M.S 1

10.1K 215 14
                                        

Didalam sebuah gedung terdapat dua orang pasangan yang tengah berdiri didepan altar mengucapkan ikatan pernikahan dihadapan pendeta yang disaksikan tuhan dan banyak orang, mereka saling bertukar janji untuk sehidup semati saling menjaga dan mengasihi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Didalam sebuah gedung terdapat dua orang pasangan yang tengah berdiri didepan altar mengucapkan ikatan pernikahan dihadapan pendeta yang disaksikan tuhan dan banyak orang, mereka saling bertukar janji untuk sehidup semati saling menjaga dan mengasihi

"Kalian sudah sah menjadi suami dan istri, silahkan tuan dicium pasangannya"

Keduanya berciuman, sedetik setelahnya suara riuh teriakan dan tepuk tangan mulai terdengar menghiasi gedung pernikahan yang diisi oleh orang-orang yang tengah berbahagia

Acara selamat dari para tamu undangan mengakhiri acaranya, setelah tamu undangan mulai berkurang seorang gadis tiba-tiba muncul dia berlari dan memeluk kedua orang tuanya

"Maaf ya bund cia telat dateng nya, tadi dijalan macet"gadis bernama cia itu memeluk sang bunda tapi matanya menatap lekat kearah pria disamping bundanya

Pria yang ditatap hanya tersenyum dan merentangkan kedua tangannya seolah-olah meminta cia untuk memeluknya

Cia sedikit ragu tapi dia berusaha untuk menepis rasa itu, dengan gerakan pelan dia mulai masuk kedalam pelukan pria yang sekarang sudah sah menjadi ayah tirinya

Saat berpelukan ada rasa nyaman dan aman yang cia rasakan, dia mempererat pelukannya dan pria itu membalasnya

"Ayah.."satu kata yang cia ucapkan membuat pria itu tersenyum senang

"Kamu memanggil ku apa?"tanyanya, gadis itu kembali mengucapkan kata yang sama “ayah”

Cia terkejut ketika ayahnya mengangkat tubuhnya dan memutarnya di udara, pria itu benar-benar sangat senang dengan panggilan barunya

"Ayah cia pusing..."kata-kata itu mampu membuat pria itu berhenti dan menurunkan tubuhnya

"Terimakasih sudah menerima ayah nak"tanpa rasa malu ayahnya itu mengecup keningnya berkali-kali seakan-akan itulah bentuk terimakasih

Sementara itu wanita yang berdiri disebelah mereka hanya diam, dapat cia rasakan kebahagian didalam raut wajah sang bunda

***

"Mas ryan, aku pergi dulu ya"seorang wanita turun dari tangga dengan pakaian formalnya dia berpamitan kepada sang suami

"Mau kemana malam-malam begini?"tanya sang suami

"Aku mau ke butik sebentar, soalnya tadi titi telpon ada masalah katanya"jawabnya

"Malam-malam seperti ini?tidak bisakah besok pagi saja, ini malam pertama kita"suara yang terdengar marah itu tak dipedulikan oleh sang istri

"Gak bisa mas, mas kalo mau malam pertamaan besokkan bisa"wanita itu tetap bersikukuh untuk pergi tanpa mempedulikan tatapan sang suami yang marah

"Aku tak masalah soal malam pertama, yang ku masalah adalah cia"

"Kenapa dengan cia?"tanyanya

"Apa kamu gak kasian dengannya?kamu dari dulu selalu meninggalkannya pergi"

"Itukan dulu sekarangkan udah ada mas yang jaga, emangnya mas mau kemana?"

"Aku gak kemana-mana-

"Kalo begitu baguslah, aku pergi dulu ya tolong jagain cia"wanita itu mengecup singkat bibir sang suami lalu melangkah pergi

Dari atas tangga ada seorang gadis yang terdiam memperhatikan perdebatan kedua orang tuanya, dengan perlahan dia turun kebawah

"Cia"suara beratnya mengagetkan gadis itu, terlihat wajahnya putri tirinya yang ketakutan

"Ayah maaf cia gak bermaksud menguping"gadis itu menunduk takut jari-jari kecilnya memainkan ujung baju berusaha untuk menutupi rasa takutnya

Ryan mendekat kearah putrinya, cia yang mengetahui ayahnya mendekat pun memundurkan langkahnya

"Cia sayang sini sama ayah, ayah gak marah kok sama cia"ryan berusaha membujuk putrinya yang ketakutan, gadis itu mengangguk dan mendekat kearahnya

Dengan cepat ryan memeluk putrinya yang terisak, dia tidak tau dengan jelas seperti apa masa lalu putrinya dengan ayah kandungnya. Pokoknya yang jelas sekarang bahwa dirinya lah yang harus menjadi ayah sambung untuk putrinya

***

Pagi dini hari cia terlihat senang karena ini adalah hari pertama dirinya masuk ke sekolah yang baru setelah sebelumnya pidah dari sekolah yang lama

"Hari ini ayah yang ngantar, bunda sibuk"

Senyum cia luntur seketika, padahal dia sudah berharap di hari pertamanya sekolah bundanya lah yang mengantarkan dirinya. tapi ya mau bagaimana lagi cia baru sadar jika bundanya ini selalu sibuk

"Sayang jangan bicara seperti itu dengan cia, cobalah sesekali untuk mengantarnya ke sekolah"ryan membuka suaranya, dia merasa tak tega melihat putrinya yang tertunduk sedih

"Gak papa yah, cia berangkat sama ayahnya aja"cia segera mengubah topik, ia tak mau jika ayah dan bunda bertengkar lagi seperti tadi malam

"Tuh cia nya aja gak masalah kalo kamu yang nganter"amora sedikit meninggikan nada bicaranya, ryan yang sadar dengan segera meyelesaikan makannya

"Cia kamu kalo udah selesai makannya, susul ayah di depan ya"ryan mengambil tas kantornya dan segera melangkahkan kakinya tanpa berpamitan kepada sang istri terlebih dahulu

Cia yang melihat tatapan tajam dari bundanya dengan segera meyelesaikan makannya, setelah selesai cia buru-buru menyusul sang ayah di depan




















TBC

Vote and komen

My Stepfather (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang