35.Kekasih impian

540 33 69
                                    

Hallo, gimana kabar kalian?

Semoga kalian selalu sehat, dan aku ingatin jaga kesehatan terus, karena sekarang udah mulai musim penghujan.

Jangan lupa vote dan komen disetiap paragrafnya.

Tandai typo!

Kedatangan Denzzel dipagi hari mengejutkan Dikta yang tengah menikmati pagi hari dengan ditemani secangkir kopi dan berita koran hariannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kedatangan Denzzel dipagi hari mengejutkan Dikta yang tengah menikmati pagi hari dengan ditemani secangkir kopi dan berita koran hariannya.

Pria dengan pakaian santainya itu melipat koran yang sedang dibacanya dengan menatap tegang remaja laki-laki berseragam sekolah.

" Pagi om. "

" Pagi. "

" Boleh saya duduk om? " Denzzel berusaha sopan meminta izin terlebih dahulu untuk duduk dikursi samping Dikta yang kosong.

" Silahkan."

Mendapat persetujuan, Denzzel mendudukan dirinya di kursi tak berpenghuni tu. Dikta masih menatap curiga kedatangan Denzzel sepagi ini. Ada rasa takut jikalau Denzzel menceritakan semua yang pernah ia ceritakan.

" Kamu kesini hanya mau jemput anak saya kan? "

Denzzel mengernyit tetapi dia langsung mengerti akan kekhawatiran ayah dari kekasihnya, bahkan dia tersenyum sebelum berbicara.

" tenang aja om, saya bukan tipe orang yang suka nyebarin rahasia orang. "

Air muka Dikta kembali santai. Dia menghela nafasnya dan memandang lurus menerawang, banyak beban di kepalanya yang tak kunjung usai.

" Bagus. Saya juga belum tahu mau sampai kapan saya menutupi masalah ini dari putri saya. Saya tidak ingin anak-anak jadi membenci saya, apalagi jika Cheesy tahu selama ini mommy-nya selalu menderita karena kesalahan saya dulu. "

" Maaf om kalo saya lancang. Cheesy sempat mencari tahu hubungan om sama tante Yuni, apa nggak sebaiknya om beritahu mereka dari sekarang? Dari pada mereka tahu dari orang lain itu akan buat mereka lebih terluka. Jujur, malam itu saya juga kecewa saat tahu mereka saudara. "

Dikta menggerakan kepalanya menghadap Denzzel. Perkataan remaja itu membuatnya tidak bisa mencerna kalimat terakhirnya.

" Kenapa kamu yang jadi ikut kecewa? "

Pertanyaan Dikta berhasil membuat Denzzel merasa kikuk. Laki-laki itu mengusap tengkuknya menyadari kebodohannya yang tidak mengontrol mulutnya.

" Nggak papa om. "

Mata Dikta menyipit, menelisik gerak-gerik Denzzel yang terlihat aneh.

" Kamu punya hubungan sama anak-anak saya? Maksud saya sama Mikayla, kalo sama Cheesy saya tahu karena di kamarnya banyak foto kamu yang terpajang. "

My CrushTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang