M.S 2

6.2K 176 10
                                    

"Ayah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ayah...."seorang gadis memanggil, sang ayah yang tengah fokus menyetir pun mengangguk

"Ayah, kenapa bunda benci sama cia?"bertanya putrinya itu berhasil membuatnya terdiam

"Maksudnya?"ryan balik bertanya dia masih punya 20 menit untuk melakukan deep talk dengan putri tirinya

"Bunda benci sama cia.."kata itu kembali diulangi, Ryan menepikan mobilnya dan menatap putrinya

"Cia dengerin ayah, cia ada masalah apa sama bunda sampai berpikir kaya gitu"tanyanya lembut, gadis itu terdiam beberapa saat sebelum kembali membuka suaranya

"Cia gak ada masalah sama bunda, cia cuma ngerasa kalo bunda benci sama cia karena dulu penyebab bunda cerai sama ayah karena cia"gadis itu menunduk tak mau menatap kearah sang ayah tiri karena takut

"Memang cia melakukan apa sampai bunda dan ayah cia cerai?"

Flashback on

"Ayah, coba liat ini"cia berlari dengan senang karena saat disekolah dia mendapatkan nilai bagus dan rencana malam ini dia akan menunjukkannya pada sang ayah

"Cia kamu bisa diam tidak!!"bentakan keras dari sang ayah membuat cia terdiam takut

"Ayah sibuk jadi berhenti gangguin ayah, kalo mau pamer nilai sana ke bunda mu"usirnya, cia yang takut pun berlari ke dalam kamar dan menangis

Selang beberapa saat bundanya datang, cia yang melihat mobil bundanya terparkir di pekarangan pun dengan semangat turun dari kamar

Saat melangkah beberapa anak tangga tiba-tiba cia mendengar suara teriakan, dia bersembunyi dibalik tangga mengintip orang tuanya yang tengah bertengkar

"Bagus jam segini baru pulang!!masih ingat rumah rupanya"

"Kan tadi pagi aku udah bilang sama kamu kalo aku hari ini pulang larut, kamu dengerin gak sih!!"

"Dengerin kamu bilang?emangnya selama ini kamu pikir aku gak dengerin omongan kamu apa?aku selalu dengerin omongan kamu tapi kamu gak pernah dengerin omongan aku"

Keduanya berteriak, barang-barang rumah mulai berserakan karena keduanya mulai saling lempar-melempar barang

"Aku udah pernah bilang, kamu itu gak usah kerja. urusin cia aja dirumah masalah nafkah biar aku yang tanggung"

"Aku urusin cia?kenapa gak kamu aja, itu kan anak kamu karena kamu cia ada. dulu aku udah pernah bilang sama kamu kalo kita tunda dulu buat punya anak tapi kamu nya malah maksa dan sekarang mau nyalahin aku gitu?!"

Cia yang sedari tadi bersembunyi pun memberanikan diri untuk turun, dia tak mau melihat kedua orang tuanya bertengkar seperti ini

"Ayah bunda stop!!"teriak cia membuat keduanya terdiam, keduanya menoleh kearah cia yang tertunduk takut

"Oh anak ayah sudah turun, ayok sini"sang  ayah menarik tangan cia dengan kasar, dia mendorong sedikit tubuh cia hingga jatuh menabrak tubuh bundanya

"Ambil dan bawa anak sialan mu ini keluar dari rumah ku, besok aku akan mengajukan surat gugatan cerai"

"Oke, tak masalah kalo itu mau mu"amora menarik tangan cia keatas untuk merapikan pakaian kedalam koper

Cia hanya menurut tak berani bertanya apalagi ketika melihat wajah bundanya yang marah

"Bunda akan menitipkan mu ke nenek, bunda sibuk tak bisa mengurus mu kalo kau tidak mau bunda bisa titipkan mu ketetangga"

Amora menarik kopernya turun dengan tangan kiri yang menggenggam tangan cia

Tanpa sepatah kata keduanya keluar, amora melajukan mobilnya membelah jalanan malam

Cia yang berada disamping hanya diam sambil memainkan game di ponsel bundanya

Flashback off

***

Selesai menceritakan cia menangis membuat ryan iba, dia menarik tubuh putrinya dan memeluknya erat

"Itu bukan salah cia, cia gak salah sekarang cia jangan nangis ya nanti cantiknya ilang"ryan menenangkan putrinya ada rasa sakit dihati ketika mendengar tangisan lirih putri tirinya

Cia melepaskan pelukannya, ryan menghapus air mata putrinya dia mengecup kening putrinya beberapa kali sebelum akhirnya kembali melanjutkan perjalanan

"Sekarang kalo ada apa-apa cia cerita ke ayah aja ya, jangan dipendam sendiri nanti batin cia sakit"ryan berucap sembari mengelus rambut panjang putrinya, cia mengangguk dan kembali memeluk lengan kekar sang ayah

"Sekarang cia sekolah dulu nanti siang ayah jemput kita jalan-jalan"

"Ayah janji ya"cia mengulurkan jari kecil kelingking nya

"Hmm janji"Ryan menautkan jarinya dengan jari sang putri

Setelah berpamitan cia masuk kedalam dan ryan melanjutkan perjalanan menuju kantor











TBC

Vote and komen

My Stepfather (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang