M.S 4

4.1K 140 8
                                    

"Amora sayang kamu liat dasi mas gak?"ryan berteriak dengan langkah kaki yang menuruni anak tangga satu persatu sembari merapikan pakaian kerjaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Amora sayang kamu liat dasi mas gak?"ryan berteriak dengan langkah kaki yang menuruni anak tangga satu persatu sembari merapikan pakaian kerjaan

"Amora sayang?"kali ini ryan menaikkan nada suaranya 1 seoktaf dan amora masih saja tak menyahut panggilannya

Cia yang melihat ayah yang kebingungan pun dengan gerak cepat mendekat dan memberitahukan jika bundanya sudah berangkat dari subuh tadi

"Bunda sudah berangkat dari subuh tadi pas ayah sama cia masih tidur"cia menjelaskan sembari menarik tangan ayahnya untuk turun dan sarapan bersama

"Kamu tau darimana?"tanya ryan, cia memberikan kertas catatan berwarna kuning yang tertempel diatas meja

Ryan mengambil dan membacanya, dia megelengkan kepalanya dan meremas kertas itu lalu memasukkan kedalam saku jasnya

"Makanlah dengan lahap setelah ini ayah akan mengantarmu pergi ke sekolah"cia mengangguk dan memakan sarapannya dengan sangat lahap

***

"Telpon ayah jika kamu sudah pulang"ryan mengecup kening cia tidak lupa untuk memberikan uang saku, setelahnya cia berlari masuk kedalam kelas karena dia sudah terlambat beberapa menit

Didalam kelas cia langsung disambut oleh teman baru, mereka baru kenal satu hari yang lalu tapi dengan mudahnya keduanya akrab dalam sehari

Cia berjalan menuju tempat duduknya, belum sempat pantatnya mendarat tangannya sudah lebih dulu ditahan oleh seorang gadis. mungkin jika dilihat dari perawakan dan segi penampilan gadis itu seperti kakak tingkatnya

"Kenapa kak?"tanya cia heran karena jika tidak salah di hari pertamanya semalam dia duduk disini dan kenapa hari ini dia dilarang untuk duduk disini

"Lu anak tirinya pak ryan?"bukan menjawab gadis itu balik bertanya, cia yang masih heran pun menjawab dengan anggukan pelan

Melihat jawaban cia dengan segera gadis itu menyeret cia ke lapangan, dan berteriak

"GUYS!!rupanya anak baru kita ini simpanannya pak ryan coba deh pikir mana mungkin anak culun dan miskin kaya dia bisa masuk sekolah elite"gadis itu berteriak membuat atensi para siswa-siswi yang berlalu-lalang pun terfokuskan

Cia yang merasa tertuduh hanya bisa berdiam sambil memeluk lututnya, dia tidak punya keberanian untuk melawan sedang para siswa-siswi mulai berkerumun ditengah lapangan

Siapa yang tidak tahu dengan Ryan Bimantara Williams, dia adalah donatur dengan pengaruh yang tinggi di sma ini.

"Cia bukan simpanan, cia cuman anak tirinya"bela cia dengan nada pelan, gadis itu menjambak rambut cia dan berteriak

"Kalo jalang ya jalang gak usah bohong!!"cia megelengkan kepalanya, dia berusaha meminta bantuan kepada arini teman sebangkunya tapi gadis itu tampaknya juga sama takutnya dengan dirinya

Siswa-siswi mulai memotret dengan kamera ponselnya masing-masing, cia yang merasa disudutkan pun hanya bisa menangis. dia tidak tahu kenapa kakak kelasnya itu tiba-tiba saja menuduh padahal di awal cia sudah bilang jika dirinya adalah anak tiri dari pak ryan

***

"Cia maaf ya tadi aku gak bisa tolongin kamu"arini meminta maaf pada cia untuk kesekian kalinya hingga membuat cia bosan mendengarkannya

"Gak papa santai aja tapi kalo boleh tau nama kakak yang tadi siapa?"

"Namanya caca anak ips 3, caca itu udah suka sama pak ryan dari awal masuk sekolah. setiap ada yang ketahuan dekat dengan pak ryan caca pasti bertindak"jelas arini, cia berpikir sebentar kenapa bisa ada anak sekolah yang menyukai om-om apalagi jika dilihat dari umur ayahnya yang sudah lebih 30 thn

"Ayah mu itu ganteng,karismatik,tajir jadi wajar aja disukai kalangan anak muda sampai yang tua"lanjut arini

"Kamu juga suka sama ayah aku"tanya cia, arini menganggukkan kepalanya dengan santai

"Sedikit suka, oh ya cia untuk masalah ini kayanya kamu adukan saja pada ayahmu"saran arini, cia dengan cepat menggeleng tak setuju

"Kak caca bentar lagi lulus, kalo aku aduin ke ayah yang ada kak caca bisa dikeluarkan"

Arini berpikir yang dikatakan cia memang ada benarnya tapi jika terus dibiarkan seperti ini pasti korban caca akan terus berlanjut

"Yaudahlah kita pikir-pikir dulu, sekarang ayok masuk kelas"

Cia mengangguk, keduanya berjalan menuju kelas dengan bergandengan tangan sambil sesekali bercerita dan bercanda

***

"Siapa yang menyebarkan berita ini"didalam ruangan kedap suara, seorang pria berteriak tak terima ketika melihat sosial media dipenuhi dengan berita palsu yang menjelek-jelekkan nama dan wajah putri kesayangannya

"Saya tidak tau bos, tapi beberapa jam yang lalu semua saluran media sosial menayangkan berita ini"

"Suruh semua akun yang menayangkan berita ini untuk segera memband nya, saya tidak mau putri saya dibenci banyak orang hanya karena tuduhan palsu seperti ini"

"Siap bos, segera lakukan"



























TBC

Vote and komen

My Stepfather (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang