R.U.M.A.H #4

37 5 0
                                    


Udara sejuk sore ini sangat membuat cala rileks, ia membuka kaca mobilnya sambil bersantai dan bersenandung mendengarkan musik. Cala selalu menikmati perjalanan sebagai bentuk ketenangan, karna ketika sampai dirumah suasananya tidak akan menyenangkan.

Berbeda dengan kavi, lahir dikeluarga yang harmonis sejak kecil, keluarganya sangat menjunjung tinggi kasih sayang dan saling menghargai. Bisa dibilang kehidupannya cukup sempurna.
"Heran, ada ya cewe model begitu. Tapi unik sih, bisa sesayang dan seperhatian itu sama binatang, hmm jadi merasa bersalah" ucap kavi berbicara sendiri disepanjang jalan
Sampai dirumah kavi disambut hangat oleh kedua orang tuanya, mencium tangan dan saling berpelukan. Sangat hangat.

Sedangkan di Rumah cala.
.
.

"Assala..." belum selesai mengucapkan salam, cala mendengar pertikaian lagi dan lagii.
"Cukup ya bara, aku mau kamu pergi dari rumah! Bawa wanita simpanan mu itu!" Teriak ratna
"Oh dasar wanita tidak tau diri. Kamu pikir saya mau keluar dari rumah ini sebelum harta menjadi atas nama saya ?! Tidak akan." Pungkas bara dengan amarah yang menggebu-gebu
"Pyarrrrrrr..."
Terdengar suara pecahan gelas dan barang-barang yang sengaja di lempar oleh kedua orangtua cala.
"MAU SAMPAI KAPAN SIH ? GAADA CAPEK NYA KALIAN ?!! Cerai-cerai aja. Jangan rusak mental anak!" Teriak cala dengan penuh emosi.

Kali ini air matanya tidak jatuh, karena sudah teralu sakit rasanya. Bahkan, rasa sakitnya tidak bisa ditenangkan hanya dengan air mata. Dada begitu sesak rasanya. Cala memutuskan untuk masuk kembali ke mobil dan pergi entah kemana. ia ingin mencari ketenangan di sepanjang jalan. Perasaannya campur aduk, ia merasa tidak seberuntung orang lain, merasa bahwa hidupnya sangat memprihatinkan.  ingin seperti sahabat-sahabatnya yang memiliki keluarga harmonis. Saling menyayangi, dan penuh apresiasi.

Cala mengambil handphone dari totebag, lalu mencari grup whatsapp dia bersama kedua sahabatnya denise frederica dan keyra shaqeera.

"Hallo.. gais please aku butuh kalian kita ngumpul di cafe biasa ya"
Sesampainya di cafe cala masih duduk termenung menunggu kedua sahabatnya.
"Hei ! Bengong aja nih" tegur keyra dan denise sontak membuat cala terkejut
"Duhh, lemes anjir. Duduk deh kalian"
"Sore ini ada drama apalagi dirumah cal ? Kemaren adu mulut, kemarennya lagi adu lempar piring. Sekarang apalagi ?" Tanya denise
"Sore ini di combine nis, adu mulut dan lempar barang." Ucap cala datar
"Bussettt di combine. Huftt biasanyaa kamu masih bisa nangis untuk nenangin diri cal. Aku tau sekarang rasa sakitnya makin parah ya sampai gabisa ngeluarin air mata setetes pun ?" Tanya keyra

Cala hanya diam, merasakan hangatnya pelukan dari kedua sahabatnya itu. Mereka sangat tau perasaan cala bahkan tanpa cala bicara sedikitpun.
"Gais, makasih banyak. Kalian paling ngerti keadaanku, makasih atas waktu yang selalu kalian sempatkan setiap aku lagi ga baik-baik aja. Kalian jangan tinggalin aku ya".
"Cal, kita ga mungkin ninggalin kamu. Walaupun kita sering kelahi kecil kaya kucing dan tikus. Tapi, hati kita selalu mengerti satu sama lain. Jangan pernah merasa sendiri cal. Ada kitaa tempat untuk bahagiamu dan tempat kamu pulang." Jawab denise yang sudah tidak sanggup membendung air matanya.
"Aaa kalian kok nangis sih, hidupku terlalu rumit dan menyedihkan buat kalian ya ? it's okey, aku mencoba untuk kuat. Kalian jangan terlalu khawatir apalagi sampai nangis. aku memang ngga seberuntung kalian dalam keharmonisan dan kasih sayang dalam rumah. Tapi, aku beruntung dipertemanan. Iya, aku beruntung punya kalian berdua. Aku cuma minta, kalian harus bersyukur dan gunain sebaik mungkin waktu yang indah untuk keluarga dirumah. Karna ga semua orang bisa merasakan hangatnya sebuah rumah. Udah ih jangan nangis! Cengeng deh, liat nih mataku aja kering gaada tuh keluar air kaya kalian" ucap cala terkekeh.

Cala mengusap air mata yang mengalir dipipi kedua sahabatnya itu, sembari mencubit kasar pipi mereka hingga kedua sahabatnya itu meringis kesakitan. Cala selalu jail apapun keadaanya, selalu membangun keceriaan pada orang disekitarnya yang padahal ia sendiri butuh keceriaan itu.

"Sakit egeeee !" Teriak keyra
"Ni orang gaada kalem-kalemnya, padahal lagi nyimak kalimat mutiara yang barusan keluar dari mulutmu cal, gajadi terharu. ku tarik lagi ini air mata !" Omel denise
Cala hanya tertawa mendengar dan melihat ekspresi wajah kesal denise dan keyra.
Bertemu mereka dengan waktu yang singkat sudah cukup menenangkan bagi cala. Iya benar, saat ini mereka lah yang selalu menghibur cala. Kenal dan bersahabat baik dengan denise dan keyra adalah sebuah anugerah yang sangat cala syukuri.

.
.

Eitss aku mau kenalin Sahabat Cala disini ya hihi...

Eitss aku mau kenalin Sahabat Cala disini ya hihi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

DENISE FREDERICA

DENISE FREDERICA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

KEYRA SHAQEERA

RUMAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang