Bab 12A

2.6K 227 5
                                    

Happy reading, semoga suka.

Yang mau baca duluan dan versi lebih lengkap, bisa langsung ke Karyakarsa ya, bab 44-45 sudah update, mengandung adegan 21+ ya.

Yang mau baca duluan dan versi lebih lengkap, bisa langsung ke Karyakarsa ya, bab 44-45 sudah update, mengandung adegan 21+ ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Luv,

Carmen

_______________________________________________________________________________

Mataku membuka perlahan dan aku mencoba berfokus. Matahari masih belum terbit, mungkin hari baru menjelang subuh. Mataku menatap sekeliling, kamar luas berperabotan modern tetapi minimalis, bahkan dengan penerangan sangat minim aku masih bisa menyimpulkan kemaskulinan desain interiornya. Aku menutup mataku lagi dan menggerakkan tubuhku yang sedikit sakit.

Aku mencoba mengingat kejadian tadi malam ketika tubuh hangat besar itu merapat padaku. Dale! Pria itu masih ada di sampingku. Jadi semua ini nyata, bukan mimpi. Aku membuka mata dan mencoba untuk menatapnya dan merasakan wajahku memanas. Kini, di tengah malam buta, ketika aku terjaga dan akal sehatku kembali, aku merasa sungguh malu. Apa yang sudah kulakukan tadi malam? Perasaang panas itu memenuhi perutku lalu kembali menuruni bagian di antara kedua pahaku. Sial! Aku bergairah hanya dengan mengingat apa yang terjadi kemarin malam. Jari-jari pria itu, bibirnya... dan kekerasannya yang menakjubkan.

Oh Lord...

Aku ingat aku menyentuh dan mengeksplor bagian paling intim pria itu, membiarkan Dale membimbing dan mengajarinya sepanjang malam. Pantas saja, dengan ukuran pria itu, juga kadar gairahnya yang sepertinya tidak surut, tubuhku sekarang terasa sakit dan tegang. Aku juga luar biasa lelah dan aku yakin kalau saat ini penampilanku pasti sangat berantakan.

Oke, malam tadi memang sangat intens dan luar biasa bagiku. Aku harus mengakuinya, kalau pria itu memang hebat. Bahkan aku tidak sabar untuk melakukannya lagi, mengulangi semuanya lagi tapi aku tahu kalau semua itu tidak mungkin. Aku sudah tahu semua resikonya sebelum memulai semua ini. Hanya satu malam, itu saja yang bisa ditawarkan pria itu. Dia memiliki begitu banyak wanita yang menginginkannya, setelah lewat beberapa waktu, aku ragu kalau dia bahkan masih mengingat namaku. Walaupun saat ini aku masih ada di ranjangnya, pria itu masih ada di sebelahku tapi aku tahu kalau dia mengharapkanku untuk pergi sebelum dia terbangun. Dan tentu saja itu yang akan kulakukan, aku tidak akan menunggu sampai aku diusir seperti wanita panggilan. Aku menatap pria itu sejenak, pria yang sudah memikatku tadi malam, yang menjamuku dengan makanan dan minuman, yang telah memberiku malam terbaik dan seks terhebat. Setelah itu aku berbalik memungguinya lalu duduk dan turun dengan pelan dari ranjang. Mimpi sudah berakhir, saatnya kembali ke realita.

Sekali lagi, aku menyerah pada godaan dan berbalik untuk menatap pria itu. Aku setengah berharap kalau pria itu terbangun dan memintaku untuk kembali ke ranjangnya. Tapi kalau pria itu benar-benar terbangun, dia pasti akan bertanya apa yang masih kulakukan di sini dan aku pasti akan malu setengah mati. Dengan cepat aku lalu bergegas menuju kamar mandi dan melakukan yang terbaik untuk membersihkan dan merapikan diriku. Aku mengabaikan pantulan diriku sendiri di cermin saat mencuci wajahku cepat dan mengikat rambutku yang berantakan. Begitu keluar dari kamar mandi, aku bergegas mencari pakaianku. Aku tidak bisa menemukan celana dalamku dan tidak ingin membuang waktu mencarinya, jadi aku mengenakan gaunku secepatnya. Setelah menatap pria itu sekali lagi, aku lalu berjalan menuju pintu kamar dan kemudian bergegas keluar dari penthouse tersebut.

Scandalous Love with Professor - Skandal Cinta dengan Sang ProfesorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang