6.Liburan

523 38 3
                                    

Jenan dan satu pria dengan alis camar itu menghela napas panjang, dari tadi suara grasak grusuk di lantai dua tidak berhenti melainkan sekarang di tambah suara pekikan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jenan dan satu pria dengan alis camar itu menghela napas panjang, dari tadi suara grasak grusuk di lantai dua tidak berhenti melainkan sekarang di tambah suara pekikan.

Sementara Hafsa dan Rayhan cekikikan di sofa seberang sembari menikmati es jeruk buatan bi Harni, keduanya tidak memperdulikan suara dari lantai dua.

"Gara-gara kamu nih Ray,tumben banget ajakin liburan. Sampe abang pun juga keseret"celetuk pria alis camar itu.

Liburan?iya guys itu permintaan Rayhan sebelum pergi di tugaskan ke daerah terpencil oleh ketua rumah sakit. Ia ingin liburan bersama semua keluarga nya,makanya Mahendra kakak dari Aldi dan Leo juga hadir yang tentunya paksaan dari tuan muda Rayhan.

"Kapan lagi dah bang wkwkwk"balasnya dengan kekehan.

"Makin seru kalo mas Yoga sama ka Steven ikut"ujar Jenan yang teringat pada dua kakak sepupunya.

"Udah gue ajakin mas tapi anaknya gak bisa,mas Yoga ada tugas sedangkan ka Steven lo tau sendiri lah ya.. idol susah buat dapat libur"jawab Reyhan.

Kemaren malam Reyhan menelpon dua adik kakak itu mengajaknya untuk liburan,tapi mereka tak bisa karena tuntutan kerjaan. Jadilah ia menyeret Mahendra karena lelaki itu pasti bisa.

"ALDI!! BANYAK BANGET LO BAWA KOPERNYA?!"yang di lantai satu menutup telinga,sungguh suara Leo itu mengalahkan toa yang ada di masjid.

"Buset bang adek lo pas bayi di kasih makan apa sih?"ujar Jenan mengusap telinga nya yang berdengung.

"Nyemilin speaker kayaknya", sahut Hafsa setelahnya ia tertawa di ikuti Mahen si manusia receh. Apa aja di ketawain:).

"Jangan sembarangan, di dengar tante Raisa mampus lo!" timpal Rayhan menggeplak paha Hafsa pelan.

"Mama tu juga kadang heran banget sama Leo,punya suara cempreng banget. Kata papa ngalahin suara orang pake mic"jawab Mahen di selingi tawa recehnya.

Jenan gelengin kepala kemudian beranjak dari kursinya,naik ke lantai dua mau melihat ketiga adiknya yang tak kunjung turun.

.....

"Ihh Abang~ Nana juga mau keren kaya Abang"Hafsa gak gubris membuat si bungsu mencebik kan bibirnya. Disini hanya dia yang seperti anak kecil sementara kedua adik sepupunya tampil begitu keren padahal kan mereka yang harus seperti anak kecil):.

"Kaya gini adek juga keren ko"sahut Mahen mengusak rambut halus Naufal. Mahen itu sayang banget sama Naufal,dulu waktu bunda lahirin Naufal Mahen sampe nangis mau gendong si bungsu. Tapi yang harus kalian ingat kalo Naufal memiliki tiga pawang yang nyeremin,satu manusia tampan yang mirip Samoyed,kedua Hafsa yang mirip beruang lalu Rayhan manusia bak rubah jika marah.

Ketiga saudara itu begitu overprotektif terhadap si bungsu, pokoknya tidak ada yang boleh membuat si Bungsu menangis,terluka atau apalah itu pokoknya tidak boleh!!.

Four Brothers Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang