Jam istirahat pertama berbunyi semua siswa-siswi berhamburan keluar kelas untuk mencari makan tapi berbeda dengan dua gadis di kelas IPA 2 keduanya hanya duduk sembari memakan bekal yang memang sudah disiapkan dari rumahKeduanya tampak sangat menikmati makanan rumah itu, hingga suara pengumuman mengentikan makan siang nikmat keduanya
"Cia ayok kita kelapangan"ajak arini, cia mengangguk dan segera membereskan makannya
Setelah selesai keduanya berjalan beriringan menuju lapangan, cia bisa melihat jelas jika di lapangan para siswa-siswi berkerumun heboh
"Cia itu ayah kamu kan?"atensi cia berpindah ketika mendengar ucapan temannya
Dibalik padatnya kerumunan siswa-siswi cia bisa melihat bayangan ayahnya dengan samar-samar, dia merasa ragu dengan ucapan temannya karena ayahnya tak mungkin datang menjemput apalagi ini baru jam istirahat pertama
Kepala sekolah membuka suara untuk menertibkan para siswa-siswi, setelah berbaris rapi. cia dapat melihat dengan jelas jika itu benar-benar ayahnya tapi dia bingung untuk apa ayahnya datang kemari
"Saya datang kesini hanya untuk menanyakan tentang berita palsu yang beredar di media sosial bahkan berita ini juga beredar dari laman situs resmi sekolah"ryan menampilkan beberapa artikel dan foto di proyektor, reaksi semua siswa-siswi tanpa terkejut
"Kalian tidak bisa menyebar berita ini dengan sembarang karena ini termasuk pencemaran nama baik dan reputasi seseorang"jelas ryan, cia yang berada dibarisan belakang hanya menunduk takut ketika melihat caca yang sedang menatap dirinya dengan tajam
"Perlu kalian ketahui jika anak gadis yang kalian sebarkan berita palsunya adalah anak saya, jadi kedatangan saya kesini hanya ingin meluruskan agar berita ini tak berdampak negatif pada kesehatan mental putri saya"mendengar fakta bahwa cia adalah putri dari ryan sang donatur sekolah membuat siswa-siswi terkejut dan caca yang berada di barisan pojok merasa panik ketika para siswa-siswi menatapnya
"Pak semua ini caca pelakunya!!"teriak seorang gadis dari barisan belakang membuat ryan menoleh, caca yang sudah tertangkap basah hanya panik sembari megelengkan kepalanya berusaha meyakinkan pihak sekolah jika bukan dia pelakunya
"Benar pak, pagi tadi caca datang ke kelas kami dan menyeret cia ketengah lapangan saat itu para guru belum datang jadi saya tidak bisa melaporkannya"akuan dari satu siswa membuat pihak sekolah percaya, caca yang sudah kehabisan alasan pun hanya bisa pasrah ketika dia dipanggil untuk maju ke depan
***
"Amora ini suami mu kan"tanya seorang wanita
"Iya dia suamiku, memangnya kepada?"tanya amora pada temannya
"Coba deh buka sosmed, suami dengan putri mu jadi trending topik berita hot"
Amora membuka ponselnya dan mengecek beberapa sosial media yang dia punya, dia terkejut ketika melihat salah satu situs mengatakan jika putrinya adalah simpanan suaminya
"Kayanya berita ini beneran deh mor, apalagi kalo dilihat-lihat interaksi keduanya kaya berlebihan gitu"amora menoleh kearah temannya dan berpikir apa yang diucapkan oleh temannya ini ada benarnya, jika dilihat-lihat interaksi antara cia dan ryan memang terkadang berlebihan
"Yaudah nad aku pulang dulu, tolong dijaga butiknya ya"
Dengan segera amora masuk kedalam ruangannya mengambil tas dan kunci mobilnya, sesampai di parkiran amora langsung masuk dan menjalankan mobilnya menuju kantor suaminya
***
"Apa maksudmu menyebarkan berita seperti itu?"tanya ryan pada caca yang kini duduk di kursi ruangan bk, ryan dan pihak sekolah sepakat untuk meinterogasi caca dan teman-temannya
"Caca cemburu pada cia pak"salah satu dari mereka membuka suara lantaran kesal dengan caca yang tak kunjung menjawab
"Maksudnya?"kini bukan ryan yang bertanya tapi kepala sekolah, guru-guru yang berada dibelakang hanya diam sembari merekam untuk bukti
"Caca suka sama pak ryan, jadi caca punya rencana buat ngerusakin nama dan reputasi korban-korban yang sudah berani dekat dengan pak ryan"jawabnya, ryan dan pihak sekolah tidak habis pikir dengan jalan pikiran caca
"Lelucon apa yang sedang kalian bicarakan!!"teriak kepala sekolah tak terima
"Ini bukan lelucon pak, ini kenyataan kami juga tak habis pikir dengan caca"
Ryan memijat pelipisnya yang berdenyut, hanya karena masalah kasmaran anak ingusan bisa berdampak sebesar ini
"Saya minta maaf pak karena sudah lancang"ucapan permintaan maaf caca dengan kepala menunduk, orang tua caca yang duduk di pojok ruangan juga merasa jika putri mereka gila
"Untuk yang lain terimakasih atas kejujurannya kalian bisa keluar dan untuk caca kami akan memberikan waktu untuk rehabilitasi"ucap mutlak dari kepala sekolah, karena menurutnya alasan caca melakukan ini adalah gila jadi mungkin saja caca membutuhkan rehabilitasi
Kedua orang tua caca berdiri dari duduknya, meminta maaf dengan sangat hormat atas kegilaan yang diciptakan oleh putrinya
Setelah masalah selesai semua keluar dari ruangan dan didepan ruangan sudah banyak reporter menunggu yang tidak tau kapan munculnya
TBC
Vote and komen