Semuanya berawal dari kedatangan Renjun sebagai tamu dari kerajaan seberang, omega dengan wajah cantik dan manis itu begitu menarik banyak perhatian. Ditambah aromanya yang manis, gawatnya itu semua tidak luput dari perhatian sang pangeran.
WARN!🔞
...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Renjun!"
Terkejut, tubuh itu menegang ketika suara berat sang Alpha dominan yang merupakan takdirnya memasuki Indra pendengar nya dengan nada yang sedikit ditinggikan.
Melihat ini, tentu saja. Ksatria David's merasa bersalah, segera berlutut menghadap pangeran Renjun Charlotte yang sempat kehilangan fokusnya "maafkan hamba, yang mulia." Sesalnya.
Sang bunga tentu tidak menyukai pemandangan ini "Berdiri Luke, aku tidak tersinggung akan hal itu." Renjun berkata dengan lembut, penuh akan perhatian kepada Lucas yang merupakan mate serta ksatria pribadi nya.
Lucas menyanggupi akan hal ini, namun rasa sesal mengganggu pikiran dan ketenangan nya. Memandang sendu omega milik nya, sosok gagah itu berucap penuh kelembutan.
"..aku sungguh tidak bermaksud, aku-- saya hanya mengkhawatirkan anda." Saat menjelaskan, terlihat bahwa sosok itu begitu kaku dalam menjelaskan situasi yang dialami. Melihat ini, pangeran Charlotte tertawa kecil. Yang membuat, ksatria dan Pelayan pribadinya terpana memandang kepadanya.
Melissa-- sang pelayan merasakan hati nya menerima aliran kehangatan serta kelegaan tidak tertulis diwajah nya. Bersyukur karena sang bunga kembali tertawa yang terdengar sangat merdu bagaikan lonceng.
Ksatria David's melembut, wajah serta pandangan nya berubah menjadi lembut dan teduh-- karena mendengar tawa yang sempat menghilang setelah pemakaman pangeran Edwards dua.
Tersenyum lembut, pandangan penuh binar disana tertuju kepada Alphanya "Saya baik, Luke. Jangan terlalu mengkhawatirkan aku, siapa yang berani melukai pangeran ini?"
Suara sang keindahan mengalun begitu indah dan penuh kelembutan yang terselip. Namun, itu tidak membuat Lucas tenang.
"Pangeran, saya tidak bermaksud lancang. Namun, para pemburu bayaran mungkin bisa menyerang anda kembali."
Senyuman indah penuh perhatian terlukis diwajah indahnya, salah satu tangannya terulur. Menyentuh sisi wajah Alpha miliknya "Aku kuat, itu bukan masalah besar..."
"Tidak-- saya tidak menyetujui hal ini," Lucas bersikeras, meskipun dirinya juga mengetahui kekuatan takdirnya. Justru hanya akan membuat pria tersebut semakin dilanda gelisah.