R.U.M.A.H #3

23 4 1
                                    

.
.

"What!! Itu bukannya cowo aneh yang ngelukain si mpus ya ?! Ohh namanya kavi. Dih ogah banget mana dia asisten dosen lagi".
Sahabat cala bernama denise dan keyra

sepertinya terpukau melihat tampannya asisten dosen yang hadir siang hari ini. Yap.. lelaki itu memang sangat tampan, kulitnyaa putih bersih, dengan rambut di kuncir kebelakang, ditambah pakaiannya yang rapi dan wangi.
Lain hal nya dengan cala, yang menampakkan wajah kesal dan juga bergidik jijik melihat dua sahabatnya yang terpukau. Menurutnya, penampilan kavi sangatlah biasa.

"Hadeh.. yang beginian mah di pasar loak juga banyak tinggal comot. Kelen napa si terpukau banget." Bisik salsa
"Eh cal, mending kamu cek mata deh. Kayanya minus mu nambah tuh. Bisa bisanya modelan begini diremehin" jawab denise
"Iya aneh banget cala, btw gais makin semangat masuk kelas nih kalo pemandangan tiap hari begini. Duh pak robi please sibuk terus aja deh biar asistennya yang ngajar tiap hari kalo bisa." Ucap keyra terkekeh

Mata kuliah siang ini selesai, semua mahasiswa keluar kelas.
Namun, cala hanya diam menunggu semua temannya keluar. Karena dia ingin menyelesaikan kekesalannya kepada asisten dosen itu karna ulahnya tadi pagi.

"Ehem.. ohh kamuu kavi ? Manusia yang ga punya hatii sama binatang. Bahkan gaada tanggung jawabnya sama sekali. Minimal minta maaf sih, sama tuh kucing. Gitu gitu juga makhluk tuhan asal kamu tau. Yang begini kok bisa sih jadi asisten dosen ?! Heran." Sindir salsa
Mata kavi terbelalak dan sedikit emosi mendengar ocehan cala yang sangat enteng mengeluarkan kata-kata sarkasnya.
"Eh cewe sinting, curigaa ngintilin ya ? Pura-pura jadi mahasiswa kelas ini."
"Bodo amat terserah deh, ayo ikut aku"
Tanpa basa basi cala langsung menarik tangan kavi untuk keluar kelas serta menelusuri taman kampus untuk mencari anak kucing malang itu.
"Eh apaan sih, lepasin cewe sinting. Kamu mau nyulik ya! Wah parah"
"Ssttt.. bisa diam gak sih, siapa juga yang mau nyulik cowo modelan begini. Nahh.. itu dia ayo cepetan jalannya"

Cala sedikit berlari sambil tetap menarik tangan kavi. Kavi heran dengan sikap cala yang dirasa sangat aneh.
"Nah sekarang, gendong dia dan minta maaf sekarang" ucap cala tegas
"Hah ? Ngomong sama kucing. Beneran sinting ya kamu. Berobat gih sana"
"Eh ! Udah salah jangan ngatain dong, buruan minta maaf. Sadar gak sih kamu udah jahat sama dia, untung aja ga parah lukanya"
Tanpa ragu kavi mengikuti perintah cala karna sudah muak dengan ocehannya.
"Mpuss.. maaf ya aku ga sengaja tadi pagi. karna aku alergii kalo pagi-pagii kena bulu kucing. Yang ada bakal seharian bersin terus. Oke sudah, puas kan cewe sinting ?"
"Enak aja cewe sinting, aku punya nama ya. Jangan sembarangan dasar ga sopan!"
"Dih situ lebih ga sopan, btw aku asisten dosen kalo kamu lupa." Ucap kavi sambil melangkah pergi
Cala hanya diam dan tak memperdulikan perkataan apapun dari kavi. Hingga lelaki itu pergi meninggalkannya.
"Mentang-mentang asisten dosen dipikir aku takut ? Ga semudah itu bossttt!" Batin cala
.
.

Happy reading reader's...

RUMAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang