R.U.M.A.H #9

16 3 0
                                    

***

"Makasih ya kav, aku masuk dulu. Kamu hati-hati di jalan."
"Eh bentar cal."
Cala menaikkan alisnya, "Oiya mobil! Mobilku mana kav!"
"Hahaha sadar sendiri dia" kavi terkekeh
"Tahan, jangan emosi. Bentar lagi si kael juga dateng. Btw aku ga disuruh masuk dulu gitu ? Barangkali mau dibuatin minum."
"Yee dasar bilang aja aus ! Yauda ayo masuk."

Kavi melihat keseluruh sudut rumah, beberapa masih tersusun rapi foto cala semasa kecil. Namun ada satu foto lengkap gadis kecil sekitar 5 tahun, tertawa dengan memperlihatkan rentetan gigi yang masih jarang. Dikanan kirinya berdiri sosok laki laki dan perempuan yang juga sama-sama memasang wajah tersenyum bahagia. Hanya itu. Kavi tidak lagi melihat foto-foto keluarga dirumah ini. Tapi menurut kavi itu hal yang biasa. Menurutnya, mungkin keluarga cala berbeda dengan keluarganya dirumah yang sangat menyukai dokumentasi. Lagi pula ngga semua hal harus diabadikan dengan kamera, kehangatan keluarga cala hanya diabadikan dihati saja, pikirnya.

"Hei bengong ajaa didepan foto kecilku. Ngapain si kav ? Nih minum mumpung masih dingin."
"Eh hehe thank u cal. Oiya mama papamu lagi ngga dirumah ya cal ?." Tanya kavi sambil menegak minuman
"Hmm jarang dirumah, kamu ga liat ini rumah sunyi ? Hari-hari juga begini." Jawab cala santai
"Ohh gitu, pada kerja ya cal. Yah sayang banget padahal mau kenalan." Goda kavi
"Dihh apaan si, gausah kenalan ntar kamu kaget ahahaha. Udah ah gausah bahas mereka, males banget. Tuh ga liat foto foto retak. Tandanya gausah dibahas." Cala terkekeh
"I-iiyaa cal. Oiya kayanya itu kael dateng. Yaudah kalo gitu aku sekalian pamit ya. Makasih banyak loh minumannya, seger banget manisnya pas hehehe."
Mereka pun keluar setelah mendengar klakson dari kael.
"El kenalin ini cala" ucap kavi
"Cala"
"Kael panggil aja El"
"Oiya makasih banyak ya kav, el maaf ngerepotin."
"Amann cal. Yauda yok kav balik."
"Yuk, Bye cal"
"Byee hati-hati kaliann."

Cala masuk ke kamar, ia berhenti sejenak di depan cermin. Sambil melihat baju yang ia kenakan. "Baju warna pink, tone nya juga persis seperti yang sering papa mama bawa setiap pulang kerja dari luar kota. Dulu. 20 tahun yang lalu." Batin cala
Cala mengusap wajahnya untuk menyadarkan diri dari lamunan dan mulai beberes. Setelah semua selesai, cala merebahkan dirinya di kasur. Notifikasi hp nya sedari tadi berbunyi tapi rasanya sangat malas untuk buka.

"Siapa sih dari tadi bunyi terus, gatau apa orang lagi istirahat."

~ New Whatsapp Message ~

+6258xxxxx : Hai Cal ! 👋🏻
                         : Cal bales dong
                         : Aku Kavi
                        : Sorry tadi lupa minta kontakmu  Jadi aku coba minta nise tadi,maaf kalo lancang ya

Mata cala terbelalak, ternyata pesan dari tadi yang mengganggu istirahatnya itu kavi. Cala bingung harus membalas apa. Dipikirannya saat ini hanya kedua sahabat jail nya itu. Terutama nise. Ia langsung menelfon grup

"Halo Nise kamu apa-apaan sih kok bisa kasih whatsapp ku ke kavi ! Ih privacy tau !" Oceh cala
"Eh busset ada apaan sii kaget wallahi." Jawab keyra
"Hadeuhh cal cal, minimal salam dulu kalo kata gw teh. Udah deh cal gausa pripaci dikit dikit pripaci. Lagi pula aku gak nyebarin kontakmu ke penculik pencucian otak manusia kok." Jawab nise santai
"Tau nih cala, lagian ya cal. Kamu coba deh buat welcome sama orang-orang baik di sekeliling mu. Kavi baik kok, buktinyaa dia mau berteman sama kita kita walaupun notabennya dia asisten dosen. Cal, come on lah.. barangkali ini bisa sedikit meringankan beban pikiranmu dirumah selain aku dan nise."
"Oh jadi kalian udah cape sama aku. Trus nyuruh punya temen baru supaya ga sama kalian lagi ?!."
"CALA!!" Teriak nise dan keyra
"Duh sakit telinga jan teriak-teriak."
"Ya kamu begooo cal sumpah. Maksud keyra itu ... kamu coba buat buka hati. Karna berteman sama kita bakal beda kalo kamu juga punya pasangan. Ya setidaknya lawan jenis untuk saling berkeluh kesah cal. Paham gak sih." Ucap nise geregetan
"Iyaiya paham, tapi.."
"Udah gausah tapi-tapi. Balesin aja yaa kavi. Anggep aja temen baruu. Kalo dia macem-macem lapor ke kita." Jawab keyra

Cala pun menuruti kedua sahabatnya, ia mencoba membalas pesan dari kavi. Tapi menurutnya, chattan itu hal paling termalas yang harus ia lakukan karna harus mengetik kata demi kata. Tak sampai beberapa menit, ia meninggalkan kavi begitu saja di room chat. Iya, karna ia tertidur.

RUMAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang