" Lo lagi, kenapa selalu muncul dihadapan gue?
"
" Aku mau ngasih minuman ini buat kak Denzzel. " Menyodorkan sebotol minuman kesukaan cowok dihadapannya.
" Gue gak mau. "
Cheesy merasa bingung, kenapa Denzzel tetap saja menolak. Bukannya ini mi...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kondisi lapangan cukup ramai karena kedua team tengah bersiap untuk melakukan pertandingan basket antara kelas 12 IPS 2 dengan kelas 12 IPA 4. Ya, mereka sedang mengikuti jam olahraga dan mengingat waktunya bersamaan dengan jam olahraga kelas lainnya membuat Pak Anton selaku guru olahraga memutuskan untuk bertanding basket saja.
Di pinggir lapangan beberapa siswi siswi kelas lain yang sedang tidak ada jam pelajaran sudah berkumpul guna melihat sang kapten basket kebanggaan sekolahnya turun lapangan.
Mendapat kabar itu Cheesy bagaikan kilat yang menyambar sudah tiba diarea lapangan dengan kedua sahabat baiknya. Tangannya memegang sebotol air mineral seraya matanya terus mengamati laki-laki yang tengah mendengar arahan dari Pak Anton.
Cheesy melambaikan tangannya ketika Zico menatap kearah mereka bertiga, cowok itu membalasnya lalu kembali fokus pada permainan yang akan segera dimulai.
" Chees, sejak kapan lo dekat sama bang Zico? " Tanya Eira melihat interaksi sahabatnya.
" Gue kenal kak Zico baru dua hari yang lalu ra. " Balasnya sesekali melirik Eira yang berada disampingnya.
" WHAT! Dua hari udah sedekat itu?! " Seru Eira tidak percaya.
Dahi Cheesy berkerut, " memangnya kenapa ra? "
" Bang Zico itu jarang banget akrab sama cewek Chees, apalagi sampai kayak tadi bales lambaian lo itu, gak pernah sama sekali. Lo tahu sendiri lah dia kalo ngomong sama cewek pakai saya-kamu. "
" Gue gak tahu ra, intinya waktu itu kak Zico ngajak gue ke rooftop saat kak Denzzel nolak makanan dari gue terus jadi dekat deh. "
" Iya dong, mumpung adeknya sahabat sendiri jadi agak mudah buat deketin abangnya. " Seringainya dengan memainkan kedua alisnya.
" Bantuin gue juga ya ra buat dapetin hati kak Denzzel. " Kini Cheesy yang berbicara, Eira hanya memutar bola matanya malas melihat kelakuan kedua sahabatnya yang tergila-gila sama manusia kulkas yang berada ditengah lapangan.
Mereka kembali fokus ketengah lapangan, terlihat team Denzzel dan lawannya telah berhadapan siap untuk saling berebut bola, Pak Anton sebagai wasit meniup peluitnya dengan melempar bola keatas pertanda permainan dimulai.
Bola terus didribble oleh lawan, dengan gerakan lincah Denzzel berhasil merebutnya, laki-laki itu terus menggiring bolanya dengan sesekali melakukan passing ke teamnya agar bola tidak beralih ketangan lawan. Beberapakali hampir masuk kedalam ring tetapi bola terus mengenai tepian ring sehingga membuatnya memantul.
