Tepat Jam menunjukkan pukul tujuh malam, Jennie memasuki ruang bawah tanah di belakang mansion.
Ruang bawa tanah itu dikhususkan untuk para tahanan yang berani berkhianat pada mereka terutama pada Jennie.
" apa sudah kalian menangkap mereka semua?"
Tanya dia pada anak buahnya yang berjaga.
" sudah boss, mereka sudah kami kumpulkan ditempat biasa"
" berapa orang??"
" ada sekitar lima orang, mereka semua adalah pelayan baru"
" bagus"
Jennie memasuki ruangan dengan aura yang mencekam, matanya yang semula tenang bagai lautan kini berubah bagai badai yang siap kapan saja mengamuk.
Di belakangnya ada seekor singa Jantan yang setia mengikutinya masuk kedalam ruangan.
" boss!" Itu adalah bobby, dia tangan kanan Jennie.
" dimana"
" disana bos"
Mereka masuk kedalam dan Jennie mendekat kearah para pelayan yang terlihat tidak berdaya, rupanya bobby dan yang lain telah menyiksa mereka secara brutal.
Jennie mendekat kearah seorang gadis berumur 20 tahun.
( notes: siapapun yang bekerja di dalam mansion Kim, mereka tidak lagi berhubungan kepada keluarga mereka. Kata kasarnya, mereka telah beli oleh keluarga Kim. Keluarga kim melakukan hal itu untuk meminimalisir pengkhianat di mansion mereka.)
Meski para pelayan telah di beli, bukan berarti Jennie dan keluarganya tidak memberi nafkah pada keluarga para pelayan. Mereka tetap memberikan nafkah sesuai gaji para pelayan yang bekerja di bawah naungan mereka tanpa memotong gaji para pelayan di mansion.
Itulah enaknya bekerja di mansion kim tapi resikonya juga besar apabila mereka berkhianat, seperti yang terjadi pada para pelayan saat ini.
Back to the topic...
" kalian tau apa yang akan terjadi jika saya sudah marah bukan?" Jennie mencekram dagu si pelayan.
" tau nona Kim" pelayan itu kelihatan ketakutan.
" katakan padaku, bagaiman cara kalian menyakiti calon istriku hingga membuatnya trauma tinggal di mansionku??" Jennie semakin kuat mencekram dagu pelayan itu tanpa ampun.
Pelayan itu gemetar merasakan rahangnya semakin geser akibat cengkraman kuat yang di berikan oleh Jennie.
" maafkan kami nona kim, kami tidak sungguh² menyakiti nona Lili, kami hanya bercanda padanya karna dia terlihat seperti anak kecil" seorang pelayan menyahut lirih.
Dia mencari pembelaan supaya mereka tidak mati di tangan Jennie.
" siapa namamu?" Jennie melepaskan dagu gadis itu dan bertanya pada gadis yang baru saja menyahut.
" na..nama saya Asha Nona Kim" gadis itu tampak malu² di hadapan jennie, dia pikir jennie gadis yang mudah di goda apa.
Jennie tersenyum miring' bercanda katanya?' Dia pikir membully seseorang hanya sebagai candaan saja. Oh baiklah, maka jennie akan bercanda pada mereka juga biar adil, bukankah begitu?.
" katamu tadi, bercanda??"
" iya nona kim, kami hanya bercanda pada Nona lili kok...kami tidak serius mengganggunya." Jawabnya santai, dia tidak sadar bahwa saat ini nyawanya dalam bahaya.
" ah begitu rupanya" Jennie tersenyum manis.
" Lion!" Jennie memanggil singa jantan peliharaannya yang amat besar, para pelayan itu ketakutan melihat Lion muncul dari kegelapan disudut ruangan.
Aunggggg
Lion mengaung sebagai balasan kepada jennie bahwa ia telah bersiap untuk melakukan pekerjaannya.
" mari bercanda pada mereka anakku, buat mereka merasakan yang namanya bercanda berlebihan itu tidak baik hm... sekarang pergilah bermain dengan mereka dan jangan membunuh mereka dengan mudah, oke boy!"
"Auuuunggg"
Lion berjalan mengibaskan ekornya pertanda mengerti.
Jennie tertawa melihatnya, serta merasa puas melihat reaksi para pelayan terutama Asha.
" nona Kim tolong maafkan kami!! Arrrggkkkhhh ampun" Asha dan ke empat temannya berteriak histeri kala Lion mencabik² wajah mereka.
Srekkk
Srekkk
Srekkk
Srekkk
Srekkk
Aarrrkkkggghhh
Ampun
Tidak jangan gigit saya
Aaaa sakit aaampun.
Tolong kami nona kim!!
Aaa tidak aarrrkkhhhh sakitt
Suara teriakan ke lima wanita itu terdengar bagaikan lagu syahdu di telinga Jennie, dia menutup matanya menikmati pertunjukkan yang dilakukan oleh Lion.
" lebih extrim Lion, buat mommy J bangga padamu sayangku!!" Perintah Jennie, Lion mengaung keras dengan semangat.
Jlebbb
Lion menusuk berbagai posisi di tubuh para pelayan menggunakan taring panjangnya.
Singa jantan itu memakan satu persatu kaki mereka dengan cara mencicilnya.
Aarrkkkhhh sakit
Tolong lepaskan!
Tidak! Ampun
Srekk
Srekkk
Srekk.
Lion semakin brutal, singa itu menarik para pelayan dan melemparnya seperti bola.
Cara lion menyiksa mereka membuat Jennie semakin puas. Tidak sia sia ia membesarkan Lion.
" hahahaha bagus Lion, terus lah bercanda anakku jangan berhenti. Buat mereka merasakan yang namanya bercanda dengan cara extrim, supaya di kehidupan selanjutnya mereka tidak akan bercanda di atas penderitaan orang lain." Jennie terbahak² melihat bagaimana menderitanya para pelayan di hadapannya.
Mau mati pun mereka tidak akan dibiarkan oleh Jennie, karna bagi gadis itu kematian terlalu muda untuk mereka jadi alangkah baiknya bercanda dahulu,,,bukan? Biar kelihatan seru hehehe.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
My Childish Wife
FanficHidup seorang Jennie Kim di bilang mononton, tidak ada yang spesial di kehidupan gadis itu. Pacar gak ada, temanpun dia gak punya. Pokoknya kehidupannya hanya didedikasikan untuk bekerja dan bekerja.. membuat kedua orang tuanya beserta kedua sauda...