13. Akhirnya pulang

483 36 0
                                    

*****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****

Keadaan rumah bak istana itu begitu ramai dikunjungi oleh salah satu anggota mereka,ruang tamu yang semula rapi kini berubah seperti kapal pecah. Bungkus chiki serta kaleng soda ada dimana-mana.

Membuat bi Harni geleng kepala,sudah tak heran jika mereka semua kumpul.

"Ka Al kenapa ya kalo di liat tuh seger banget,kaya habis mandi"celetuk Nana memperhatikan kakak sepupunya yang sedang melawak bersama yang lain,Stevan Albian namanya. Anak kedua paman Jonathan dan tante Indah,yang kini merangkap menjadi Idol terkenal.

Jarang sekali mereka bisa kumpul seperti ini karena kesibukan masing-masing,tepatnya hanya Nana dan si kembar yang tidak memiliki kesibukan.

"Mukanya juga rada mirip Chinese ka"celetuk Leo yang sudah duduk di samping Nana.

"Bener,tapi ka Rey juga mirip-mirip sama orang cina. Hmm,dulu bunda ngidam apa ya waktu hamil ka Rey"pikir Nana. Iya,diantara ketiga saudaranya hanya Reyhan yang memiliki wajah seperti orang cina.

"Woy Hafsa balikin minuman gue"Albian berteriak tepat di samping Jenan,sedangkan Hafsa tertawa melihat wajah sebal Albian karena minumannya habis ia minum.

Pak

"Jangan pake teriak juga njir!"pekik Jenan memukul lengan Albian,pemuda dengan tahi lalat dekat hidung berdecak sebal. Ia mendekati Nana yang lagi makan bolu gulung bersama Leo.

Duduk disebelahnya sembari mencomot bolu yang tersisa dua,Aldi yang baru datang dari dapur merenggut karena tempat duduknya sudah disi Albian. Ia pun pindah di sofa yang kosong.

Drrtttttt.....

Telepon Jenan berdering tapi pemiliknya malah sibuk bermain monopoli bersama Hafsa,Leo yang memang berada tak jauh dari ponsel Jenan pun segera mengambilnya. Ia lihat nama penelpon..

Rey🦊

"Ka Rey"ujar Leo,Nana yang denger langsung merebut ponsel itu lalu menggeser ikon hijau keatas.

"Ka Rey!!"teriak Nana membuat mereka semua kaget termasuk Jenan dan Hafsa yang sedang bermain,bahkan kertas monopoli itu tak sengaja Hafsa hambur karena kaget.

"Adek ngapain teriak sih?"ujar Hafsa mengelus dada.

"Hehe maaf. Ini ka Rey nelpon"Hafsa dan Jenan langsung mendekat meminta Nana untuk meng loudpspeaker agar mereka semua bisa dengar.

"Aduh adek jangan teriak,nanti tenggorokan kamu sakit"

"Hehehe maaf kakak"

"Ini ko hp mas Jenan sama adek,mas Jenan nya kemana?"

"Tadi mas Jenan gak denger karena sibuk sama bang Hafsa,kenapa ka?"

"

Ohh,kaka mau bilang kalo besok Kaka udah pulang"

Bisa Reyhan dengar pekikan keras dari seberang telepon nya, sudut bibirnya terangkat. Ia pun juga seneng setelah tau namanya terdaftar di list pertama untuk pulang karena sisanya akan tetap disini menunggu giliran.

Setelah berbicara panjang lebar sambungan pun terputus, mereka juga membersihkan ruang tamu yang berantakan karena ulah mereka sendiri.

Bi Harni disuruh masak aja untuk makan siang.

****

"Di sekolah yang baru ini gak ada yang bully adek lagi kan?"tanya Jenan yang sedang kumpul dengan kedua adiknya di ruang kamarnya.

"Enggak ada mas,mereka semua baik sama Nana"

"Bener?jangan bohong lo ya?!"ujar Hafsa merasa trauma dengan pembullyan yang terjadi pada adiknya.

Nana sudah pindah ke sekolah barunya dan sudah dua bulan dia bersekolah disana, satu sekolah dengan Aldi dan Leo hanya saja beda gedung. Sekolah tempat kedua sepupunya itu tergabung antara sma dan smp jadi memudahkan Aldi serta Leo untuk memantau Nana.

"Iya Abang"

"Yasudah lebih baik kalian tidur besok mau jemput ka Rey,kalo kesiangan mas tinggal"

"Nana mau tidur sama mas aja"

"Gue juga mau"

Jenan menghela napas pasrah,kalo Nana sih pasti boleh-boleh saja. Beda lagi kalo sama Hafsa, bukannya apa tapi pemuda itu tidur sering kali mengorok:).

Mereka pun tidur dengan Nana di tengah sementara Hafsa di kiri dan Jenan disebelah kanan. Malam itu mereka tertidur sambil memeluk Nana bagai guling.

***

Bersambung.

Maaf guys part nya pendek😭😭

Ayo dong jangan cuman di vote tapi follow akun ai juga:).

Ayo dong jangan cuman di vote tapi follow akun ai juga:)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Four Brothers Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang