9

770 70 9
                                    

Pada minggu di siang hari, Indira dan Amanda memutuskan untuk makan siang sekaligus sarapan di luar, karena dari pagi memang mereka belum makan. Mandira sampai di sebuah resto yang cukup terkenal. Suasana di dalam resto tersebut cukup ramai dipenuhi oleh anak muda seumuran mereka. Ada yang terlihat bersama sahabat sahabatnya, ada yang terlihat dengan pasangannya juga seperti mereka. Karena suasana yang ramai, Indira memutuskan untuk mencari meja terlebih dahulu, takut tidak kebagian.

"Yang, aku cari meja dulu ya, kamu pesenin pesenanku yang kaya biasa." Izin Indira kepada Manda.

"Gak mau bareng aja?" Tanya Manda memastikan.

"Takut penuh mejanya." Jawab Indira.

"Ya udah hati hati." Sahut Manda.

Jujur di dalam lubuk hati Manda terasa mengganjal jika ia harus meninggalkan kekasihnya itu berjalan sendirian di tempat yang ramai oleh orang orang seumuran mereka.

"Ada yang bisa saya bantu kak?" Tanya pelayan toko.

Amanda beberapa saat mengabaikan pelayan toko dan masih menatap kemana Indira berjalan, namun mau tidak mau ia harus segera memesan dan secepatnya menyusul Indira. Amanda mengalihkan pandangannya kepada Indira dan mulai melihat menu apa yang akan ia dan Indira pesan. Tak butuh waktu lama, samar samar suara gaduh terdengar dari telinga Amanda.

"Gak boleh cantik, kalo mau duduk disini harus abang temenin."

"HAHAHAHA!!!" Suara tertawa dari teman teman seseorang yang menggoda Indira.

"Keren lu Do! Hahaha!"

"Pepet teruuss Do!!"

"Mumpung sendirian Do, hajar aja!"

"Ekhem! Ada apa ya ini?" Tanya Manda yang baru selesai memesan menunya, Amanda sekuat tenaga berlari untuk mengejar Indira yang digoda oleh sekumpulan lelaki brengsek.

Lelaki yang tadi sempat menggoda Indira dan kawanannya pun bingung melihat seorang gadis lainnya yang tiba tiba muncul dan merangkul pinggang Indira dengan santai namun posesif

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lelaki yang tadi sempat menggoda Indira dan kawanannya pun bingung melihat seorang gadis lainnya yang tiba tiba muncul dan merangkul pinggang Indira dengan santai namun posesif.

"Jangan beraninya sama pacar gue bang, kalo berani lawan gue aja. By one tapi, jangan keroyokan. Cepet sini maju."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SUKMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang