M.S 15

3.3K 122 17
                                    

Pagi dini hari sekitar pukul 5 dimana matahari belum mau menampakkan cahayanya, seorang wanita terbangun dari tidur lelapnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi dini hari sekitar pukul 5 dimana matahari belum mau menampakkan cahayanya, seorang wanita terbangun dari tidur lelapnya

Dia menyibak selimut, menatap kearah jam digital yang terletak di atas meja samping ranjang tidur miliknya

"Aku harus memasak sebelum ayah bangun"wanita itu menuju lemari untuk mengambil baju terlebih dahulu setelah itu barulah dia turun untuk menyiapkan sarapan untuk hari ini

Ini adalah pekerjaan barunya, dia akan selalu bangun lebih awal hanya untuk sekedar memasak sarapan,beberes rumah dan meyiapkan pakai kantor sang ayah

Wanita itu mulai memasak, hari ini menu sarapan lumayan simpel dia hanya memasak sayur sop dan ayam goreng

Selesai memasak dia menaruh semua masakan di dalam lemari kaca khusus untuk makanan, setelah itu dirinya sedikit beberes rumah yang berantakan

Selesai dengan semuanya, dia kembali lagi naik ke atas untuk mandi dan bersiap-siap untuk aktivitas hari ini

"Cia"sang ayah memanggil dengan suara serak, sang pemilik nama menoleh

"Ayok bangun, ayah mau mandi atau sarapan lebih dulu?"tanya cia dengan pandangan yang tak lepas dari cermin

"Ayah mandi dulu, setelah itu kita sarapan bersama"ryan berucap tapi tetap pada posisi awal, tanpa niatan untuk bangkit dari ranjang

"Ayah mau mandi di ranjang?cepatlah mandi sebelum terlambat"teguran cia tak dipedulikan oleh sang ayah, pria itu bahkan tampak kembali memejamkan matanya

"Kau sudah selesai berdandan? Jika sudah berikan ayah mu ini morning kiss"

Cia meletakan alat makeup nya dan naik keatas ranjang untuk menuruti kemauan si tua bangka kesayangannya itu

"Sudahkah? Sana mandi"ryan bangkit untuk mandi, selama menunggu ayahnya selesai cia kembali turun kebawah untuk menyiapkan sarapan pagi mereka

Setelah selesai sarapan seperti hari-hari biasanya cia selalu menyiapkan bekal untuk ayah dan dirinya

"Kau sedang apa sayang?"ryan bertanya dengan lengan yang selalu setia memeluk pinggang wanitanya

"Aku meyiapkan bekal untuk makan siang ayah dikantor"cia menunjukkan kotak bekal berwarna biru itu pada sang ayah

"Makasih sayang"ryan mengecup kening wanitanya, dia sangat amat bersyukur kehidupannya terasa begitu lebih berwarna setelah adanya kehadiran cia si putri tiri yang kini telah resmi menjadi kekasihnya

Sedangkan di atas ada seorang wanita yang melihat pemandangan itu dengan tatapan sedih,marah dan senang yang bercampur menjadi satu

Putrinya terlihat begitu dewasa bisa menjalankan tugas yang bahkan amora sendiri pun belum tentu bisa menjalankannya

Tak mau membuang lebih banyak waktu amora segera turun kebawah, keduanya tampak terkejut dengan kehadiran dirinya

"Bunda!!"keduanya berucap dengan serempak

"Aku ingin berbicara setelah kalian selesai"

***

Ruang tengah, disitulah ketegangan mulai terjadi

"Apa yang kalian lakukan selama ini?!"

"Kami berpacaran, kenapa? Bunda marah?"

Sial, amora tak menyangka putrinya menjadi seperti ini

"Tentu, bunda memang tidak pernah melarang mu untuk berpacaran tapi bukan seperti ini yang bunda maksud"

"Dia suami bunda, dia ayahmu tidak sepantasnya kau memacarinya"ucap amora dengan nada yang mulai melemah, dia benar-benar kehabisan tenaga untuk marah

"Tidak pantas? Asal bunda tau ayah itu tidak pernah bahagia menikah dengan bunda, karena apa? Karena bunda selalu sibuk dengan pekerjaan"

"Semua tugas bunda aku yang lakukan, karena aku kasian dengan ayah yang tak pernah terurus dengan baik dan saat ayah jatuh sakit karena magh apakah bunda tau dengan itu? Tidak kan?"

Amora ingin menjawab tapi langsung dipotong oleh cia, seperti amora tidak akan diberi kesempatan untuk berbicara

"Saat itu aku sudah menghubungi bunda beberapa kali tapi bunda tak menjawabnya, jadi tidak masalah dong kalo aku menggantikan posisi bunda?"

"Dia terlalu tua untukmu cia!! laki-laki diluar sana masih banyak bahkan cia bisa mencari yang seumuran atau yang lebih muda"

"Cinta tidak ada yang tau bunda!!"

"Bunda tau tapi kenapa harus suami bunda!! dia suamiku cia.."

"Suami? Cih sekarang saja baru mengakui dulu-dulu bunda kemana?"

"Cia!!"amora berteriak lemah, cia tak peduli sedangkan ryan pria itu hanya diam tanpa mau membuka suara karena putrinya yang melarang dirinya untuk berbicara

Ketegangan itu berakhir ketika suara ponsel amora berbunyi, dia dihubungi untuk segera ke butik

Pada akhirnya amora memilih untuk pergi, dia benar-benar sudah tak sanggup jika terus berada di sini

"Aku akan segera mengurus surat cerai dan untukmu ryan tolong jaga putriku, aku juga meminta maaf untuk segala kesalahanku"

Amora melangkah pergi, cia juga pergi dari ruang tengah dan masuk ke kamar sedang ryan? Pria itu hanya bisa menghela nafas lelah dan merebahkan diri di sofa














TBC

Vote and komen

Kayanya bentar lagi end 🗿 🙏🏻

My Stepfather (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang