00. tamu Rose.

2.1K 209 15
                                    

Menjelang sore Jennie berpamitan mau pulang kepada calon mertuanya.

" tante, saya pamit pulang dulu ya." Pamitnya pada mertuanya.

" Ya sudah sana, besok jangan lupa kalian harus fitting baju pengantin di butik eomma kamu" peringat Rose tersenyum tipis.

" Ya, saya akan kesini besok untuk menjemput lili" Jennie menjawab sambil meringis mengingat kejadian tadi siang.

Saat akan pergi tiba² lalisa berlari keearahnya dengan muka cemberut.

" Nini, tunggu Lili! Jangan pergi huawaaaa!" Teriaknya memeluk tubuh Jennie, Rose menatap sang anak dengan hembusan nafas lelah.

" sayang, biarkan dia pergi nee..besok Nini datang lagi..oke baby"

" gak mauuuu, Lili mau ikut sama nini ommi!" Tolaknya merengek manja, Jennie menggaruk teguknya merasa sial hari ini.

Jika sampai bocah ini ikut dengannya sudah pasti ada kejadian yang tak terduga nanti di mansion Kim.

Melihat sang anak yang tidak bisa di bujuk Rose mendengus geli, lalu menatap Jennie kasihan.

" maaf Jennie, sepertinya tante akan merepotkanmu hari ini" ringis sedikit tidak enak.

Jennie menunjukkan senyum tipisnya yang sedikit terpaksa.

" tidak apa apa kok tante, biarkan dia ikut saya tidak masalah tapi saya sedikit trauma di buat sange sama nih bocah labil " ucapnya terkekeh tapi di akhir kalimat ia hanya berucap dalam hati.

" Ya sudah hati² kalian" ujar Rose mengangguk.

Jenlisa pun segera berpamitan pada Rose dan setelah itu mereka pun pergi dari mansion park dengan lalisa yang berada di gendongan Jennie.

Jika nih bocah bikin sange lagi, saya akan memperawanginya lihat saja.

Batinnya.

Setelah beberapa saat kemudian, Jenlisa tiba di mansion kim.

Lalisa bergelayut manja dilengan Jennie dan tampak sangat bahagia karna akhirnya ia bebas juga hihi.

" ini rumah kakak" tanya lalisa heboh.

" hum, why?"

" tidak apa apa lili suka hihihi" jennie hanya bisa menahan diri dan tersenyum paksa.

Di dalam mansion Kim lalisa berjalan dengan girang, ia menatap selirih interior didalam mansion dengan mata berbinar².

Jennie yang melihat calon istrinya seperti monyet lepas menghela nafas gusar.

" halo semua!!" Sapa lalisa melompat² kecil dengan girang, keluarga Kim segera menoleh dan tersenyum tipis sembari membalas sapaan lalisa.

" halo juga lisa" sapa mereka membuat senyuman lalisa bermekaran.

" sini sayang" panggil tiffany eomma Jennie.

Lalisa segera duduk di pangkuan Tiffany seraya cekikikan.

Jennie yang melihat hal itu hanya menepuk jidatnya.

" kemarilah J duduk bersama kami" ajak Kai pada adik bungsunya, mau tidak mau Jennie menurut demi memantau anak ayamnya yang sangat mirip dengan monyet lepas.

Tiba² kai membisikkan sesuatu di telinga Jennie membuat gadis itu mengangguk samar.

" malam ini kamu sudah boleh melakukannya J, oppa akan membantumu dari balik layar" bisik kai, tentu saja Jennie senang karna dirinya akan bersenang² dengan sesuatu yang akan membuatnya tenang malam ini.

" hum, dimana targetnya?"

Kai tersenyum misterius" di sebuah lokasi yang berada tidak jauh dari kantormu" balas kai berbisik.

" rupanya mereka mulai bergerak ya oppa" kai mengangguk membenarkan.

" kau benar, kali ini mereka mengincarmu karna tidak terima dengan kekalahan mereka tempo lalu" jawab Kai, dan Jennie mengangguk sambil menyeringai.

