R.U.M.A.H #6

23 4 0
                                    

Matahari bersinar menembus jendela kamar.
Gadis itu masih tertidur dibalik pintu kamar. Perlahan ia membuka matanya, berharap apa yang terjadi semalam hilang begitu saja. Namun nihil, bentakan dan semua ucapan masih terngiang hingga pagi ini. Kepalanya sangat sakit, mungkin karna lamanya ia menangis.
"Tuhan sangat sayang pada semua hambanya bukan ?" Ucapnya berusaha menenangkan diri.
Kalimat itu selalu berhasil untuk meningkatkan semangatnya dalam menjalankan hari.

Hari minggu buat sebagian orang menjadi hari paling ditunggu, hari dimana keluarga dapat berkumpul bersama untuk melepas rindu dan penat karena kesibukan dihari sebelumnya. Tapi, tidak bagi cala. Karena rasanya sama saja. Bahkan, ia lebih memilih disibukkan oleh kegiatan diluar rumah seperti kuliah. Rasanya berkutat dengan tugas mata kuliah lebih asik dari apapun.
haha terdengar unik ya. Tapi begitulah...

"Kemana ya hari ini, makan dulu kali ya di warung mbok darmi." Batin cala
Cala bersiap-siap dan langsung keluar rumah. Iya, langsung. Karena rumah sebesar ini, rasanya seperti ia tinggal sendiri. Tidak ada suara apapun, bahkan tidak terlihat siapapun. Keadaan seperti ini sudah menjadi hal biasa baginya.
Disepanjang jalan, ia melihat banyak keluarga tengah bergurau dan jogging bersama.
"Hehe seru." Cala terkekeh sambil sedikit berkaca kaca
"Dih cengeng banget cal, cuma liat gituan doang nangis." Canda nya pada diri sendiri

Setelah beberapa menit sampailah ia di warung mbok darmi. mengucapkan salam dan mencium tangan mbok darmi, dan berpelukan. Hanya satu kata yang dirasakan cala. 'Nyaman'.
"Mbokk laperrr, cala mau beli nasii seperti biasa ya mbok, mendoannya jangan lupa".
"Siapp cah ayu, ini kebetulan udah mateng semua."

Mbok darmi segera mengambil menu andalan cala.
"Nih udah siap, nasi setengah centong, Capcay extra brokoli, ayam goreng rempah dan tidak lupa mendoan dan sambal kecap terenak sedunia buatan mbok untuk cah ayu cala". Ucap mbok darmi sambil bercanda
Mereka pun tertawa bersama, mbok darmi sangat hafal. Bahkan sampai nasi setengah centong dan capcay extra brokoli pun selalu diingat.
"Mbok darmi emang terbaik !!." Ucap cala antusias

Selesai makan cala masih berbincang dengan mbok darmi. Mendengarkan nasihat demi nasihat yang selalu menenangkan. Tak terasa sudah pukul jam 3 sore. Cala pamit dan bergegas pulang karena ingin mempersiapkan UAS besok pagi.
"Mbok minta doanya ya, semoga UAS cala besok lancar dan nilainya bagus hehe." Pinta cala
"Siap cah ayu, pasti mbok doain yang paaaaling terbaik untuk cala."
"Aamiin, yaudah mbok cala pulang dulu assalamualaikum".
"Waalaikumsalam, hati hati cah ayu."
"Siap mbok."
Malam hari, cala berkutat dengan laptop dan beberapa buku catatan. Sesekali sambil memandang langit malam yang penuh bintang dan bulan yang bersinar sangat indah dari balkon kamarnya.
.
.
Alarm pukul 04.30 berbunyi, cala bersiap seperti biasa mulai dari beribadah, sedikit membaca materi mata kuliah dan bersiap untuk berangkat ke kampus. Terlihat ratih sedang menyiapkan sarapan didapur.
"Pagi sayang, ini sarapan dulu ya. Kamu jarang banget loh sarapan dirumah." Ucap ratih
Cala mengangguk, kemudian duduk dimeja makan dan menyantap sarapan.
"Mah, papah kemana ? Ngga ikut sarapan ?." Tanya cala
Sebenarnya ia sudah tau apa yang akan dijawab oleh mama nya. Namun, entah mengapa ingin basa-basi bertanya.
"Kamu kenapa sih nanyain orang itu ?! Ngga ada pembahasan yang lain ?." Bentak ratih dengan emosi
Selalu seperti itu. Rumah yang dulu terasa hangat ketika cala kecil, saat ini hanya dipenuhi ego. Entah sampai kapan. Cala hanya diam mengontrol perasaannya. Setelah sarapan, cala bergegas berangkat kuliah. Keduanya tidak saling berbicara. Cala hanya pamit dengan mencium tangan ratih lalu pergi.

