14

567 63 11
                                    

Jam menunjukkan pukul 02:00 pagi selepas mereka pulang dari club malam. Mereka semua sudah berada di kamar masing masing. Ada yang langsung melanjutkan kegiatan panasnya di ranjang, ada yang memilih tidur, ada juga yang berniat untuk membuat dua cangkir susu hangat seperti yang akan dilakukan Callie saat ini.

 Ada yang langsung melanjutkan kegiatan panasnya di ranjang, ada yang memilih tidur, ada juga yang berniat untuk membuat dua cangkir susu hangat seperti yang akan dilakukan Callie saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku bikinin ya, kamu disini aja oke?"

"Mau ikut..." Rengek Ella manja.

"Gabriella sayangku... Mending kamu istirahat aja, kamu pasti masih pusing kan? Dapurnya cuma di depan doang kok. Janji gak lama." Ujar Callie lembut.

" Ujar Callie lembut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yaudah deh." Pasrah Ella dengan bibir yang sudah mengerucut.

Cllie sedang di dapur, membuat dua cangkir susu hangat untuknya dan untuk sang kekasih yang berada di kamarnya, dengan niat untuk menetralkan efek samping dari sisa sisa alkohol.

Saat hendak menuangkan air panas ke dalam cangkir kedua, Callie merasakan pelukan hangat dari belakang (back hug) secara tiba tiba, Callie pun tak terlalu kaget karena sudah pasti ini kelakuan pacarnya yang masih sedikit dibawah pengaruh alkohol, membuatnya sedikit lebih manja dengan dirinya, Callie pun tetap melanjutkan kegiatannya membuat secangkir susu.

"Sayang? Kenapa keluar, hm? Bentar lagi udah jadi loh ini, mending balik lagi ke kamar." Ujar Callie.

Hening.

Callie menahan senyumnya karena menurutnya Ella sangat lucu apabila sedang bermanja seperti ini.

"Sayang, ini di dapur loh. Kalo ada orang yang lihat gimana-"

Ucapan Callie tidak tuntas karena sudah disahut suara yang sedikit agak jauh darinya.

"Kel?"

Mendengar suara yang tidak asing itu, Callie seketika membalikkan badannya. Betapa terkejutnya ia melihat situasi yang sudah seperti akhir dari hidupnya ini. Callie melihat Ella yang berdiri mematung dengan wajah seperti menahan amarah yang sangat besar tepat di depan pintu kamarnya yang letaknya tak jauh dari dapur.

Menyadari yang memanggilnya barusan adalah Ella, lalu siapa orang yang masih memeluk tubuhnya dari belakang hingga detik ini? Callie mengalihkan pandangannya dari Ella berniat untuk melihat orang yang sedari tadi memeluknya, orang itu pun ikut menatap Ella, dan dengan kesadaran yang mulai kembali Ella bisa melihat dengan jelas siapa orang yang berani melakukan itu terhadap pacarnya.

SUKMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang