Malam pukul 7 amora baru saja pulang dari kesibukannya, dia benar-benar lelah karena selama empat bulan ini dia tak mempunyai waktu untuk istirahat
Mobilnya terparkir di halaman depan rumah, dengan kaki lelahnya amora menuju kedepan pintu utama
"Sejak kapan mas ryan mengunci pintu"amora bergumam, dia ingin mengetuk pintu tapi diurungkan karena sekarang sudah terlalu larut dan kemungkinan juga kedua kesayangannya itu telah tertidur pulas
Pada akhirnya amora memilih untuk menginap di hotel dan pulang pagi harinya
***
Dikamar bernuansa putih yang sedikit dihiasi dengan ukiran-ukiran unik, ada sepasang kekasih yang tengah memadu kasih dengan saling bercanda di atas ranjang
"Ahh ayah~"desah geli wanita itu ketika pria diatasnya dengan sengaja mencubit nipple miliknya
"Haha, kau begitu sempurna sayang"goda dari pria itu membuat pipinya memerah karena malu
"Apasih- mending sekarang ayah turun, cia sesak kalo ditindih terus"sedikit dorongan dari putrinya tak membuat ryan turun, dia ingin tetap di posisi seperti ini sampai dia lelah dengan sendirinya
"Kalo ayah tidak mau bagaimana"ryan berucap dengan pelukan yang semakin erat, cia hanya tertawa kecil sambil mengelus punggung telanjang sang ayah
"Ayah kita harus mandi sebelum bunda pulang malam ini"cia kembali mendorong tubuh sang ayah hingga pada akhirnya dia bisa lolos
"Mau mandi bersama?atau mau mencoba bercinta dikamar mandi?"ucapan mesum dari sang ayah tak dipedulikan oleh cia, dia mengambil handuk dan menarik tangan sang ayah untuk mandi bersama
Setelah selesai keduanya turun kebawah untuk makan malam sembari menunggu kepulangan sang bunda
2 jam sudah berlalu jam dinding sudah menunjuk setengah 1 malam dan orang yang ditunggu tak kunjung datang
"Sayang kita tidur saja ya"ucap ryan dan cia mengangguk setuju, dirinya juga sudah sangat mengantuk apalagi siang hari tadi dirinya tak tidur karena dari siang hingga ke malam dia sibuk bercinta dengan sang ayah
Ryan menggendong tubuh kecil putrinya dan membawa masuk kedalam
***
Pagi dini hari amora sudah bersiap untuk pulang kerumah, dia sudah tak sabar untuk bertemu dengan suami dan putrinya
Saat sedang sibuk berdandan amora dikejutkan oleh suara telpon yang masuk, dengan segera dia menjawab panggilan itu
"Tidak bisakah diundur?aku membutuhkan waktu istirahat sebentar"keluh amora pada sang asisten
"Tidak bisa bu, tamu yang datang hari ini sangat spesial jika kita undur jadwalnya sekarang akan ada kemungkinan terjadi penurunan saham"jelas sang asisten dan mau tak mau amora menurutinya
Hari liburnya dia undur ke besok hari, setelah dirinya membuka cabang butik yang baru di inggris hari-harinya semakin dipadatkan dengan kesibukan yang entah kapan akan berakhirnya
Amora sempat depresi beberapa hari karena jadwalnya yang padat ditambah selama empat bulan ini baik sang suami maupun sang putri tak memberikan kabar pada dirinya
Mempunyai butik yang terkenal di seluruh dunia memang impian dirinya sejak kecil, tapi dirinya tak akan pernah menyangka jika impiannya itu bisa merusak impian lain, seperti impian mempunyai keluarga yang harmonis
***
Pagi ini ryan dan cia kembali berpisah karena disibukkan oleh kegiatan masing-masing dan mereka akan bertemu lagi di siang harinya
"Ayah akan menjemputmu siang nanti"ryan mengecup kening dan bibir putrinya secara bergantian
Cia tersenyum kecut dia merasa sedikit tak rela berpisah dengan sang ayah walaupun hanya sebentar
"Tidak perlu cemberut sayang, siang ini ayah akan mengajakmu jalan-jalan dan membeli keperluan kita untuk malam nanti"ryan menggoda dengan kedipan mata
"Gak usah mesum, bunda malam ini pulang"cia mengecup bibir sang ayah sebentar, dia sudah tau maksud dari ucapan itu
"Ayah tau itu dan sebelum kamu berangkat, ambillah obat dan air ini"ryan memberikan satu tablet obat dan air mineral
Cia lagi-lagi tersenyum, dia hampir lupa dengan obat itu. Selama berhubungan keduanya sering bercinta tanpa pengaman hal itu membuat cia takut akan kebablasan dan sang ayah menawarkan untuk meminum obat pencegah kehamilan setiap harinya
"Jika kamu sudah lulus sekolah, ayah akan berhenti memberikanmu obat ini dan menggantinya dengan suntik KB"
"Berhentilah berbicara hal-hal seperti itu, sebelum penis ayah bangun dan kita akan berakhir bercinta di dalam mobil"ucap cia dengan mata malasnya, ayah selalu seperti itu jika sudah berbicara kotor pasti keduanya akan berakhir dengan bercinta
"Haha maafkan ayah sayang, sekarang keluarlah sebelum ada orang yang melihat kita"
Cia mengangguk, dia keluar dari dalam mobil dan berjalan menuju kelas
Sampai dikelas dia langsung di sambut dengan tatapan tajam dari sang sahabat
"Kamu kenapa arini?"cia bertanya dengan santai, arini menarik tangan cia menuju toilet dia ingin berbicara serius dengan sahabatnya itu
"Kamu mempunyai hubungan apa dengan om ryan?"arini bertanya dengan nada suara yang terdengar mengintimidasi membuat cia sedikit gugup
"Hubungan?tentu saja hubungan kami adalah ayah dan anak"jawab cia sesantai mungkin agar rasa gugupnya tak terlihat
"Bohong, aku tadi melihatmu dan ayahmu tengah berciuman bibir"pertanyaan yang terlontar kali ini membuat cia mati sekarat, cia menarik nafas dalam-dalam sebelum menjelaskannya. dengan terpaksa dirinya akan jujur karena hal seperti ini tak bisa terus ditutup-tutupi
"Kami berdua berpacaran"jawaban singkat yang keluar dari bibir sahabatnya membuat jantung arini berhenti berdetak sebentar, dia tak pernah menyangka gadis polos yang dia kenal akan jadi seperti ini
"Oh tuhan ampunilah dosanya, cia itu hal yang salah!!, kamu tidak bisa memacari om ryan yang notabenenya adalah suami dari bunda mu sendiri"tegas arini
"Bundaku tidak peduli pada ayah, jadi untuk apa aku mempedulikan hal itu"balas cia tak kalah tegas
Arini memijat pelipisnya, dia benar-benar bingung dengan jalan pikiran sahabatnya ini
"Jika sudah tak ada lagi yang ditanya, aku akan pergi ke kelas karena sebentar lagi jam pelajaran pertama akan masuk"ucap cia dan melangkah pergi meninggalkan arini yang terdiam
TBC
Vote and komen