00. Jennie kecelakaan.

983 123 4
                                    

Teng

Teng

Suara bel istirahat berbunyi, para siswa segera berhamburan keluar dari dalam kelas masing² untuk pergi kekantin.

" cil, ayo kekantin" ajak Loca pada Lalisa sambil merangkul bahu sahabatnya itu.

" kalian duluan aja, Lili mau ke toilet" tolak Lalisa karna memang ingin ke toilet untuk buang air kecil.

" aku temenin ya" tawar Sania.

" no, aku mau sendiri aja kalian duluan oke" tanpa menunggu jawaban dari teman²nya lalisa berlari keluar kelas.

Aldo, Loca, dan sania hanya menghela nafas pasrah akan tingkah Lalisa yang kekanak kanakan, tapi entah kenapa mereka menyukainya.

Di sisi lain Jennie sedang mengecek proyek yang akan mereka bangun di sebuah tanah lapang di dekat sungai.

" Mrs Kim, beberapa pondasi di dalam tampak sedikit bermasalah. Parah alih juga sedang memperbaikinya dan saya belum tau kapan mereka bisa menyelesaikannya" ujar salah satu pemimpin yang berada di bawah naungan perusahaan Jennie.

" mari masuk, saya ingin memeriksanya langsung" Jennie berjalan kedalam tanpa menunggu jawaban dari anak buahnya.

" Mrs, didalam cukup berbahaya bagi anda dan mungkin saja anda tidak akan tahan karna banyak sekali debu berterbangan di dalam sana" beritau anak buahnya yang mencoba menjelaskan kondisi di dalam pada Jennie.

" berhentilah berbicara omong kosong!" Jennie tidak menggubris mereka dan malah masuk kedalam untuk memeriksa keadaan proyek yang tengah mereka bangun.

Di dalam Jennie melihat beberapa alih tengah memperkuat pondasi yang mungkin tidak tahan menahan beban bangunan di atasnya.

" mrs kim, kapan anda datang??" Pemimpin kontruksi yang memimpin para pekerja di sini menghampiri Jennie dengan buru².

" saya tidak ada pekerjaan, saya datang kesini untuk memeriksa bagaimana keadaan proyek" jawabnya sewajarnya.

" ah...baiklah, kalau begitu biarkan saya menemani anda berkeliling, Mrs Kim" ujar pemimpin kontruksi penuh hormat.

" tidak perlu, saya ingin melihat² sendiri. Sebaiknya kamu kembali bekerja dan jangan hiraukan saya" tolak Jennie, pemimpin kontruksi itu mau tidak mau hanya bisa mengangguk pasrah.

Tidak lama jennie meninggalkan lantai satu, lalu ia berjalan sendirian kelantai dua sambil mengamati apa saja yang menjadi kekurangan di dalam bangunan.

Tanpa sadar jennie telah tiba di lantai 6 yang belum siap, wanita itu tidak menyadari bahwa salah satu penyangga di sana masih belum terpasang sempurna.

Hingga kakinya menginjak penyangga tersebut dan.....

Aaaaa

Brugkk

Dugh..

" Mrs Kim!!" Teriak para pengawal dan juga para pekerja saat melihat jennie jatuh dari lantai enam dan kepalanya menghantam balok kayu di bawah lantai dua, untungnya Jennie masih bisa di bawa pergi ke rumah sakit meski wanita itu tidak sadarkan diri dengan tubuh penuh luka terutama di bagian kepala.

....

Di sekolah tiba² lalisa merasa jantungnya berhenti berdetak, matanya berkunang kunang hingga tubuhnya terduduk lemas di lantai kelas.

" Lili, kamu kenapa??" Loca dan sania serta aldo bergegas membantu lalisa berdiri dan di bawa ke kursinya.

" Lili, apa ada yang sakit hum?" Sania tampak cemas melihat wajah pucat Lalisa.

" lili gak tau, tapi jantung lili tampak sangat sakit seperti kehabisan nafas" lalisa menggelengkan kepalanya seraya meremas dadanya kuat².

" kita ke uks yaaa" bujuk Sania, dia sangat khawatir pada lalisa yang wajahnya mendadak pucat.

" ehm...baikah" lalisa tidak menolak, segera sania membawa lalisa ke uks sedangkan Aldo dan Loca berada di kelas karena sebentar lagi guru akan masuk.

Di perjalanan ke uks Nicola bertemu dengan Sania, tiba² wanita itu mendekat kearah sania dengan panik" dia kenapa?" Nicola mengusap pipi lalisa yang bersandar di punggung Sania, gadis itu terlihat lemah dengan wajah pucat.

" saya tidak tau Mrs Damian, tiba² saja dia terduduk di lantai dengan wajah pucat" jelas Sania sopan, bagaimana pun Nicola adalah guru di sekolah ini.

" baiklah, ayo saya temani ke uks"

" baik Mrs Damian" meski merasa enggan Sania tetap berprilaku baik pada Nicola.

5 menit kemudian lalisa sudah di tangani oleh dokter yang berada di Uks, gadis itu terlihat sangat gelisah di dalam tidurnya, tubuhnya saat ini berada di atas brankar di dalam uks di temani oleh sania dan nicola yang begitu khawatir.

Saat ini Sania dan Nicola begitu terlihat cemas saat melihat keadaan lalisa yang gelisah di dalam tidurnya, sepertinya dia mimpi buruk.

Sementara itu di alam bawah sadar lalisa, gadis itu sedang berdiri di sebuah lorong gelap yang sangat panjang, di ujungnya ada sebuah cahaya putih yang menyilaukan.

Di sana lalisa melihat Jennie melambai padanya sambil tersenyum manis dan berucap" selamat tinggal, istri kecilku" lalu tubuh Jennie menghilang berbarengan dengan lalisa yang menjerit hingga terbangun dari tidurnya.

" Nini!! Tidakkkkk jangan pergi!! Aaaaa"

" Lili hei bangun!" Sania mencoba menyadarkan lalisa, lalu tidak lama lalisa membuka matanya dengan mata berkaca², nafas gadis itu terlibat memburu di sertai keringat dingin.

Mimpi itu sangat buruk, benar² buruk hingga ia tidak sangguh memikirkannya.

" minum air dulu gih" Nicola menyodorkan gelas berisikan air putih pada lalisa.

" terima kasih" lalisa menerimanya dan meminum air di dalam gelas karena tenggorokannya mendadak kering.

" sama², kamu baik² saja kan?" Nicola terlihat khawatir.

" iya, Lili baik² saja" lalisa memaksakan senyumannya.

Entah kenapa firasatnya tidak enak sejak tadi dan pikirannya terus tertuju pada Jennie.

Apa yang terjadi?? Kenapa mimpi itu sangat nyata.

Batinya.

Tbc



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 25, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Childish WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang