" Lo lagi, kenapa selalu muncul dihadapan gue?
"
" Aku mau ngasih minuman ini buat kak Denzzel. " Menyodorkan sebotol minuman kesukaan cowok dihadapannya.
" Gue gak mau. "
Cheesy merasa bingung, kenapa Denzzel tetap saja menolak. Bukannya ini mi...
Akhirnya urusan minra selesai sudah dari kesibukan yang padat setelah lebaran😪
Gimana kalian THR-nya? masih banyak atau langsung habis? Kalo minra sih gak dapet sepeser pun, sedih banget kan🤧
Kalian pasti penasaran kan sama kelanjutan ceritanya? Tapi janji ya sebelum baca tinggalin jejak kalian okey.
Let's go...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seorang laki-laki celingukan mencari keberadaan Cheesy. Kelasnya telah kosong, dia lupa memberitahu gadis itu untuk menemaninya ke sebuah toko buku. Dia sengaja mengajak Cheesy karena tahu gadis itu sangat menyukai buku. Dia mengetahuinya dari sang adik yang berteman baik dengan Cheesy.
Lelaki dengan tubuh jangkung itu berlari menuju parkiran berharap menemukan perempuan yang dia cari. Dan keberuntungan pun berpihak kepadanya, gadis yang dia cari tengah mengobrol dengan salah satu guru dipinggir lapangan.
Zico pun menghampiri gadis itu yang telah selesai berbicara dengan sang guru.
" Cheesy. " Panggilnya.
Gadis itu menoleh, setelah melihat siapa yang memanggilnya senyuman terukir diwajahnya.
" Iya, kenapa kak? "
" Kamu sibuk tidak? " Tanyanya ketika sampai dihadapan Cheesy.
Cheesy memperlihatkan wajah seperti sedang berpikir, " nggak kak, emang kenapa? "
" Temenin saya ke toko buku, bisa? "
" Bisa kak. Tapi Cheesy harus izin dulu sama mommy. "
" Tidak apa-apa. Kamu kabari orang tua kamu dulu supaya mereka tidak khawatir. "
Cheesy mengambil ponselnya, menghubungi orang tuanya untuk memberitahu mereka bahwa dirinya akan pulang telat agar supirnya tidak perlu menjemputnya.
Setelah mendapatkan izin Cheesy segera memberitahu laki-laki yang tengah menunggunya.
Kedua manusia berlawan jenis itu berjalan beriringan menuju parkiran khusus siswa siswi SMA Praja.
Dari kejauhan Denzzel memperhatikan keduanya dengan dahi berkerut. Laki-laki itu menatapnya curiga.
" Mereka berdua mau kemana. " Ucapnya lirih.
Melihat dua orang didepannya meninggalkan area sekolah Denzzel segera berlari mengambil motornya dan menyusul keduanya.
Denzzel mengikutinya dengan memberi jarak agar mereka tidak mengetahuinya. Denzzel berusaha tidak kehilangan jejak mereka, entah kenapa kali ini dia sangat penasaran dengan urusan orang lain.
