Setelah di rawat selama 3 hari akhirnya Naufal diperboleh kan pulang,anak itu tidak berhenti tersenyum sambil menatap Jenan yang sibuk mengemasi barang-barangnya. Ia hanya duduk di bad pesakitan dengan tangan yang mencomot buah apel serta buah naga yang sudah di kupasin Reyhan sebelum pemuda itu kembali melakukan pekerjaan nya."Sudah selesai mas?"
"Sudah,ini makan buah kenapa bisa sampe celemotan gini hmm?"Naufal tertawa saja membiarkan Jenan mengelap bibirnya dengan tisu.
"Buahnya manis! Nana suka"
"Buah hasil dari kebun tante Raisa memang selalu manis,nanti kita pesan lagi ya"
Tante Raisa itu istri dari om Sagara anak sulung Pandu dan Sarah, tantenya memiliki kebun buah terbaik di negaranya selain segar rasanya pun manis. Bahkan buah-buahan tante Raisa sudah terkirim hingga ke semua negara.
Ceklek
"Uhuyy ka Nanaaaaa"suara seperti lumba-lumba memasuki ruang rawat Naufal bersama satu pria lagi yang tingginya melebihi Jenan.
"Jangan berteriak! Ini rumah sakit"tegur sang kembaran.
"Apa sih"lelaki dengan kulit putih pucat melotot sinis kearah kembaran' nya, sejak tadi kembaran nya itu selalu mengomeli nya hanya karena berteriak di sepanjang lorong rumah sakit dan mengomentari setiap orang yang ia temui.
Seperti tadi,saat keduanya baru saja mau memasuki kawasan rumah sakit tiba-tiba saja lelaki putih pucat itu berhenti.
"Pak!! Lihat rambutmu lepas!"teriaknya pada satpam yang berjaga,rambut palsunya terbang tertiup angin yang lumayan kencang hingga menampilkan kepalanya yang botak.
"Lain kali pake lem saja pak biar tidak lepas"ledeknya,membuat satpam paru baya itu ingin melemparinya dengan rambut palsu.
Lalu setelah didalam rumah sakit,ia berteriak tidak terlalu keras tapi berhasil membuat mereka semua menutup telinga.
"Hentikan bodoh! Kalo kau ingin teriak,teriak di hutan bersama kawanan mu!"ujar yang lebih muda,terkadang ia heran sebenarnya yang kakak siapa sih?walaupun ia keluar hanya beda 10 menit tapi ia sudah merasa seperti seorang kakak dan pemuda di depannya tidak cocok menjadi kakak nya. Sifat mereka sungguh bertolak belakang.
"Aldi,Leo!"
"Ka Reyhan"serunya melihat Reyhan yang datang.
"Cepet banget kesini nya,padahal kan kata kakak lusa"
"Hehehe lebih cepat lebih baik kan ka?"Reyhan cuman ngangguk,terlampau hapal dengan tabiat si kembar.
Si kembar itu pasti melakukan segala cara untuk bisa cepat-cepat ke bandung.
"Kalian duluan saja ke ruangan Nana,lantai 3 nomor 7 oke"
"Oke,makasih ka Rey"Leo menarik kerah belakang baju Aldi membuat pemuda itu tercekik,Reyhan ingin menegur tapi keduanya sudah jauh. Ia menggeleng Leo sangat bar-bar!.
KAMU SEDANG MEMBACA
Four Brothers
Roman pour AdolescentsGada deskripsi" kalo penasaran langsung baca🤸🏻♀️💃🏻