Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[mature content]]
Seperti hari-hari biasa, ryan dan cia akan selalu melakukan aktivitas ranjang ketika sedang ingin sama seperti apa yang mereka lakukan sekarang
"Ahhh ayah cukup!!"teriakan cia yang meminta berhenti tak dihiraukan oleh sang ayah, pria itu terus menggenjot lubang vaginanya hingga dirinya kembali orgasme yang entah ke berapa
"Oh ayah, rahim cia panas"ryan tersenyum mendengar itu, dia kembali membalikkan tubuh putrinya ke atas
Cia paham apa yang diinginkan oleh sang ayah, sepertinya hari ini dia akan kembali memimpin permainan
"Ayok gerakan sayang"cia mengangguk dan mulai mengerakkan pinggulnya secara perlahan
"Ahh haha kau sangat pandai sayanghhh"
Ryan memegang pinggang cia, untuk sesekali membantu jika wanita diatasnya ini lelah untuk bergerak
"Ahh ayah!!fasterr"
Lututnya terasa begitu lemah untuk kembali bergerak, hingga sang ayah membantunya untuk bergerak
"Call me daddy sayanghhh"pinta ryan dan cia menurutinya
"Yess daddy!!deeperr "
Ryan menuruti kemauan putrinya, dia melesakkan batang kemaluannya lebih dalam hingga ke ujung membuat wanita diatasnya ini semakin bergetar kenikmatan
Suara penyatuan kedua kelamin yang di dipadukan dengan suara erangan dan desahan terdengar menggema di seluruh sudut kamar
"Ahh daddy sudah!!cia tidak kuat"cia mendesah tertahan ketika merasakan panas di lubang vaginanya
"Akhh keluarkan saja semuanya sayang"
"No!!cia ingin keluar bersama sperma daddy"ucapan kotor dari sang putri membuat ryan semakin bernafsu, ah putrinya ini memang ahli dalam urusan ranjang
"Ahh kalau itu keinginan mu maka tahanlah untuk beberapa menit"cia mengangguk patuh, dia mengigit bibir bawahnya berusaha menahan cairan nya agar tak keluar
Sudah 2 menit dirinya menahan agar tidak orgasme tapi pria dibawahnya ini tak kunjung ejakulasi membuat rasa kesal di hati kembali muncul, dia seperti dipermainkan oleh sang ayah
"Ngehh, dad what happened?"cia bertanya sembari ikut menggerakkan pinggulnya, dia sudah benar-benar tak tahan ingin segera orgasme
"Akhh ayah hanya ingin melihat ketahan mu, sejauh apa kamu bertahan untuk tidak orgasme lebih dulu"jawaban serta tawa dari sang ayah membuat cia semakin kesal, dia dengan segera meyelesaikan permainan ini dan orgasme tanpa menunggu sang ayah
"Ohh akhh kau keluar? Sayang sekali padahal sebentar lagi ayah ingin ejakulasi"
Cia tak peduli dengan ucapan ayahnya, dia benar-benar lelah dengan permainan mereka kali ini
"Mmhhngeh~"cia mencengkram kuat bahu sang ayah ketika merasakan tembakan sperma yang cukup deras
Keduanya terkapar di rajang, setelah menetralkan nafas cia langsung mengubur dirinya dalam selimut, ryan menoleh dan tersenyum
"Sudahlah sayang, ayah minta maaf untuk kejadian siang tadi"
"Aku sudah memaafkannya, sudahlah jangan ganggu!!"tegas cia dan semakin mengubur dirinya ke dalam selimut hingga ke ujung kepala
"Jika sudah memaafkannya kenapa dirimu masih terlihat kesal?"ryan bertanya dengan wajah herannya
"Aku kesal karena ayah memainkan ku saat ingin orgasme, itu cukup menyiksa tau!!"cia berteriak dari dalam selimut membuat suaranya yang keluar terdengar sedikit kurang jelas di pendengaran ryan
"Hei!!ayah melakukan itu untuk melihat seberapa kuatnya kamu menahan untuk tidak orgasme lebih dulu, karena setiap kita bermain kamu selalu keluar lebih dulu"
Cia membuka selimut dan menatap tajam kearah sang ayah, rasanya dia ingin sekali memukul penis sang ayah hingga ayahnya tak bisa lagi berhubungan seks dengannya
"Hal itu wajar bagi wanita!!apakah ayah tidak pernah berhubungan badan?"tanya cia dengan kesal
"Siapa bilang tidak pernah? Ayah pernah 2 kali berhubungan badan dengan mantan istri ayah dulu"jawaban jujur dari sang ayah menambah rasa kesal di hatinya
"Oh, bagaimana rasanya berhubungan badan dengan mantan istri ayah? Apakah rasanya lebih enak daripada berhubungan badan dengan ku?"rasa kesal itu semakin menjadi-jadi ketika sang ayah dengan entengnya membawa masa lalu
"Kamu cemburu? Ayah hanya menjawab apa yang kamu tanyakan"
"Terserah, pokoknya mulai besok aku tidak mau lagi melayani ayah"cia menarik kembali selimut dan mengubur dirinya setengah kedalam, sialan sekali si tua bangka itu bukannya membujuk dia malah tertidur
"Bisakah ayah mengecilkan suara ngoroknya? Jangan membuat ku semakin kesal!!"cia melemparkan bantal ke wajah sang ayah, membuat pria itu terbangun
"Kenapa lagi sayang?"
"Kenapa? Suara mengorok ayah mengganggu tidurku!!"teriakkan cia membuat ryan serba salah
"Oh ayolah sayang, ayahmu ini sedang kelelahan jadi wajarkah saja"
Cia diam tanpa menjawab, hari ini ayahnya sangat amat menyebalkan entahlah selama keduanya resmi berpacaran sang ayah semakin sering menunjukkan kebiasaan buruk dan anehnya cia justru semakin cinta bukannya ilfil
"Kamu marah sayang? Ayah minta maaf"ryan berucap dengan wajah memelas membuat cia luluh
"Aw, kemari lah ayok peluk aku"cia mana tahan jika sudah seperti ini, umur ayahnya memang lebih tua darinya tapi sifat dan kelakuan cia rasa dia lebih dewasa. Karena selama berpacaran ayahnya benar-benar terlihat seperti anak kecil yang ingin terus dimanja