Semuanya berawal dari kedatangan Renjun sebagai tamu dari kerajaan seberang, omega dengan wajah cantik dan manis itu begitu menarik banyak perhatian. Ditambah aromanya yang manis, gawatnya itu semua tidak luput dari perhatian sang pangeran.
WARN!🔞
...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Jadi... Selanjutnya apa yang harus aku lakukan?" Renjun bergumam seraya memandang hamparan dandelion.
Netra indah pangeran Charlotte bergerak menuju tempat dimana sosok yang mulia pangeran pertama menghilang. Dan keadaan sekarang, keheningan lah yang menemani yang mulia ini.
Dengan bibir yang terus mendesis samaf. Renjun bersusah payah bangkit dari duduknya, omega dominan ini berdiri lalu memandang kepada kakinya. Sial, kakinya memiliki cedera.
Nafas panjang dikeluarkan oleh Renjun, kedua manik bintang itu memandang keseluruhan taman pangeran pertama Griffiths. Si brengsek mesum sialan, jika tidak mengingat ikatan antara kerajaan. Pangeran Charlotte dengan senang hati akan langsung menghajar sampai sekarat! Pangeran ini bersumpah!
Setelah cukup memandang keseluruhan taman, sang bunga Nightingale itu merasa ada yang mengganjal dengan suasana taman yang begitu hening dan— dimana yang mulia pertama dengan ketiga pemburu itu?
Segera, kedua kelopak matanya terpejam. Keningnya sedikit mengerut samar, beberapa detik kemudian sebuah cahaya muncul meskipun tidak begitu menyilaukan. Begitu Renjun menutup dan memfokuskan energi, surai kelamnya berubah menjadi warna perak.
Menambah kesan kepada dirinya sendiri. Angin bertiup menyapu permukaan wajah dan tubuh sang pangeran Charlotte, surai perak itu berayun pelan tidak tentu arah.
Sinar rembulan menghunus langsung kepada sosoknya.
Jika para pengawal, pelayan, ataupun salah satu tamu kerajaan melihatnya. Satu yang terbayang dibenak meraka, bahwa pangeran Charlotte memang begitu layak mendapatkan julukan bunga keindahan Nightingale. Karena pesonanya tidak bisa dibantah sama sekali.
Kejadian itu tidak berselang lama, surai yang berayun-ayun itu mulai tenang seraya berubah menjadi warna awal sang bunga.
Kelopak mata yang terdapat bulu mata yang begitu cantik terbuka, kedua bola mata itu langsung berbinar. Begitu cantik, seakan-akan terdapat serpihan bintang didalamnya.
Wajah ayu nya terlihat tenang, lalu hembusan samar dibuatnya. Renjun sedikit memiringkan kepalanya "Ini bagus, mereka berperang disisi lain taman." Gumaman pangeran.