VIII

3.6K 205 8
                                        

———————————¹⁸±
𝑃𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔𝑎𝑡𝑎𝑛!
𝑐𝑒𝑟𝑖𝑡𝑎 𝑖𝑛𝑖 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛𝑑𝑢𝑛𝑔 𝑅18
𝐵𝑎𝑖𝑘 𝑖𝑡𝑢 𝑘𝑒𝑘𝑒𝑟𝑎𝑠𝑎𝑛, 𝑠𝑒𝑥, 𝐵𝐷𝑆𝑀, 𝑦𝑎𝑛𝑔
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑑𝑎 𝑑𝑖𝑏𝑎𝑤𝑎ℎ 𝑢𝑚𝑢𝑟 𝑑𝑖𝑠𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘
𝑚𝑒𝑚𝑏𝑎𝑐𝑎 𝑐𝑒𝑟𝑖𝑡𝑎 𝑖𝑛𝑖. 𝐴𝑢𝑡ℎ𝑜𝑟 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘
𝑚𝑒𝑛𝑎𝑛𝑔𝑔𝑢𝑛𝑔 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑒𝑘𝑜𝑒𝑛𝑠𝑖𝑛𝑦𝑎
𝑠𝑒𝑘𝑖𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎𝑘𝑎𝑠𝑖ℎ.
————————————

————————————

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jadi... Selanjutnya apa yang harus aku lakukan?" Renjun bergumam seraya memandang hamparan dandelion.

Netra indah pangeran Charlotte bergerak menuju tempat dimana sosok yang mulia pangeran pertama menghilang. Dan keadaan sekarang, keheningan lah yang menemani yang mulia ini.

Dengan bibir yang terus mendesis samaf. Renjun bersusah payah bangkit dari duduknya, omega dominan ini berdiri lalu memandang kepada kakinya. Sial, kakinya memiliki cedera.

Nafas panjang dikeluarkan oleh Renjun, kedua manik bintang itu memandang keseluruhan taman pangeran pertama Griffiths. Si brengsek mesum sialan, jika tidak mengingat ikatan antara kerajaan. Pangeran Charlotte dengan senang hati akan langsung menghajar sampai sekarat! Pangeran ini bersumpah!

Setelah cukup memandang keseluruhan taman, sang bunga Nightingale itu merasa ada yang mengganjal dengan suasana taman yang begitu hening dan— dimana yang mulia pertama dengan ketiga pemburu itu?

Segera, kedua kelopak matanya terpejam. Keningnya sedikit mengerut samar, beberapa detik kemudian sebuah cahaya muncul meskipun tidak begitu menyilaukan. Begitu Renjun menutup dan memfokuskan energi, surai kelamnya berubah menjadi warna perak.

Menambah kesan kepada dirinya sendiri. Angin bertiup menyapu permukaan wajah dan tubuh sang pangeran Charlotte, surai perak itu berayun pelan tidak tentu arah.

Sinar rembulan menghunus langsung kepada sosoknya.

Jika para pengawal, pelayan, ataupun salah satu tamu kerajaan melihatnya. Satu yang terbayang dibenak meraka, bahwa pangeran Charlotte memang begitu layak mendapatkan julukan bunga keindahan Nightingale. Karena pesonanya tidak bisa dibantah sama sekali.

Kejadian itu tidak berselang lama, surai yang berayun-ayun itu mulai tenang seraya berubah menjadi warna awal sang bunga.

Kelopak mata yang terdapat bulu mata yang begitu cantik terbuka, kedua bola mata itu langsung berbinar. Begitu cantik, seakan-akan terdapat serpihan bintang didalamnya.

Wajah ayu nya terlihat tenang, lalu hembusan samar dibuatnya. Renjun sedikit memiringkan kepalanya "Ini bagus, mereka berperang disisi lain taman." Gumaman pangeran.

Obsessed┌[jaemrén]┘✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang