bawah ketakutan. Menampakkan diri sedikit, maka nyawa mereka akan melayang. Jayden layaknya hewan buas yang kehilangan akal sehat. Bahkan keenam petinggi iblis sampai kewalahan untuk menghentikan Jayden.

Tak puas melampiaskan amarahnya di dunia bawah. Iblis itu naik ke bumi untuk berbuat ulah. Dimulai dari menghancurkan tempat yang digunakan untuk menyembahnya hingga membantai banyak manusia. Iblis itu menggunakan api untuk membakar permukiman orang. Mengirimkan wabah penyakit yang tak tak dapat disembuhkan. Ia benar-benar melampiaskan amarahnya di bumi. Apalagi sejak ia tidak mendapatkan satupun jejak dari Claire. Iblis itu bahkan tidak dapat menembus portal Gardenia, tempat peri dan penyihir putih berkumpul. Kenapa sesulit itu? Membuat Jayden semakin murka.

Tingkah Jayden yang mengkhawatirkan ini membuat Gabriel harus turun tangan. Dia bersama malaikat lain ditugaskan untuk segera mengendalikan Jayden. Malaikat itu segera menyegel Jayden di tempat yang tidak dapat dijangkau oleh siapapun. Membuatnya terasingkan dari semua alam.

"LEPASKAN! LEPASKAN AKU SIALAN!"

Gabriel hanya menggelengkan wajah, merasa jengah terhadap kawannya yang keras kepala ini. Jauh-jauh hari ia sudah memberikan peringatan bahwa Tuhan akan mengambil kekasih sang iblis apabila ia terus menyakiti wanita itu. Terbukti, wanita itu berhasil meloloskan diri hingga Jayden tak mampu melacak keberadaan wanitanya. Bukannya memohon ampun, iblis itu malah semakin berulah. Hingga sekarang masih menampilkan raut wajah kesombongan.

"Bukannya aku sudah memberikan peringatan kepadamu, Luci—Tuan Jayden? Kau mungkin akan dihukum sedikit lebih lama di sini."

Jayden tersenyum remeh ke arah Gabriel. "Bukankah itu hakku untuk berbuat semauku? Dari awal dia yang memanggilku! Jadi dia milikku, aku berhak melakukan apapun. Kau tahu pasti itu, semua iblis akan mengikat orang yang telah melakukan perjanjian! Lalu kenapa Dia membuat wanita itu pergi!"

"Semua terjadi bukan tanpa alasan, Jayden. Kau seharusnya tahu, bukan? Darah wanita itulah yang telah membuatmu tertarik, meski kau tahu dia tak pernah memanggilmu. Bukankah itu semua tanda? Tuhan masih baik kepadamu, memberikanmu teman agar kau tidak selalu mengeluh kesepian. Kau sudah jatuh cinta dengannya, akui itu. Sejak pertama kali kau melihatnya, kau sudah terjatuh."

"BERHENTI MENJADI SEAKAN KAU TAHU SEMUANYA! Aku tidak mungkin jatuh cinta! Aku bukanlah manusia lemah. Aku hanya menginginkan milikku kembali! Aku hanya butuh tubuh dan darahnya."

"Bung, kau menghancurkan seluruh istanamu! Kau juga menghancurkan setengah dari isi bumi hanya demi satu wanita! Kau bisa membunuhnya sejak awal kalau kau hanya butuh darahnya. Kami harus menghukummu, jika tidak, kau mungkin akan mengacau lagi di alam lain bahkan di Surga."

"Lalu apa urusanmu? Aku hanya marah saja. Kembalikan wanita itu, maka aku tidak akan mengacau lagi. Aku hanya ingin wanita itu! Cepat lepaskan aku—ARGH!"

"Kau ini memang pencari perhatian. Tinggal mengakui saja bahwa kau mencintainya. Aku yakin Tuhan akan berbaik hati padamu lalu memberikan Nona Claire lagi kepadamu. Jika kau masih saja menyakiti hatinya dan menghancurkan harga dirinya, maka terimalah rasa sepimu sampai akhir. Kau tidak akan menyakitinya jika kau sadar dia berharga untukmu. Jalani hukumanmu hingga kau menyadari perasaanmu sendiri, Tuan Jayden."

Gabriel meninggalkan sahabat lamanya ini sendirian. Sang iblis hanya bisa berteriak penuh amarah, berusaha melepaskan diri dari belenggu rantai tak berujung. Kekuatannya bagaikan bulir pasir di sini, sama sekali tidak membantu Jayden. Tangannya sudah mengeluarkan darah segar karena mencoba melepaskan diri dari rantai besi tersebut.

Black Clouds [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang