Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ketiganya sampai dirumah, tanpa sepatah kata cia keluar dari dalam mobil dan masuk ke rumah
"Cia!!"amora sedikit menaikkan nada bicaranya tapi tampaknya tak berhasil sang putri tetap santai melangkah masuk
"Sudahlah amora, tidak perlu meninggikan nada bicara seperti itu"tegur ryan
Keduanya masuk kedalam, amora memilih untuk tak ambil pusing dan masuk lebih dulu ke kamar karena sore ini dirinya kembali disibukkan dengan jadwal meeting nya yang cukup padat
Ryan yang ditinggal sendiri di ruang tengah pun memutuskan untuk masuk ke kamar putrinya, dia mengetuk beberapa kali hingga sang pemilik membukanya
Sedetik setelah cia melihat wajah sang ayah, dia langsung menarik tangan ayahnya untuk masuk tidak lupa juga mengunci pintu kamar agar tak ada yang menganggu keduanya
"Ayah jahat"cia duduk kembali di atas ranjang dengan tangan yang disilangkan ke dada bertanda jika dirinya tengah kesal
"Ayah minta maaf sayang" ryan berucap lembut, sembari ikut duduk di atas ranjang
Ryan memeluk tubuh putrinya, cia hanya diam dengan wajah yang terlihat semakin kesal
"Cia tidak mau memaafkan ayah?"ryan kembali berucap, dia melepaskan pelukan menatap manik mata putrinya dengan dalam
"Mau, tapi ayah harus janji gak boleh mesra sama bunda didepan cia"ucapan jujur putri membuat ryan paham kalau putrinya sekarang tengah cemburu
"Cia cemburu sama bunda?"tanya ryan
"Cia gak pernah cemburu sama bunda, cia cuma gak suka ayah mesra sama bunda"cia menundukkan kepalanya dengan tangan yang bermain-main di kancing kemeja sang ayah
Ryan tersenyum, dia membawa putrinya untuk duduk bersandar di pembatas rajang. keduanya saling berpelukan mesra
"Ayah mau?"cia bertanya dengan polos, saat melihat mata sang ayahnya yang terfokus pada buah dadanya
Tanpa menunggu jawaban dari sang ayah, cia membuka kancing kemejanya, dan mengeluarkan satu buah dada dari dalaman untuk ayahnya hisap
Ryan tentu tak menolak hal itu, kali ini dia tak meminta tapi putrinya sendiri yang memberikan
Cia hanya tersenyum, dengan ragu dia mulai mengusap pelan rambut sang ayah
Saat sedang asik bermesraan keduanya dikejutkan dengan ketukan pintu, astaga tuhan ryan lupa jika amora belum berangkat ke butik
Keduanya membenarkan diri, ryan membuka pintu setelah memastikan bahwa putri itu berpura-pura untuk tidur
"Kenapa pintunya dikunci?"amora bertanya heran
"Aku baru saja selesai membujuk cia, dan sekarang dia tidur setelah ku bacakan dongeng"ryan menjawab pertanyaan tanpa rasa gugup, amora melirik kedalam kamar. dia melihat putrinya tengah tertidur meringkuk dan itu membuatnya percaya
"Baguslah, kalau begitu aku berangkat dulu oh ya satu lagi kemungkinan malam ini aku akan menginap di hotel bersama titi dan akan pulang besok sore"
"Baiklah, mau ku antar sampai depan?"tanya ryan
"Tak perlu kamu disini saja, jagain cia"amora mengecup sekilas bibir suaminya, lalu melangkah turun untuk berangkat ke butik miliknya
Ryan bernafas lega, dia kembali masuk kedalam dan melanjutkan hal yang sempat tertunda tadi
***
Empat bulan sudah berlalu semenjak pernikahan dirinya dan amora, empat bulan itu juga istrinya sangat fokus bekerja hingga lupa dengan keluarga
Tapi ryan tak masalah akan hal itu, jika dia sedang bernafsu dia akan memintanya pada sang putri.
Selama amora sibuk keduanya menjadikan hal itu sebagai kesempatan untuk bermesraan dan bercinta, setelah resmi menjalin hubungan gelap cia juga mulai belajar hal-hal dewasa dari sang ayah
Seperti cara memuaskan pasangan di atas ranjang, menjadi pemimpin dalam permainan ranjang dan masih banyak lagi
Ryan tentu bangga dengan itu, dia merasakan lebih terpuaskan apalagi ketika putrinya memimpin permainan
Hari ini keduanya baru kembali dari aktivitas masing-masing, keduanya memutuskan untuk beristirahat bersama
"Ayah mau nonton film apa?"cia bertanya
"Terserah kamu sayang"jawab ryan seadanya, dia sudah terlalu lelah bahkan untuk bicara saja dia rasa tak mampu
Cia mengangguk paham, dia menyalakan tv dan memutar film yang dia mau sedangkan ryan hanya duduk diam di sofa sambil menunggu putrinya selesai dengan urusannya
"Ayah lelah hari ini?"cia bertanya dengan nada yang menggoda, ryan tersenyum mungkin dengan bersenang-senang sebentar bisa menghilangkan rasa lelahnya
"Sangat lelah dan sekarang ayah tengah haus jadi bisakah kau memberikan bayi besar mu ini susu"ryan berucap dengan senyum cabulnya, cia membalas senyuman itu sambil membuka kancing seragamnya dan mengeluarkan satu buah dadanya
Ryan dengan semangat mengisapnya, cia yang sekarang benar-benar berubah dari segi kelakuan bahkan pakaian.
Putrinya sekarang lebih sering memakai tang top dan hot pants ketika berada di rumah terkadang juga dia menggunakan lingerie
Keduanya tak peduli dengan apa yang terjadi kedepannya, jika cia hamil ryan akan bertanggung jawab tanpa peduli jarak umur mereka yang terpaut jauh