Disepanjang koridor sekolah semua mata tertuju pada sepasang siswi yang sedang jatuh cinta, mereka berjalan sepanjang koridor tanpa melepas tautan tangan mereka. Ya, Amanda mengajak Indira ke kantin pada jam istirahat. Mereka menuju meja yang sudah disinggahi Raisha, Ella dan Callie.
"Ekhem, keknya ada yang beda nih hawa-hawanya." Gumam Raisha memberitahu Ella dan Callie.
"Iya juga, ngapain juga mereka gandengan sambil senyum senyum begitu?" Heran Ella.
Amanda mempersilahkan Indira terlebih dahulu untuk duduk, dan disusul olehnya yang juga duduk di samping Indira.
"Pacaran lu?" Tanya Callie frontal.
"Iya." Jawab Amanda dan Indira serempak.
Kini ketiga lawan bicaranya terkejut bukan main, bahkan Ella sudah membuka mulutnya lebar lebar tanpa disadari.
"Mingkem Lay, banyak lalat." Ucap Amanda.
"DEMI APASI?!"
"BANG, KOK KAGAK ADA ABA-ABA SI?"
"KAK LO GANTIAN NRAKTIR KITA YA GAMAU TAU!"
"Brisik monyett! Gue juga sebenernya gak ada rencana dekat dekat ini sih, cuma kemarin momentnya pas aja, gue juga kaget." Jelas Amanda.
"Kak, lo gak dihamilin bang Man kan?" Tanya Raisha.
"Hamil pala kao." Sahut Manda.
"Hamilin sih enggak, cuma digigit Manda tuh gue liat liat." Ujar Callie.
Benar saja, jika diperhatikan secara dekat dan teliti, bibir bawah Indira terdapat luka, lehernya juga terdapat beberapa spot kemerahan meski samar karena sudah ditutupi oleh bedak.
"Bujug, itu lo bercumbu apa baku hantam dah bang?" Tanya Raisha.
"Ngerinya bang Man nih, kasar kali mainnya oiiyy~" Ucap Ella.
Indira memukul lengan Amanda karena ulah yang diperbuatnya. Sedangkan Amanda hanya menampakkan cengiran kudanya merasa malu.
"Jadi kapan traktir kita?" Tanya Ella menagih.
"Ya udah nanti malem, gimana?"
"Boleh aja, tapi di resto ya bang? Jangan jajanan indomaret kek si Ellay sama Keli Keli itu." Sindir Raisha.
"Awas aja, kagak gue beliin lagi lo Rai." Ujar Ella.
"Penting gak jomblo sih kata gua mah." Sahut Callie.
"Iya iyaa... Nanti ajak sekalian ci Lyn sama koch Orel." Jawab Manda.
"Nice bang! Gak salah gue all in mandira yang bermodal ini."
.
.
.
.
.Mereka sudah berkumpul di halaman komplek Lyn dan Manda. Amanda dan Indira menjadi yang terakhir muncul dari rumahnya.
"Buset pasangan baru lama amat, abis ngapain si?" Tanya Lyn yang melihat Amanda disusul dengan Indira keluar dari rumah Amanda.
"Biasa lah ci, skidip-"
plak!
Helm yang Ella kenakan berbunyi akibat tamparan dari tangan Callie, membuatnya tak menuntaskan kalimatnya itu.
"Dah siap guys, yok gass!" Seru Amanda.
Mereka berkendara menyusuri kota yang cukup sepi, sangat cocok untuk menikmati night ride. Diarahkan oleh Amanda yang memimpin jalan, karena dia lah yang malam ini punya hajat.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUKMA
Fanfiction"Semuanya udah terlanjur lo hancurin kak." GxG‼️ 18+ ‼️ Bahasa kasar dan berantakan Mohon untuk bijak dalam membaca (070224 - 150624)