Jangan lupa follow akun ku kalo udah baca cerita ini🤸🏻♀️.
****
Senyum itu selalu terpancar dari kedua bibir seorang yang sedang berjalan di malam hari ditemani rembulan yang bersinar terang.
Kedua tangan saling bertaut sesekali bercanda menimbulkan gelak tawa,duduk di kursi yang kebetulan mereka lihat.
"Seneng banget kayaknya pacar aku,kenapa sih by?"yang perempuan bertanya,pasalnya kekasihnya sejak tadi selalu tersenyum dan melemparkan candaan kentara sekali jika pria itu sedang bahagia.
"Aku seneng dan bahagia banget by, akhirnya aku bisa telpon Nana tadi. Untung aja dia gak ngambek"ujar Reyhan masih tersenyum,ia kecup punggung tangan gadis di sampingnya.
"Hemm pantes bahagia banget,mulai sekarang jangan suka telat makan karena selalu kepikiran Nana, kesehatan kamu juga perlu by. Kan udah hubungin Nana juga tadi"ujarnya tersenyum teduh.
Reyhan balas tersenyum, beruntung sekali dirinya mendapatkan gadis di depannya ini.
"Terimakasih sayang"
"Udah jadi tugas aku"ia bersandar di bahu lebar Reyhan,hangat dan nyaman.
"By.."panggil nya pelan tanpa mendongak keatas.
"Hmm?"
"Mau sampai kapan kita menyembunyikan hubungan ini,by?"Reyhan tersentak tangannya yang tadi mengelus surai panjang itu terhenti. Ia menatap gadis yang juga menatapnya lembut.
"Say-"
"Udah gak usah dijawab,maaf ya"Naura mengelus tangan Reyhan,berusaha tersenyum meski hatinya pedih.
Reyhan dan Naura menjalani hubungan secara private,Reyhan tidak ingin semua orang tau tentang hubungan nya dengan Naura. Gadis yang tak sengaja menabrak nya dua tahun yang lalu ketika Reyhan ingin ke kantin rumah sakit.
Disitulah awal timbul rasa suka di hati Reyhan dan Naura,hingga bulan ke lima Reyhan menyatakan perasaannya di rooftop rumah sakit. Pernyataan itu tentu diterima baik oleh Naura, merekapun menjalin hubungan tapi secara tertutup. Bahkan jika bertemu di luar mereka harus berlagak layaknya seperti tidak punya hubungan.
Naura tidak tau alasan Reyhan meminta hubungan private,yang ia tahu Reyhan pasti punya alasan kuat.
"Sayang mau aku ceritain alasan kenapa aku pengen hubungan kita di private aja?"Naura mengangguk pelan.
"Dulu pas aku masih sekolah aku punya temen,temen aku ini pacaran sama anak sekolah lain. Mereka suka jalan bareng,nonton bareng pokoknya yang di lakuin sepasang kekasih deh. Hubungan mereka juga udah banyak yang tahu karena waktu itu temen aku anak basket yang namanya udah famous banget"
"Tapi semuanya gak bertahan lama,pacar temen aku dibunuh di lecehin sama anak sekolah yang ternyata dari sekolah cewek temen aku. Si pelaku marah karena orang yang dia suka lebih milih pacaran sama musuhnya ditambah temen aku berhasil ngalahin tim basket dari sekolah ceweknya"
"Setelah kejadian itu temen aku depresi dan milih lompat dari gedung sekolah"
"Dan itu buat aku takut,aku takut musuh Wicaksono ngincer kamu. Aku gak mau itu terjadi"jelas Reyhan, bagaimanapun dia tak ingin gadisnya terluka karena musuh-musuh Wicaksono entah dari kalangan bisnis ataupun hal lainnya.
"Maafin aku kalo kita pacaran tapi rasanya seperti tidak pacaran,maaf"Naura tersenyum manis,ia paham pria didepan nya ini hanya takut karena insiden temannya itu.
Ia genggam tangan yang lebih kekar itu, meletakkan di pipinya sembari ia cium.
"Ngapain minta maaf?kamu gak salah,dengan kamu tetap sehat dan selalu tersenyum di depan aku itu udah cukup by"
"Makasih sayang,I love you"
"Love you to by"
****
Dua lelaki dengan umur yang berbeda namun seragam yang sama sedang bersandar di dekat tembok,menatap dua insan yang tengah berpelukan itu.
"Kalah kamu Ga,dia udah punya pacar masa kamu belum"ledek lelaki yang lebih tua darinya.
"Yoga kan sibuk om,mana sempet cari pacar "jawabnya kesal. Lelaki di depannya ini suka sekali menggodanya padahal anaknya pun juga tak punya pacar!.
"Mau om cariin pacar gak?"
"ENGGAK!"pekiknya membuat pria usia kepala tiga itu melotot terkejut,ia bekap mulut yang muda.
"Jangan teriak,Yoga Pradipta!"
"Om Gara,mas Yoga?!"yang di panggil menyengir sambil menggaruk kepalanya. Sagara melototi Yoga yang nyengir.
"Ehehe Reyhan"
"Om sama mas ko bisa ada disini?"ujar Reyhan kaget,lagi asiknya pelukan eh malah kepergok mana sama keluarganya lagi.
"Lagi tugas,sekalian membantu para relawan selama disini"ujar Sagara om Reyhan serta Yoga.
"Si cantik diem aja nih, hati-hati loh entar kesambet"kata Yoga membuat Reyhan langsung melototi nya.
"Gak usah macem-macem lu mas! By kamu masuk aja dulu, nanti aku nyusul"Naura ngangguk kemudian pamit pergi.
"Jadi?"Reyhan menatap bingung Om Sagara.
"Kenapa gak kamu kenalin dia ke keluarga besar Wicaksono,Rey?"tanya Sagara.
"Rey takut,om tau sendiri kan seperti apa kejadiannya karena waktu itu om yang tangani kasus temen aku"kata Reyhan menatap om Sagara.
"Harusnya lo percaya sama diri lo dan 'dia' kalo kalian pasti bisa melewatinya bersama,kalo lo masih di hantui rasa takut yang ada hubungan kalian bisa renggang"
"Karena gak ada perempuan yang betah dengan hubungan kaya gini,mereka juga pasti pengen ceritain hal seru ke teman temannya kalo lagi jalan sama pacar."
"Gimana kalo suatu saat nanti dia nemuin cowok yang lebih baik dari lo?"
"Enggak!"pekik Reyhan, membayangkan saja sudah ngeri duluan. Mau sampai kapanpun Naura itu miliknya.
"Makanya kenalin,jangan di private. Kek artis aja lu"
Plak
Om Sagara geplak lengan Yoga,gada alasan sih cuman pengen geplak aja:).
"Yang dibilang si rubah ini bener Rey,nanti om telpon kakek pandu biar pulang"
"Enak aja rubah ! Yoga aduin Tante Raisa ya!"kesal Yoga dikatai rubah.
"Idihh pengaduan kamu"yang tua tak mau kalah,Reyhan menatap mereka malas.
"Kenapa jadi ribut sih? Udah ah Rey mau masuk,bye"
"Heh! Benar-benar ya anaknya si Jepri!"Sagara sebal sendiri melihat kelakuan keponakannya itu.
"Berisik banget anaknya kakek pandu"setelah mengatakan itu Yoga pun lari sambil tertawa, sementara Sagara menatapnya kesal lalu pergi.
*****
Bersambung.