" sebelum pergi, usahakan bocah kecilmu tertidur dahulu agar tidak membuat kericuhan yang mengganggu pekerjaanmu nanti malam" kai melirik lalisa yang sedang asik bercanda dengan Tiffany dan Irene.

" tenang saja oppa" Jennie juga melirik lalisa.

" bagus"

Kai mengangguk puas, adik bungsunya ini memang selalu memuaskan ketika bekerja.

<*>

Sementara di mansion Park, Rose kedatangan tamu.

" selamat sore Rose" sapa orang itu sambil tersenyum tipis.

Rose tidak menjawab melainkan menatap orang itu dengan tatapan dingin.

" ngapain kamu kemari" Rose tampak tidak senang dengan kunjungan orang itu, sementara orang itu hanya tersenyum tipis.

" aku kemari hanya ingin bertanya kenapa kamu menolak lamaran dariku" orang itu menatap Rose teduh dan juga senyum penyesalan.

" hahaha jangan membuatku tertawa dengan leluconmu itu Nona Kim Jisoo!" Sarkas Rose tidak suka. Ya, orang itu adalah Kim Jisoo putri dari keluarga Kim Jaewon.

" Rose, aku minta maaf jika dulu perbuatanku kekanak kanakan, aku datang kesini untuk menebus semuanya dan aku menyesalinya, Rose. Aku menyesal telah melukaimu dan anak kita" jisoo bersimpuh di kaki Rose sambil berderai air mata.

Sayangnya Rose bukanlah wanita kesemek yang langsung Luluh ketika melihat air mata seseorang, Rose yang telah mengalami luka di masa lalu membuatnya menjadi wanita berhati dingin kecuali dengan keluarganya.

" maaf?? Kau pikir hanya dengan kata maaf semua dosamu di masa lalu akan terlupakan begitu saja___ oh, kamu salah Kim Jisoo. Kamu salah besar! Tujuh belas tahun aku menderita akibat perbuatanmu dan kini kamu datang kembali hanya untuk mengatakan maaf?? Ck, Jisoo berhentilah berharap karna sampai dunia ini kiamat aku tak akan memaafkanmu!. Lagi pula, sejak kepergianmu 17 tahun lalu aku dan anakku tidak pernah mengharapkan dirimu kembali, aku dan lalisa sudah memiliki seseorang yang jauh lebih baik darimu meski dia telah tiada!"

Rose menatap Jisoo dengan Jijik, sungguh dia ingin membunuh manusia di depannya ini jika tidak bisa menahan dirinya.

Jisoo menunduk dalam, wanita itu sadar akan dosanya di masa lalu dan itu tidak akan bisa terbayarkan hanya bermodalkan kata maaf saja.

" sebaiknya kamu pergi dan menjauh dariku dan lalisa, kamu terlalu menjijikan bagi kami berdua!" Usir Rose acuh.

Deg

Jisoo menatap Rose memelas, ia memohon agar Rose memberikan kesempatan kedua baginya.

" Rose, tolong berikan aku kesempatan sekali lagi, aku janji akan menebus semua dosaku di masa lalu kepadamu dan anak kita. Rose, jangan egois bagaimana pun juga lalisa masih membutuhkan kita berdua aku mohon." Melasnya.

" dengar! Aku dan lalisa tidak membutuhkanmu kim Jisoo! Lalisa, dia tidak kekurangan apapun. Soal ayah lalisa sudah memilikinya yaitu oppa Lee Minho, meski oppa Lee telah tiada bagi kami dia adalah seseorang yang berharga. Kami tidak membutuhkan dirimu karna itu pergi dan jangan kembali lagi!!"

Setelah mengucapkan kalimat menyakitkan itu Rose pergi meninggalkan Jisoo di ruang tamu sendiria.

Tbc

Terkadang pemyesalan memang datang terakhir🗿 Jisoo.

My Childish WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang