Malam hari ini terlihat cukup indah dengan ditemani terangnya bintang yang bersinar terang di langit yang gelap
Dan dibawah langit indah itu ada seorang wanita yang baru saja menyelesaikan pekerjaannya, wanita itu tampak berantakan dengan kantong mata yang terlihat sangat jelas di kulit wajah putihnya
Wanita itu mengunci pintu butik sebelum kembali pulang, rasanya sudah sangat lama tidak pulang kerumah
Mesin mobil mulai menyala, sebelum seorang wanita lainnya datang dan memanggil
"Amora!!"wanita itu memanggil dari kejauhan, amora kembali menantikan mesin mobil dan turun untuk menemui wanita itu
"Hi, violet"amora menyapa wanita yang tadi memanggilnya, wanita bernama violet itu tersenyum
"Kau sudah ingin pulang?boleh kan kita berbincang-bincang sebentar"
"Sure"amora menyetujui, keduanya pergi masuk kedalam mobil amora hanya untuk sekedar berbincang singkat
"Bagaimana kabar mu dan ryan?apakah dia baik?"tanya violet
"Kau ingin bertanya tentang kabar ku atau kabar ryan?"
"Karena sekarang kau ada dihadapan ku jadi aku ingin menanyakan tentang kabar ryan, haha kau tau sudah sangat lama aku tak melihatnya setelah perceraian kami 7 tahun yang lalu"
Amora memainkan mata malasnya, dia benar-benar tak habis pikir bagaimana bisa sahabatnya itu bercerai dengan ryan
"Kau tidak ingin bercerita bagaimana kalian bisa bercerai?"
"Ah, aku selalu lupa untuk bercerita tentang itu kepadamu ya intinya saja aku bercerai dengannya karena aku terlalu sibuk berkerja hingga lupa dengan tugasku"
"Kenapa bisa?bukan kah dulu kau bilang ryan bisa menerima keadaan mu yang selalu sibuk"
"Pada awalnya tapi lama-kelamaan dia juga mulai muak dan hubungan pernikahan kami berakhir di persidangan cerai"
Penjelasan panjang dari violet membuat amora sadar akan tugasnya, selama pernikahan dia selalu mengabaikan ryan. apakah hubungan pernikahannya akan berakhir sama?dan bagaimana reaksinya jika tau dia melakukan ryan sama seperti apa yang sahabatnya itu lakukan dulu
"Hei, amora!!kenapa kau melamun?"tegur violet membuat lamunan amora buyar
"Ah ya, aku- aku harus pulang sekarang"amora bergegas menyalakan mesin mobilnya, violet yang berada di samping menjadi bingung dengan perubahan perilaku sahabatnya itu
"Kau pulang?bahkan kau belum menjawab pertanyaan ku tadi"
"Ryan baik-baik saja, sekarang aku harus pulang ryan dan putriku tengah menunggu dirumah"
"Kau punya putri!?aw pasti ryan sangat bahagia dengan itu, memang tidak salah aku merestui hubungan kalian berdua"
Amora hanya bisa tersenyum canggung, dia benar-benar tidak tahu harus berbicara apalagi karena yang ada dipikirannya sekarang adalah pulang dan memperbaiki semuanya sebelum terlambat
"Iya, ryan sangat bahagia dengan itu dan bisakah sekarang kau turun? Aku ingin pulang"
"Oh sorry"violet meminta maaf dan turun, sedetik setelah turun amora langsung melajukan mobilnya
"Sepertinya amora sedang sibuk"
***
Sedangkan dilain tempat ada sepasang kekasih yang tengah asik bermesraan di atas ranjang dengan saling melontarkan kata-kata romantis yang berbalut candaan
"Ayah sudah~"wanita yang digoda merengek karena malu, sedangkan pria yang berada disampingnya terus menggoda tanpa mempedulikan rengekan wanitanya
"Ayah!!"kali ini bukan rengekan yang keluar tapi teriakan, sepertinya wanita itu benar-benar malu sekarang
"Haha, baiklah ayah akan berhenti"pria itu akhirnya menurut dan keduanya kembali berbaring dengan saling berpelukan
Keduanya berdiam sambil terus saling pandang, seakan-akan keduanya tengah berkomunikasi dengan telepati
"I love you"
Cia memejamkan mata sejenak, ucapan itu terdengar sangat halus dan tulus
***
"Sialan!!kenapa ryan selalu mengunci pintu utama"umpat amora dengan rasa kesal di hati, dia sudah berdiri di depan pintu selama beberapa menit dan orang didalamnya tak kunjung membukakan
Setelan cukup lama berpikir, amora mengambil jepitan rambut miliknya dan mencoba membuka hingga akhirnya...
Terbuka
Dengan segera amora masuk kedalam, keadaan cukup sunyi dan gelap tapi kegelapan itu meninggalkan satu cahaya
Amora berjalan menuju cahaya itu dan sedikit mengintip ke celah pintu yang terbuka, oh tuhan pemandangan macam apa ini?!
Suami dan putrinya tertidur tanpa busana? Apa yang keduanya lakukan sebelumnya?
KEPARAT!!
Tak mau terlalu larut dalam kesedihan amora memilih untuk diam karena malam ini dirinya juga sangat kelelahan, mungkin pagi nanti dia akan meminta kejelasan dari keduanya
Didalam kamar amora tengah berbaring dengan mata yang tak lepas dari langit-langit kamar, apa yang terjadi? Apakah semuanya sudah terlambat?
TBC
Vote and komen