Sampai di kampus cala langsung di hampiri oleh denise dan keyra. Rutinitas tiap bertemu yaitu berpelukan, sehari ga ketemu rasanya kaya sebulan kalau sama mereka.
"Gais, bagi catatan sabi kali." Ucap denise
" ENAK AJA!." sahut cala dan keyra bersamaan
"Yee.. pelit kok kompak. Duh susah gak ya UAS ntar, btw semoga yang jaga si bapak ganteng."
"Hah siapa nis ?." Tanya cala
"Itutuh si pak kavi hahaha. GILAK ganteng banget ga sih. Apalagi pas dia ikat rambut bejirrr kata gw teh."
Keyra dan cala saling lirik satu sama lain lalu tertawa terbahak-bahak melihat ke cegilan denise.
"Ih ga seru banget sih kelen. Yaudah ah ayo masuk kelas mau mulai nih UAS." Jawab denise
Mereka pun masuk dan menunggu dosen datang.
.
.
"Wah gila sii mudah banget UAS nya. Syurga buat pak robi hahaha." Ucap cala
"Ahahaha iyalagi. eh gimana kalo gasss nongki. Kita Udah lama banget ga quality time bareng." Ajak keyra
"Boleh tuh ke cafe bukit aja ga sii, ngadem disana. Yok cal pake mobilmu yang bagus itu." Ucap Denise
"Yeee giliran ada maunya ajaa gitu, yaudah ayok."
"Dua tiga gajah lompat, gas BERANGKAT!!." Ucap keyra teriak

Mereka sangat menikmati perjalanan, mulai dari nyanyi bareng, ngemil dan tertawa bersama. Sampai akhirnya sampai ke tujuan.
"Huaahhhh seger bener udara disini." Ucap denise
"Iya bener, semalem juga aku dari sini." 
"Hah serius cal ngapain ? Sendiri ? Kok ga ngabarin sih. Bahaya tau sendiri." Omel denise dan keyra
"Yaa aku gamau ganggu kalian malam-malam. Tumben nanya alasan. Bukannya sudah tau ya. Apalagi kalo bukan raja dan ratu penuh ego yang ada dirumah."
"Iya sih, tadi basa basi aja cal nanya." Ucap denise datar
"Nise begoo. Jujur lagi." Jawab keyra tertawa
"Eh tapi serius deh, apapun keadaanya wajib hukumnya ngajak dan ngabarin kita. Kamu gaboleh sendiri Niscala Alisha!!" Ucap denise tegas
"Iyaiya, lain kali ngabarin. Yaudah ah mending kita bahas yang lain."

Mereka sangat menikmati hari ini, ketiga sahabat ini tidak pernah kehabisan topik saat bertemu. Seru. Menurut cala, quality time bareng kedua sahabatnya ini sebagai salah satu bentuk recharge energy yang paling ampuh.
.
.
Ditempat yang sama, ternyata kavi dan dua sahabatnya berkumpul. Jovi Elvano dan Kaelnino Ardiaz. Dua sahabat kavi sejak SD.
.
.

*Kenalan juga yuk sama 2 sahabat Kavi 🥰

*Kenalan juga yuk sama 2 sahabat Kavi 🥰

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

KAELNINO ARDIAZ

KAELNINO ARDIAZ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

JOVI ELVANO

Happy reading reader's !!
Semoga suka ya! Stay tuned part selanjutnya 😆

RUMAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang