M.S 7

5.9K 166 17
                                    

Ryan Pov

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ryan Pov

Aku duduk di taman dengan pikiran yang terus tertuju pada kejadian dikantor siang tadi, apakah aku terlalu keras membentak amora?tapi aku melakukan itu semua karena dia berani membentak putriku cia

Aku kembali melamun dan berpikir sampai semuanya kacau karena seseorang datang menghampiriku

"Seperti kamu sedang banyak pikiran, mau membeli bir ku?bir bisa mengurangi beban pikiran"seorang pria tua berambut putih menwarkan sebotol bir padaku, dan aku kenal dengan orang ini. dia adalah seorang pedagang bir keliling yang cukup terkenal di daerah sekitar sini

"Tidak, aku tidak bisa meminum bir dan sejenisnya"tolak ku, pria itu tersenyum dan ikut duduk disamping ku

"Ini adalah bir pertama mu dan aku akan memberikan diskon jika kamu membelinya"dia kembali menawarkan produknya dengan embel-embel diskon bir pertama

"Tidak terima kasih"lagi-lagi aku menolak, walaupun bir itu tidak tinggi kadarnya aku akan tetap mabuk karena tidak terbiasa

"Oke, cobalah dulu jika kamu merasa beban pikiran mu berkurang, belilah walaupun cuma satu botol"pria tua itu membuka tutup botol bir dan menyodorkannya langsung ke mulutku

Dengan sedikit rasa ragu aku meneguknya, saat tetesan bir itu masuk ke dalam mulut hingga tenggorokan aku merasa panas dan bau yang cukup menyengat

"Bagaimana?"tanyanya

"Lumayan, aku beli satu"aku akhirnya tergoda dengan tawaran pria tua sialan itu, dia tersenyum saat aku memberikannya sejumlah uang

"Lain kali jika ada masalah dengan pikiranmu, telpon saja aku dan aku akan datang dengan sebotol bir"dia memberikanku kartu nama dan pergi setelah itu

Aku menyimpan kartu itu di saku dan kembali meneguk beberapa tetes bir, pria tua itu benar beban pikiran terasa sedikit berkurang

"Seharusnya aku tadi membeli 2 untuk dirumah"aku bergumam, kepala mulai sedikit terasa pusing mungkin efek samping dari bir yang ku minum

Cukup lama aku duduk ditaman dengan sebotol bir di tangan kiriku, dan aku baru tersadar jika sekarang putriku tengah sendirian di rumah karena kedua orang tua pergi keluar kota karena urusan bisnis

Dengan langkah yang sedikit gontai aku berjalan menuju rumah dengan terus merancau-rancau tak jelas seperti orang gila

***

Aku sampai dirumah dan dengan segera aku mengendor nya, kini kesadaran ku benar-benar sudah hilang diambil alih oleh bir

Pintu terbuka dan memperlihatkan seorang gadis cantik dengan piyama pink tipis, uhh aku sedikit bernafsu melihatnya

"Ayah?"gadis itu memanggil ku dan aku tak mendengarnya karena sudah terlanjur mabuk berat

Aku berjalan mendekat dan gadis itu memundurkan langkahnya, aku melepaskan jas dan sepatuku lalu membuangnya asal

"Ayah mau apa?"gadis itu tampak bergetar takut dan aku tak mempedulikannya, aku meraih pinggang gadis itu dan membawanya ke sofa ruang tengah

Dengan cepat aku mengulum bibir gadis itu, dia sedikit memberontak tapi aku dengan segera mengunci tangannya di atas kepala

"Berhenti memberontak dan kalungkan tangan mu di leher ku"gadis itu mengangguk patuh dan mengalungkan tangannya sesuai perintah ku

"Ayah ini semua salah, ayah gak boleh cium bibir cia nanti cia-"aku segera mengulum kembali bibir gadis itu lagi dan lagi hingga suara rengekan gadis itu terdengar

"Ayah~"cia merengek dengan nafas yang memburu, astaga nafsu benar-benar naik sekarang

"Ayah gak boleh cium-cium bibir cia, kata nenek kalo ciuman di bibir bisa hamil"kata-kata polos yang dilontarkan oleh cia membuatku semakin ingin menyetubuhinya

"Cia percaya sama ayah, cia tidak akan hamil"aku berusaha membuatnya percaya akan omonganku dan tampaknya putri polos ku percaya hal itu

"Tapi nanti kalau bunda tau gimana?"dia kembali bertanya dengan wajah polosnya, aku mulai sedikit sadar dan bisa menjawab beberapa pertanyaan darinya

"Itu urusan belakangan, ayah mau kamu malam ini"ucapku sambil mendorong pelan tubuh cia ke sofa

Putri polos ku kembali mengalungkan tangannya ke leherku, ah seperti ini kah rasanya menyetubuhi gadis polos?

"Ayah buka bajunya ya?"gadis itu mengangguk dan membantuku untuk membuka beberapa kancing piyamanya

Setelah terbuka aku memandanginya cukup lama, sampai tangan ku kembali bergerak untuk membuka tang top yang putriku ini kenakan

Bibirku mengulum kembali bibirnya sebentar sebelum turun ke garis rahang dan berakhir di leher jenjang

Aku menjilat dan menyesapnya beberapa menit hingga terlihat sebuah tanda merah keunguan

"Ah~"desahannya terdengar sedetik setelah aku melepaskan bibirku dari lehernya

"Apa kamu menyukainya?"aku bertanya dan gadis itu mengangguk dengan polosnya

"Dan bagaimana jika aku mencoba menghisap ini"bibirku turun lebih bawah lagi hingga ke dada, aku mengisap dan meremas buah dada itu dengan cukup kasar membuat gadis yang berada dibawah mendesah kesakitan

"Ayah sakit~"dia mencengkram kuat lenganku, aku masih melakukan foreplay dan dia sudah berteriak kesakitan?kami bahkan belum masuk ke permainan inti

"Ayah akan lakukan lebih perlahan lagi"aku menghisap kembali buah dada itu selama beberapa menit lalu melepaskannya dan beralih pada titik nikmat selanjutnya

Yaitu adalah vagina


















TBC

Vote and komen

My Stepfather (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang